35 Orang Lolos Sekolah Staf Presiden 2023, Moeldoko: Bukan Hanya Pintar
Selasa, 04 Juli 2023 - 06:46 WIB
Terkait peserta yang lolos, Moeldoko menyebut 35 orang tersebut berasal dari berbagai macam latar belakang dan profesi. Mulai dari insinyur, doktor, ekonom, hingga hukum dan kenegaraan.
"Di sini kita juga akomodasi teman-teman disabilitas, difabel ada dua orang di sini yang kita akomodir untuk bisa bersama-sama kita semuanya. Bukan karena afirmasi tapi memang karena prestasi yang dimiliki (mereka)," kata Moeldoko.
"Kita mengakomodir dari lingkungan IPDN ada juga dari peserta dari IPDN itu kita ini berharap setelah mereka mengikuti kegiatan di sini nanti bisa mendistribusikan kepada teman-temannya yang ada di IPDN yang saat ini sedang belajar, sehingga mereka paham bagaimana sebuah policy kebijakan publik digarap di sini," tambahnya.
Selain itu, Moeldoko mengatakan bahwa tujuan dibentuknya SSP yakni untuk memperlengkapi generasi muda calon pemimpin bangsa. Dia melanjutkan, agar generasi muda dapat memahami kompleksitas di dalam mengelola negara.
"Yang kedua, membangun semangat berkontribusi bagi pembangunan bangsa dan negara. Generasi muda banyak yang pintar, kritis, dan punya semangat kontribusi, tetapi menjadi pemimpin bangsa mereka perlu memahami kompleksitas mengelola negara agar mereka bisa menciptakan solusi dari berbagai persoalan yang ada," kata Moeldoko.
"Di sini kita juga akomodasi teman-teman disabilitas, difabel ada dua orang di sini yang kita akomodir untuk bisa bersama-sama kita semuanya. Bukan karena afirmasi tapi memang karena prestasi yang dimiliki (mereka)," kata Moeldoko.
"Kita mengakomodir dari lingkungan IPDN ada juga dari peserta dari IPDN itu kita ini berharap setelah mereka mengikuti kegiatan di sini nanti bisa mendistribusikan kepada teman-temannya yang ada di IPDN yang saat ini sedang belajar, sehingga mereka paham bagaimana sebuah policy kebijakan publik digarap di sini," tambahnya.
Selain itu, Moeldoko mengatakan bahwa tujuan dibentuknya SSP yakni untuk memperlengkapi generasi muda calon pemimpin bangsa. Dia melanjutkan, agar generasi muda dapat memahami kompleksitas di dalam mengelola negara.
"Yang kedua, membangun semangat berkontribusi bagi pembangunan bangsa dan negara. Generasi muda banyak yang pintar, kritis, dan punya semangat kontribusi, tetapi menjadi pemimpin bangsa mereka perlu memahami kompleksitas mengelola negara agar mereka bisa menciptakan solusi dari berbagai persoalan yang ada," kata Moeldoko.
(rca)
tulis komentar anda