2 Kapal Pemburu Ranjau Super Canggih dari Jerman Segera Tiba di Indonesia
Senin, 03 Juli 2023 - 20:47 WIB
"Kapal ini dilengkapi dengan peralatan canggih, baik sensor, maupun alat-alat pendeteksi ranjau dan mentralisi terhadap ranjau, ranjau apa pun. Termasuk magnetik, akustik, tekan, dan ranjau kombinasi, dia bisa laksanakan pemburu ranjau," tukasnya.
Kapal tersebut menggunakan bahan baja non-magnetik serta memiliki degaussing system, yaitu sistem untuk mengurangi kemagnetan kapal, serta dilengkapi penggerak motor elektrik guna mengurangi tingkat kebisingan.
"Jadi ini teknologinya cukup kekinian, dan merupakan kapal buru ranjau yang cukup canggih, di mana bahannya dari steel, non magnetic steel. Dia baja tapi tidak mempunyai medan magnet," katanya.
KRI Pulau Fani-731 dan KRI Pulau Fanildo-732 memiliki dimensi panjang 61,4 meter dan lebar 11,1 meter. Kedua kapal tersebut juga didukung dengan peralatan sonar terbaru yang mampu mendeteksi dan mengklasifikasi kontak bawah air.
Selain itu, keduanya memiliki Remotely Operated Vehicle (ROV) untuk mengidentifikasi dan menetralisir ranjau, dan dilengkapi AUV (Autonomous Underwater Vehicle) untuk membantu mendeteksi serta mengklasifikasi kontak bawah air dan USV (Unmanned Surface Vessel), yakni kapal tanpa awak untuk pemburuan dan penyapuan ranjau.
Kapal tersebut menggunakan bahan baja non-magnetik serta memiliki degaussing system, yaitu sistem untuk mengurangi kemagnetan kapal, serta dilengkapi penggerak motor elektrik guna mengurangi tingkat kebisingan.
"Jadi ini teknologinya cukup kekinian, dan merupakan kapal buru ranjau yang cukup canggih, di mana bahannya dari steel, non magnetic steel. Dia baja tapi tidak mempunyai medan magnet," katanya.
KRI Pulau Fani-731 dan KRI Pulau Fanildo-732 memiliki dimensi panjang 61,4 meter dan lebar 11,1 meter. Kedua kapal tersebut juga didukung dengan peralatan sonar terbaru yang mampu mendeteksi dan mengklasifikasi kontak bawah air.
Selain itu, keduanya memiliki Remotely Operated Vehicle (ROV) untuk mengidentifikasi dan menetralisir ranjau, dan dilengkapi AUV (Autonomous Underwater Vehicle) untuk membantu mendeteksi serta mengklasifikasi kontak bawah air dan USV (Unmanned Surface Vessel), yakni kapal tanpa awak untuk pemburuan dan penyapuan ranjau.
(thm)
tulis komentar anda