Fakta-fakta Jenderal TNI (Purn) Mulyono, Nomor 3 Buang Pangkat Bintang Empat
Kamis, 29 Juni 2023 - 06:07 WIB
Setelah lulus SMP, Mulyono melanjutkan pendidikannya di SMA Negeri I Boyolali. Pada saat masuk sekolah SMA kelas 1, Mulyono memutuskan untuk kembali ke rumah orang tuanya.
Walaupun kondisi orang tuanya serba terbatas, namun hidup di tengah-tengah mereka terasa sangatlah bahagia. Berbagai kegiatan yang ditekuninya saat SMA adalah olah raga sepak bola, bulu tangkis, dan tenis meja.
Bersepeda menjelajahi daerah-daerah lain dan mendaki gunung, di antaranya adalah mendaki Gunung Merapi dan Merbabu adalah hobi lainnya. Pulang sekolah ketika masa SMA, Mulyono tetap membantu tugas ayahnya dalam mengurus pengairan di samping membantu mengurus sawahnya.
Kadang-kadang tugas yang menjadi tanggung jawab sang ayah digantikan olehnya. Contohnya, dalam mengatur air ketika hujan deras yang mengancam desanya supaya tidak banjir. Bahkan, dia sering mengambilikan kunci pintu air dalam keadaan tertentu dan juga menjaga kebersihan irigasi.
Bagi dirinya, masa anak-anak sampai usia remaja (usia SMA), banyak kenangan yang tak terlupakan. “Di masa itu, banyak pengalaman berharga,” kata Mulyono dengan sangat terharu sambil pandangannya menerawang jauh ke masa lalu yang penuh kenangan.
Mulyono ingin melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi seperti yang dicita-citakan oleh orang tuanya setelah lulus dari SMA. Salah satu pesan yang disampaikan oleh orang tuanya adalah setelah lulus SMA harus kuliah, tidak usah pikirkan biaya, kewajiban orang tua untuk membekali supaya anaknya dapat hidup layak di masa depan.
“Orang tua saya hanya membekali pendidikan. Ojo koyo wong tuwomu ora mangan sekolahan,” kata Mulyono menirukan pesan orang tuanya.
Mulyono pun melaksanakan amanat orang tuanya tersebut dengan mendaftar kuliah di Universitas Gajah Mada (UGM). Ada tiga pilihan yang diinginkannya, yaitu jurusan pertanian, peternakan, dan dokter hewan. Hal itu karena dirinya menyadari dari kampung dan keluarga petani.
Sambil menunggu pengumuman masuk perguruan tinggi, dia bermain atau berlibur di rumah tantenya atau buleknya di Magelang. Nah, kebetulan pamannya atau Paleknya merupakan seorang anggota TNI AD berpangkat Sersan Dua yang berdinas di Armed 3/Tarik di Magelang.
Walaupun kondisi orang tuanya serba terbatas, namun hidup di tengah-tengah mereka terasa sangatlah bahagia. Berbagai kegiatan yang ditekuninya saat SMA adalah olah raga sepak bola, bulu tangkis, dan tenis meja.
Bersepeda menjelajahi daerah-daerah lain dan mendaki gunung, di antaranya adalah mendaki Gunung Merapi dan Merbabu adalah hobi lainnya. Pulang sekolah ketika masa SMA, Mulyono tetap membantu tugas ayahnya dalam mengurus pengairan di samping membantu mengurus sawahnya.
Kadang-kadang tugas yang menjadi tanggung jawab sang ayah digantikan olehnya. Contohnya, dalam mengatur air ketika hujan deras yang mengancam desanya supaya tidak banjir. Bahkan, dia sering mengambilikan kunci pintu air dalam keadaan tertentu dan juga menjaga kebersihan irigasi.
Bagi dirinya, masa anak-anak sampai usia remaja (usia SMA), banyak kenangan yang tak terlupakan. “Di masa itu, banyak pengalaman berharga,” kata Mulyono dengan sangat terharu sambil pandangannya menerawang jauh ke masa lalu yang penuh kenangan.
2. Pernah Diterima di UGM
Mulyono ingin melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi seperti yang dicita-citakan oleh orang tuanya setelah lulus dari SMA. Salah satu pesan yang disampaikan oleh orang tuanya adalah setelah lulus SMA harus kuliah, tidak usah pikirkan biaya, kewajiban orang tua untuk membekali supaya anaknya dapat hidup layak di masa depan.
“Orang tua saya hanya membekali pendidikan. Ojo koyo wong tuwomu ora mangan sekolahan,” kata Mulyono menirukan pesan orang tuanya.
Mulyono pun melaksanakan amanat orang tuanya tersebut dengan mendaftar kuliah di Universitas Gajah Mada (UGM). Ada tiga pilihan yang diinginkannya, yaitu jurusan pertanian, peternakan, dan dokter hewan. Hal itu karena dirinya menyadari dari kampung dan keluarga petani.
Sambil menunggu pengumuman masuk perguruan tinggi, dia bermain atau berlibur di rumah tantenya atau buleknya di Magelang. Nah, kebetulan pamannya atau Paleknya merupakan seorang anggota TNI AD berpangkat Sersan Dua yang berdinas di Armed 3/Tarik di Magelang.
tulis komentar anda