Denny JA: Indonesia Perlu Model Pembangunan yang Membahagiakan Warganya
Sabtu, 24 Juni 2023 - 04:38 WIB
Negara yang berhasil harus membuat penduduknya bahagia. Karena itu, kebahagian penduduknya yang diketahui melalui self-claim lewat survei opini publik harus memainkan kriteria sentral.
Dia mencontohkan, pada Juli 2011 Majelis Umum PBB mengadopsi resolusi 65/309 Kebahagiaan: Menuju Definisi Pembangunan yang Holistik. PBB mengundang negara-negara anggota untuk mengukur kebahagiaan rakyatnya dan menggunakan data. Basis data yang komprehensif dan akurat diperlukan untuk membantu memandu kebijakan publik.
Pada 2 April 2012, resolusi ini diikuti oleh Pertemuan Tingkat Tinggi PBB pertama untuk merumuskan Paradigma Ekonomi Baru. Saat itu, tim diketuai oleh Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-moon, dan Perdana Menteri Jigme Thinley dari Bhutan.
"Bhutan harus disebut. Ia adalah bangsa yang pertama-tama memperkenalkan terminologi kebahagiaan nasional bruto. Saat itu, dunia masih demam produk domestik bruto sebagai indikator pembangunan utama mereka," ungkapnya.
Denny JA menambahkan, Laporan Kebahagiaan Dunia pertama dirilis pada 1 April 2012 yang menarik perhatian internasional. Pada 2013, Laporan Kebahagiaan Dunia kedua diterbitkan, berlanjut pada 2015 sebagai yang ketiga, dan seterusnya hingga saat ini.
Sejak 2016, laporan World Happiness Index dikeluarkan setiap tahun pada 20 Maret, bertepatan dengan Hari Kebahagiaan Internasional PBB.
Data World Happiness Index di 2022 menempatkan Amerika Serikat sebagai wakil pembangunan kapitalistik hanya di ranking ke-19. Sementara, China sebagai wakil pembangunan Sosialistik/Komunisme hanya di ranking ke-82.
Lalu, Perancis yang ikut memulai sistem hibrida hanya di ranking ke-21. Jepang dengan sistem sempalan dari Asia hanya di ranking ke-55 dan Korea Selatan rangking ke-61.
Sementara, Indonesia yang akan maju dengan wacana Pancasilanomics jauh lebih merosot ke ranking 80. Yang tertinggi dari sisi World Happiness Index adalah negara-negara Skandinavia, yakni Finlandia, Denmark, Norwegia, dan Swedia. "Ini adalah pembangunan yang disebut Nordic Model. Negara itu menganut sistem Negara Kesejahteraan," tukasnya.
Dia mengungkapkan, Nordic Model memiliki enam ciri khusus. Kombinasi enam kriteria ini yang membuat negara Skandinavia selalu masuk top 10 pembangunan yang berhasil, baik diukur melalui World Happiness Index ataupun Human Development Index.
Dia mencontohkan, pada Juli 2011 Majelis Umum PBB mengadopsi resolusi 65/309 Kebahagiaan: Menuju Definisi Pembangunan yang Holistik. PBB mengundang negara-negara anggota untuk mengukur kebahagiaan rakyatnya dan menggunakan data. Basis data yang komprehensif dan akurat diperlukan untuk membantu memandu kebijakan publik.
Pada 2 April 2012, resolusi ini diikuti oleh Pertemuan Tingkat Tinggi PBB pertama untuk merumuskan Paradigma Ekonomi Baru. Saat itu, tim diketuai oleh Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-moon, dan Perdana Menteri Jigme Thinley dari Bhutan.
"Bhutan harus disebut. Ia adalah bangsa yang pertama-tama memperkenalkan terminologi kebahagiaan nasional bruto. Saat itu, dunia masih demam produk domestik bruto sebagai indikator pembangunan utama mereka," ungkapnya.
Denny JA menambahkan, Laporan Kebahagiaan Dunia pertama dirilis pada 1 April 2012 yang menarik perhatian internasional. Pada 2013, Laporan Kebahagiaan Dunia kedua diterbitkan, berlanjut pada 2015 sebagai yang ketiga, dan seterusnya hingga saat ini.
Sejak 2016, laporan World Happiness Index dikeluarkan setiap tahun pada 20 Maret, bertepatan dengan Hari Kebahagiaan Internasional PBB.
Data World Happiness Index di 2022 menempatkan Amerika Serikat sebagai wakil pembangunan kapitalistik hanya di ranking ke-19. Sementara, China sebagai wakil pembangunan Sosialistik/Komunisme hanya di ranking ke-82.
Lalu, Perancis yang ikut memulai sistem hibrida hanya di ranking ke-21. Jepang dengan sistem sempalan dari Asia hanya di ranking ke-55 dan Korea Selatan rangking ke-61.
Sementara, Indonesia yang akan maju dengan wacana Pancasilanomics jauh lebih merosot ke ranking 80. Yang tertinggi dari sisi World Happiness Index adalah negara-negara Skandinavia, yakni Finlandia, Denmark, Norwegia, dan Swedia. "Ini adalah pembangunan yang disebut Nordic Model. Negara itu menganut sistem Negara Kesejahteraan," tukasnya.
Dia mengungkapkan, Nordic Model memiliki enam ciri khusus. Kombinasi enam kriteria ini yang membuat negara Skandinavia selalu masuk top 10 pembangunan yang berhasil, baik diukur melalui World Happiness Index ataupun Human Development Index.
tulis komentar anda