Pengurus Golkar Ungkap Dugaan Intimidasi Menjelang Musda
Sabtu, 25 Juli 2020 - 15:29 WIB
JAKARTA - Perhelatan Musyawarah Daerah (Musda) Ke-5 Partai Golkar Kota Bekasi yang akan digelar Tanggal 06 Agustus 2020 diwarnai isu tak sedap, setelah beberapa pengurus mengutarakan dugaan adanya upaya intimidasi terhadap peserta Musda untuk mendukung Ade Puspitasari, yang notabene putri Rahmat Effendi.
(Baca juga: Inilah Delapan Pasangan Cakada Usungan Partai Golkar Sulsel)
Machrul Falak Hermansyah, Ketua MKGR (Musyawarah Keluarga Gotong Royong) Kota Bekasi menjelaskan, bahwa dirinya mendapatkan laporan dari beberapa Pengurus DPC Ormas MKGR kota Bekasi bahwa telah terjadi intimidasi dan provokasi yang dilakukan oleh para Camat dan Lurah kepada para Pengurus PK dan Ketua PL untuk mendukung Ade Puspitasari sebagai Ketua DPD Partai Golkar Kota Bekasi.
"Bahkan oknum ASN tersebut memprovokasi para Ketua PL untuk melakukan mosi tidak percaya terhadap Ketua PK dan memberikan surat kuasa kepada salah satu Pengurus PK untuk menjadi Peserta musda," kata Machrul Falak, Sabtu (25/7/2020)
(Baca juga: Politikus Golkar Sebut Omnibus Law Terobosan bagi Dunia Kreatifitas)
Menurutnya, Partai Golkar sebagai Partai Modern dan terbuka saat ini harus menerapkan pola rekuitmen kader dilakukan secara bebas, terbuka dan beretika. "Saya harapkan Rahmat Effendi menggunakan cara-cara yang beretika dalam mendukung putrinya agar tidak melanggar Anggaran Dasar Partai Golkar," ucapnya.
Dugaan dilibatkannya lurah dan camat dalam perhelatan Musda Golkar Kota Bekasi juga sempat diungkapkan Ketua PK Partai Golkar Bantar Gebang Suciyati Suryadi. "Kasihan lurah dan camat diminta patungan untuk kegiatan Musda itu. Ini (Musda) hajatannya kader Golkar bukan hajatan Lurah dan Camat," tegasnya.
Musda Ke-5 Partai Golkar Kota Bekasi yang akan digelar Tanggal 06 Agustus 2020 belakangan ini makin memanas setelah Ketua DPD Partai Golkar, Rahmat Effendi tidak diberikan diskresi untuk maju yang ke-4 kalinya. Namun Rahmat Effendi berupaya memajukan putrinya Ade Puspitasari demi tetap berkuasa di DPD Golkar Kota Bekasi.
(Baca juga: Inilah Delapan Pasangan Cakada Usungan Partai Golkar Sulsel)
Machrul Falak Hermansyah, Ketua MKGR (Musyawarah Keluarga Gotong Royong) Kota Bekasi menjelaskan, bahwa dirinya mendapatkan laporan dari beberapa Pengurus DPC Ormas MKGR kota Bekasi bahwa telah terjadi intimidasi dan provokasi yang dilakukan oleh para Camat dan Lurah kepada para Pengurus PK dan Ketua PL untuk mendukung Ade Puspitasari sebagai Ketua DPD Partai Golkar Kota Bekasi.
"Bahkan oknum ASN tersebut memprovokasi para Ketua PL untuk melakukan mosi tidak percaya terhadap Ketua PK dan memberikan surat kuasa kepada salah satu Pengurus PK untuk menjadi Peserta musda," kata Machrul Falak, Sabtu (25/7/2020)
(Baca juga: Politikus Golkar Sebut Omnibus Law Terobosan bagi Dunia Kreatifitas)
Menurutnya, Partai Golkar sebagai Partai Modern dan terbuka saat ini harus menerapkan pola rekuitmen kader dilakukan secara bebas, terbuka dan beretika. "Saya harapkan Rahmat Effendi menggunakan cara-cara yang beretika dalam mendukung putrinya agar tidak melanggar Anggaran Dasar Partai Golkar," ucapnya.
Dugaan dilibatkannya lurah dan camat dalam perhelatan Musda Golkar Kota Bekasi juga sempat diungkapkan Ketua PK Partai Golkar Bantar Gebang Suciyati Suryadi. "Kasihan lurah dan camat diminta patungan untuk kegiatan Musda itu. Ini (Musda) hajatannya kader Golkar bukan hajatan Lurah dan Camat," tegasnya.
Musda Ke-5 Partai Golkar Kota Bekasi yang akan digelar Tanggal 06 Agustus 2020 belakangan ini makin memanas setelah Ketua DPD Partai Golkar, Rahmat Effendi tidak diberikan diskresi untuk maju yang ke-4 kalinya. Namun Rahmat Effendi berupaya memajukan putrinya Ade Puspitasari demi tetap berkuasa di DPD Golkar Kota Bekasi.
(maf)
Lihat Juga :
tulis komentar anda