Pangdam Siliwangi yang Kariernya Menanjak hingga Bintang 4, Nomor 1 Jenderal Besar TNI
Sabtu, 17 Juni 2023 - 05:35 WIB
Setelah lulus, Edi Sudrajat ditugaskan sebagai Komandan Peleton di Batalyon Infanteri 515/Tanggul, Jember selama 2 tahun 1961-1962, dan sempat ikut dalam Operasi Trikora.
Kemudian Edi ditugaskan dalam operasi keamanan terhadap Republik Maluku Selatan, Organisasi Papua Merdeka, dan Gerakan 30 September pada tahun 1960-an. Pada 1980, ketika Edi Sudrajat berpangkat Brigadir Jenderal, dia menjabat sebagai Panglima Komando Tempur Lintas Udara Kostrad.
Setahun kemudian Panglima Kodam II/Bukit Barisan di Medan dijabatnya setelah pangkatnya naik menjadi jenderal bintang dua atau Mayor Jenderal hingga tahun 1983. Kemudian dia dipercaya untuk memegang jabatan sebagai Pangdam Kodam III/Siliwangi di Bandung pada tahun 1983-1985.
Pada tahun 1985 sampai 1986, Edi diangkat menjadi Asisten Operasi Kasum ABRI. Setelah pangkatnya menjadi Letnan Jenderal, dia dipercaya untuk jabatan Wakil Kepala Staf TNI AD dari tahun 1986 hingga 1988. Hingga akhirnya diangkat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) hingga 1993.
Tahun tersebut sekaligus menjadi pencapaian tertinggi Edi Sudrajat. Karena pada 1993 dirinya diangkat menjadi Panglima Angkatan Bersenjata Republik Indonesia untuk menggantikan Try Soetrisno.
Edi Sudrajat adalah perwira tinggi pertama lulusan Akademi Militer Nasional yang menjadi Panglima ABRI. Selain itu, pada tahun yang sama ia diangkat menjadi Menteri Pertahanan dan Keamanan dalam Kabinet Pembangunan VI era kepemimpinan Presiden Soeharto.
Jenderal (Purn) Edi Sudradjat meninggal dunia sekitar pukul 13.15, Jumat 1 Desember 2006 di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta. Dia sudah lama menderita sakit dan terakhir dirawat di RSPAD sejak 19 November 2006. Sudrajat dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Sabtu 2 Desember pukul 10.00 WIB.
Dalam karier militernya, George Toisutta menduduki sejumlah posisi penting. Ketika pecah bintang menjadi Brigjen, George Toisutta mengemban jabatan sebagai Kasdivif 1/Kostrad, Kasgartap 1/Kodam Jaya, dan Kasdam Jaya.
Kariernya semakin cemerlang ketika tembus bintang dua dengan mengemban amanat sebagai Pangkoops TNI di Aceh, Panglima Divisi 1/Kostrad, Pangdam XVII/Trikora, dan Pangdam III/Siliwangi.
Tak berhenti di situ, pria kelahiran Makassar 1 Juni 1953 ini kembali mendapat promosi Pangkostrad dan menyandang bintang tiga di pundaknya. Adapun posisi tersebut diembannya sejak 13 November 2007 hingga 17 Februari 2010 atau sekitar 2 tahun lebih 2 bulan.
Kemudian Edi ditugaskan dalam operasi keamanan terhadap Republik Maluku Selatan, Organisasi Papua Merdeka, dan Gerakan 30 September pada tahun 1960-an. Pada 1980, ketika Edi Sudrajat berpangkat Brigadir Jenderal, dia menjabat sebagai Panglima Komando Tempur Lintas Udara Kostrad.
Setahun kemudian Panglima Kodam II/Bukit Barisan di Medan dijabatnya setelah pangkatnya naik menjadi jenderal bintang dua atau Mayor Jenderal hingga tahun 1983. Kemudian dia dipercaya untuk memegang jabatan sebagai Pangdam Kodam III/Siliwangi di Bandung pada tahun 1983-1985.
Pada tahun 1985 sampai 1986, Edi diangkat menjadi Asisten Operasi Kasum ABRI. Setelah pangkatnya menjadi Letnan Jenderal, dia dipercaya untuk jabatan Wakil Kepala Staf TNI AD dari tahun 1986 hingga 1988. Hingga akhirnya diangkat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) hingga 1993.
Tahun tersebut sekaligus menjadi pencapaian tertinggi Edi Sudrajat. Karena pada 1993 dirinya diangkat menjadi Panglima Angkatan Bersenjata Republik Indonesia untuk menggantikan Try Soetrisno.
Edi Sudrajat adalah perwira tinggi pertama lulusan Akademi Militer Nasional yang menjadi Panglima ABRI. Selain itu, pada tahun yang sama ia diangkat menjadi Menteri Pertahanan dan Keamanan dalam Kabinet Pembangunan VI era kepemimpinan Presiden Soeharto.
Jenderal (Purn) Edi Sudradjat meninggal dunia sekitar pukul 13.15, Jumat 1 Desember 2006 di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta. Dia sudah lama menderita sakit dan terakhir dirawat di RSPAD sejak 19 November 2006. Sudrajat dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Sabtu 2 Desember pukul 10.00 WIB.
3. Jenderal TNI George Toisutta
George Toisutta merupakan Pangdam Siliwangi lainnya berkarier cemerlang karena berhasil menjadi pimpinan kesatuan Angkatan Darat. Lulusan Akademi Militer, Magelang tahun 1976 ini menjadi Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) dari tahun 2009 sampai 2011 menggantikan Jenderal TNI Agustadi Sasongko Purnomo.Dalam karier militernya, George Toisutta menduduki sejumlah posisi penting. Ketika pecah bintang menjadi Brigjen, George Toisutta mengemban jabatan sebagai Kasdivif 1/Kostrad, Kasgartap 1/Kodam Jaya, dan Kasdam Jaya.
Kariernya semakin cemerlang ketika tembus bintang dua dengan mengemban amanat sebagai Pangkoops TNI di Aceh, Panglima Divisi 1/Kostrad, Pangdam XVII/Trikora, dan Pangdam III/Siliwangi.
Tak berhenti di situ, pria kelahiran Makassar 1 Juni 1953 ini kembali mendapat promosi Pangkostrad dan menyandang bintang tiga di pundaknya. Adapun posisi tersebut diembannya sejak 13 November 2007 hingga 17 Februari 2010 atau sekitar 2 tahun lebih 2 bulan.
tulis komentar anda