Cerita Megawati Kesal dengan PNS Lamban: Rasanya Pengen Gebuk, Kayak Ular Kambang

Selasa, 13 Juni 2023 - 00:11 WIB
Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Megawati Soekarnoputri mengaku pernah jengkel dengan pegawai negeri sipil (PNS) yang menunda menuntaskan pekerjaan. Foto/Dok PDIP
JAKARTA - Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Megawati Soekarnoputri mengaku pernah jengkel dengan pegawai negeri sipil ( PNS ) yang menunda menuntaskan pekerjaan. Saking jengkelnya, Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini mengaku ingin menggebuk PNS tersebut.

Pengalamannya itu diceritakan Megawati dalam acara penandatanganan nota kesepahaman BRIN dan TVRI di Jakarta, Senin (12/6/2023). Awalnya, Megawati menyinggung bagaimana kerja PNS seharusnya lincah dan terampil.

Pengalamannya itu ketika Megawati menjabat sebagai Wakil Presiden (Wapres). Salah satu momen yang diingat Mega adalah saat ia menanyakan perkembangan pekerjaan yang sebelumnya ia berikan kepada seorang PNS.



Saat menanyakan pekerjaan yang ia sudah tugaskan, namun Megawati justru mendapatkan jawaban butuh waktu dua hingga tiga hari pekerjaan tersebut baru bisa diselesaikan. Padahal, menurut Mega, pekerjaan yang berikan seharusnya tidak butuh waktu lama dan terkesan ada budaya menunda-nunda oleh PNS yang mendapat tugas pada masa silam itu.



"Maaf ya, kalau itu rasanya pengen gebuk gitu, kayak ular kambang," ucap Megawati.

Megawati melihat budaya di PNS atau ASN tersebut harus diubah menjadi lebih trengginas atau lincah dan terampil. Megawati berharap para PNS dalam bekerja seperti layaknya prajurit TNI yang siap melaksanakan tugas dan memahami kepemimpinan yang intelektual dan visioner.

"Mbok dag dig dag dig, kalau ditanya siap. Kalau TNI bisa, siap. Satu hari akan segera siap (selesai), benar? Siap. Keren juga gitu," pungkas Megawati.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(rca)
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More