Keketuaan Indonesia dalam ASEAN Chairmanship
Senin, 12 Juni 2023 - 12:07 WIB
Indonesia juga akan berupaya untuk memperkuat posisi ASEAN sebagai kawasan yang stabil dan damai, menjunjung tinggi hukum internasional, serta memperkuat kerja sama sehingga ASEAN mampu menjadi kawasan yang kuat, inklusif, dan memiliki pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Pemerintah menyiapkan anggaran Rp95,24 miliar untuk penyelenggaraan ASEAN Chairmanship 2023. Sebagai tuan rumah, Indonesia dituntut untuk membenahi sejumlah infrastruktur, seperti jalan dan bandara. Meski demikian, besaran nilai yang dianggarkan tersebut akan selaras dengan berbagai keuntungan yang didapat oleh Indonesia atas penyelenggaran agenda ASEAN Chairmanship 2023, terutama bagi sektor pariwisata.
Setidaknya pada jangka pendek, kegiatan ini dapat mendorong pengenalan budaya produk nasional kepada komunitas ASEAN dan internasional. Melalui seluruh rangkaian penyelenggaraan yang berada di Indonesia diharapkan dapat meningkatkan kegiatan ekonomi terutama sektor pariwisata.
Kerja sama seperti pengembangan destinasi pariwisata, promosi wisata, pengembangan industri pariwisata, dan berbagai sektor turunannya pun akan menjadi lebih baik dengan posisi Indonesia pada ASEAN Chairmanship 2023. Bahkan, ASEAN Chairmanship 2023 ini lebih lanjut juga dapat menjadi momentum yang terus bisa dimanfaatkan untuk memperkuat posisi Indonesia secara regional maupun internasional.
Gelaran dan Pembangunan Sektor Pariwisata
Sektor pariwisata merupakan salah satu sektor terbesar dan terkuat dalam perekonomian dunia. Sektor pariwisata menjadi salah satu pendorong utama perekenomian dunia karena terdapat beberapa keuntungan yang mampu memberikan devisa cukup besar bagi negara, memperluas lapangan pekerjaan dan memperkenalkan budaya negara.
Menurut United Nations World Tourism Organization (UNWTO), sektor pariwisata berperan penting dalam menyumbang 9% dari total GDP dunia. Sektor pariwisata mampu menarik banyak tenaga kerja, hal ini menjadikan sektor pariwisata sebagai satu dari 11 pekerjaan yang paling banyak menyerap tenaga kerja.
Gelaran KTT ASEAN di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT) telah berhasil mendongkrak ekonomi di wilayah tersebut. Pascapenyelenggaraan KTT ASEAN, masyarakat sekitar secara langsung turut merasakan dampak positif berupa adanya peningkatkan jumlah kunjungan wisata di daerah tersebut hingga 20%.
Selain itu, sebanyak 87,6% delegasi yang menghadiri KTT menyatakan akan berkunjung kembali ke Labuan Bajo. Dari sisi akomodasi, pertemuan internasional ini juga turut berimbas pada tingkat okupansi hotel dan penginapan pendukung lainnya mencapai 100% (penuh).
Sebelumnya, gelaran internasional di tingkat ASEAN juga telah dilaksanakan di Yogyakarta dalam kegiatan ASEAN Tourism Forum (ATF). Adapun ASEAN Tourism Forum merupakan sebuah forum kerja sama antara negara-negara anggota ASEAN dalam bidang pariwisata, untuk mempromosikan kawasan ASEAN sebagai destinasi tunggal.
Pemerintah menyiapkan anggaran Rp95,24 miliar untuk penyelenggaraan ASEAN Chairmanship 2023. Sebagai tuan rumah, Indonesia dituntut untuk membenahi sejumlah infrastruktur, seperti jalan dan bandara. Meski demikian, besaran nilai yang dianggarkan tersebut akan selaras dengan berbagai keuntungan yang didapat oleh Indonesia atas penyelenggaran agenda ASEAN Chairmanship 2023, terutama bagi sektor pariwisata.
Setidaknya pada jangka pendek, kegiatan ini dapat mendorong pengenalan budaya produk nasional kepada komunitas ASEAN dan internasional. Melalui seluruh rangkaian penyelenggaraan yang berada di Indonesia diharapkan dapat meningkatkan kegiatan ekonomi terutama sektor pariwisata.
Kerja sama seperti pengembangan destinasi pariwisata, promosi wisata, pengembangan industri pariwisata, dan berbagai sektor turunannya pun akan menjadi lebih baik dengan posisi Indonesia pada ASEAN Chairmanship 2023. Bahkan, ASEAN Chairmanship 2023 ini lebih lanjut juga dapat menjadi momentum yang terus bisa dimanfaatkan untuk memperkuat posisi Indonesia secara regional maupun internasional.
Gelaran dan Pembangunan Sektor Pariwisata
Sektor pariwisata merupakan salah satu sektor terbesar dan terkuat dalam perekonomian dunia. Sektor pariwisata menjadi salah satu pendorong utama perekenomian dunia karena terdapat beberapa keuntungan yang mampu memberikan devisa cukup besar bagi negara, memperluas lapangan pekerjaan dan memperkenalkan budaya negara.
Menurut United Nations World Tourism Organization (UNWTO), sektor pariwisata berperan penting dalam menyumbang 9% dari total GDP dunia. Sektor pariwisata mampu menarik banyak tenaga kerja, hal ini menjadikan sektor pariwisata sebagai satu dari 11 pekerjaan yang paling banyak menyerap tenaga kerja.
Gelaran KTT ASEAN di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT) telah berhasil mendongkrak ekonomi di wilayah tersebut. Pascapenyelenggaraan KTT ASEAN, masyarakat sekitar secara langsung turut merasakan dampak positif berupa adanya peningkatkan jumlah kunjungan wisata di daerah tersebut hingga 20%.
Selain itu, sebanyak 87,6% delegasi yang menghadiri KTT menyatakan akan berkunjung kembali ke Labuan Bajo. Dari sisi akomodasi, pertemuan internasional ini juga turut berimbas pada tingkat okupansi hotel dan penginapan pendukung lainnya mencapai 100% (penuh).
Sebelumnya, gelaran internasional di tingkat ASEAN juga telah dilaksanakan di Yogyakarta dalam kegiatan ASEAN Tourism Forum (ATF). Adapun ASEAN Tourism Forum merupakan sebuah forum kerja sama antara negara-negara anggota ASEAN dalam bidang pariwisata, untuk mempromosikan kawasan ASEAN sebagai destinasi tunggal.
Lihat Juga :
tulis komentar anda