Sandi: Ekonomi Bisa Dinego, Nyawa Rakyat?
Rabu, 29 April 2020 - 13:12 WIB
JAKARTA - Wabah pandemi virus Corona atau Covid-19 yang melanda Indonesia, memunculkan berbagai macam sikap peduli dan empati dari masyarakat. Tak terkecuali dari politikus Partai Gerindra, Sandiaga Uno.
Melalui gerakan Relawan Indonesia Bersatu Lawan Covid-19 ini, Sandiaga ingin agar masalah keselamatan nyawa rakyat Indonesia tidak dijadikan perdebatan lagi. Menurutnya virus Corona ini harus dilawan secara sistematis, tanpa harus menimbang-nimbang soal untung rugi.
"Ekonomi bisa dinego. Nyawa rakyat? Tidak ada ruang untuk perdebatan," kata Sandi yang juga menjabat Ketua Umum Relawan Indonesia Bersatu Lawan Covid-19, Rabu (29/4/2020). (Baca juga: Sains, Corona, dan Agama)
Untuk diketahui, Juru Bicara Pemerintah Penanganan virus Corona (Covid-19), Achmad Yurianto mengungkapkan, hingga 28 April 2020 pukul 12.00 WIB tercatat sebanyak 213.644 berstatus orang dalam pemantauan (ODP). Selanjutnya terdapat sebanyak 20.428 pasien dalam pengawasan (PDP) virus Corona (Covid-19).
"Kasus ODP yang kita pantau dan sebagian besar telah selesai dipantau sebanyak 213.644," ungkap Yuri dalam Konferensi Pers di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Selasa 28 April 2020.
Melalui gerakan Relawan Indonesia Bersatu Lawan Covid-19 ini, Sandiaga ingin agar masalah keselamatan nyawa rakyat Indonesia tidak dijadikan perdebatan lagi. Menurutnya virus Corona ini harus dilawan secara sistematis, tanpa harus menimbang-nimbang soal untung rugi.
"Ekonomi bisa dinego. Nyawa rakyat? Tidak ada ruang untuk perdebatan," kata Sandi yang juga menjabat Ketua Umum Relawan Indonesia Bersatu Lawan Covid-19, Rabu (29/4/2020). (Baca juga: Sains, Corona, dan Agama)
Untuk diketahui, Juru Bicara Pemerintah Penanganan virus Corona (Covid-19), Achmad Yurianto mengungkapkan, hingga 28 April 2020 pukul 12.00 WIB tercatat sebanyak 213.644 berstatus orang dalam pemantauan (ODP). Selanjutnya terdapat sebanyak 20.428 pasien dalam pengawasan (PDP) virus Corona (Covid-19).
"Kasus ODP yang kita pantau dan sebagian besar telah selesai dipantau sebanyak 213.644," ungkap Yuri dalam Konferensi Pers di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Selasa 28 April 2020.
(maf)
tulis komentar anda