Wiku Ungkap Rumah Sakit Jadi Klaster Penyebaran COVID-19
Jum'at, 24 Juli 2020 - 15:19 WIB
JAKARTA - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito mengatakan klaster atau kelompok penyebaran virus corona di Tanah Air semakin meningkat. Bentuknya bermacam-macam, dari klaster sosial hingga klaster rumah sakit.
"Jadi kecenderungan klaster sekarang ini makin meningkat di akhir-akhir ini," kata Wiku di Media Center Satuan Tugas Penanganan COVID-19, Graha BNPB, Jakarta, Jumat (24/7/2020).
Ketua Tim Pakar Satuan Tugas Penanganan COVID-19 ini mengatakan, bentuk klaster penyebaran virus corona ini ada beberapa macam, dari klaster sosial yakni salah satunya pengajian hingga klaster rumah sakit. "Jadi bentuk klasternya ada beberapa macam. Klaster di kegiatan sosial, pertama awalnya dari pengajian-pengajian. Klaster Gowa, Klaster Temboro di Jawa Timur, Klaster dari Gereja Bethel. Dan itu ternyata klaster itu menyebar ke daerah-daerah lain di Indonesia. Dan menimbulkan masalah di tempat lain," katanya.( )
Kini, kata Wiku, rumah sakit juga menjadi salah satu klaster penyebaran COVID-19. "Sekarang bukan hanya klaster dari kegiatan sosial itu. Terlihat sekarang meningkat di kluster rumah sakit. Rupanya cukup tinggi sekali sekarang di beberapa tempat, di Jawa Timur, di Wlingi klaster rumah sakit terjadi, di Yogyakarta juga terjadi, di Jakarta di beberapa tempat terjadi juga, di Kebon Jeruk, di Cempaka Putih," ungkapnya.
Wiku mengatakan, terbentuknya klaster-klaster baru penyebaran virus corona saat ini menunjukkan bahwa semua pihak semakin lengah. "Jadi ini menunjukkan bahwa rupanya kita mulai lengah. Mulai lengah. Dan terjadi di klaster-klaster dan ternyata salah satunya rumah sakit," katanya.
"Rumah sakit ini adalah jantung. Jadi bayangkan rumah sakit ini adalah jantung. Virusnya sudah di sini (jantung) nih, buktinya adalah tenaga kesehatannya kena. Kalau kita masih kena di tangan, kena di kaki masih nggak papa mungkin. Tapi kalau sudah di jantung itu adalah pertahanan kita terakhir," kata Wiku.( )
Ia pun mengingatkan tenaga kesehatan untuk disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan dan profesional dalam penanganan pasien COVID-19. "Jadi tenaga kesehatan itu harus betul-betul jaga disiplin dan juga cukup istirahat untuk bisa menangani secara profesional pasiennya. Dan betul-betul waspada dari waktu ke waktu bukan hanya tenaga kesehatan tapi juga fasilitasnya itu, orang yang bekerja di fasilitas kesehatan," katanya.
"Jadi kecenderungan klaster sekarang ini makin meningkat di akhir-akhir ini," kata Wiku di Media Center Satuan Tugas Penanganan COVID-19, Graha BNPB, Jakarta, Jumat (24/7/2020).
Ketua Tim Pakar Satuan Tugas Penanganan COVID-19 ini mengatakan, bentuk klaster penyebaran virus corona ini ada beberapa macam, dari klaster sosial yakni salah satunya pengajian hingga klaster rumah sakit. "Jadi bentuk klasternya ada beberapa macam. Klaster di kegiatan sosial, pertama awalnya dari pengajian-pengajian. Klaster Gowa, Klaster Temboro di Jawa Timur, Klaster dari Gereja Bethel. Dan itu ternyata klaster itu menyebar ke daerah-daerah lain di Indonesia. Dan menimbulkan masalah di tempat lain," katanya.( )
Kini, kata Wiku, rumah sakit juga menjadi salah satu klaster penyebaran COVID-19. "Sekarang bukan hanya klaster dari kegiatan sosial itu. Terlihat sekarang meningkat di kluster rumah sakit. Rupanya cukup tinggi sekali sekarang di beberapa tempat, di Jawa Timur, di Wlingi klaster rumah sakit terjadi, di Yogyakarta juga terjadi, di Jakarta di beberapa tempat terjadi juga, di Kebon Jeruk, di Cempaka Putih," ungkapnya.
Wiku mengatakan, terbentuknya klaster-klaster baru penyebaran virus corona saat ini menunjukkan bahwa semua pihak semakin lengah. "Jadi ini menunjukkan bahwa rupanya kita mulai lengah. Mulai lengah. Dan terjadi di klaster-klaster dan ternyata salah satunya rumah sakit," katanya.
"Rumah sakit ini adalah jantung. Jadi bayangkan rumah sakit ini adalah jantung. Virusnya sudah di sini (jantung) nih, buktinya adalah tenaga kesehatannya kena. Kalau kita masih kena di tangan, kena di kaki masih nggak papa mungkin. Tapi kalau sudah di jantung itu adalah pertahanan kita terakhir," kata Wiku.( )
Ia pun mengingatkan tenaga kesehatan untuk disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan dan profesional dalam penanganan pasien COVID-19. "Jadi tenaga kesehatan itu harus betul-betul jaga disiplin dan juga cukup istirahat untuk bisa menangani secara profesional pasiennya. Dan betul-betul waspada dari waktu ke waktu bukan hanya tenaga kesehatan tapi juga fasilitasnya itu, orang yang bekerja di fasilitas kesehatan," katanya.
(abd)
tulis komentar anda