Usai Dengarkan Lagu Kampanye Ganjar, Megawati Dorong Hak Cipta Rakyat Lebih Dilindungi
Rabu, 07 Juni 2023 - 15:29 WIB
JAKARTA - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri mengaku sangat menaruh perhatian penuh terhadap hak cipta dan kekayaan intelektual atas semua karya anak bangsa. Megawati sangat mendorong agar hak cipta tersebut lebih dilindungi.
Hal itu diungkapkannya usai mendengarkan lagu kampanye dukungan kepada calon presiden Ganjar Pranowo berjudul “Ganjar Siji Ganjar Kabeh” di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu (7/6/2023).
"Jadi saya juga, nah ini tolong disuarakan, diinformasikan, karena masih banyak para seniman kita begitu polos, dan bukan hanya seniman tapi rakyat yang telah membuat (karya), mempresentasikan hasilnya itu karena polos maka tidak tahu karena itu ada hak cipta dia, maka seharusnya dengan hukumnya adalah HAKI yaitu dipatenkan," ujar Megawati.
Megawati menjelaskan, Indonesia sudah sangat jelas terkait undang-undang yang mengatur tentang hak cipta dan kekayaan intelektual untuk melindungi karya anak bangsa. Ini dibuktikan dengan kehadiran Hak atas Kekayaan Intelektual (HAKI).
Oleh karenanya, Presiden ke-5 RI itu mengaku sudah berbicara dengan Presiden Jokowi agar mendorong rakyat memiliki kesadaran mematenkan karya masing-masing. Dia mewanti-wanti agar semua hasil karya anak bangsa benar-benar didaftarkan ke HAKI.
"Karena kalau ada orang mau membeli, meminjam, memakai itu secara hukumnya yang punya hak itu harus dapat royalti, gambar besarnya begitu. Nah banyak anak-anak muda kita setelah saya jadi ketua dewan pengarah BRIN itu kasihan sekali ya menciptakan sesuatu, tapi karena dia butuh untuk kehidupannya tanpa mengerti bahwa ada yang melindungi namanya HAKI ini terus dijual kepada orang lain, itu menurut saya sangat disayangkan," ujarnya.
Sebagai Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Megawati menyebut tak jarang dirinya sering menerima pertanyaan apakah mereka memiliki hak materi dari karya yang diciptakan. Megawati kemudian bertanya, apakah karya rakyat tersebut sudah dipatenkan.
Hal inilah yang menurut Megawati sangat penting dilakukan semua pihak. Dia berharap, hak cipta atau karya yang dihasilkan tak diperjualbelikan sembarangan, yang mengakibatkan kerugian.
"Karena di sini (sertifikat HAKI) ada kalimat, memang saya tanya kepada Pak Laoly itu harus termaktub yaitu berlaku selama hidup pencipta dan terus berlangsung selama 70 tahun setelah pencipta meninggal dunia dan itu mulai tanggal dia mulai mendapat sertifikat ini. Nah saya minta kepada para wartawan supaya kalau meliput itu saya minta juga tolonglah hal-hal seperti ini disampaikan kepada masyarakat karena juga sangat berarti," ucapnya.
Masih selaku Ketua Dewan Pengarah BRIN, Megawati menegaskan pihaknya sudah mendata semua karya anak bangsa yang berhak untuk dilindungi."Karena menurut saya hak paten jangan diperjualbelikan, karena kerugiannya menurut saya lebih besar," pungkas Putri Proklamator RI Bung Karno itu.
Lihat Juga: Teliti Langkah Cak Imin sebagai Cawapres 2024, Mahasiswa S2 Paramadina Ini Raih IPK 3,95
Hal itu diungkapkannya usai mendengarkan lagu kampanye dukungan kepada calon presiden Ganjar Pranowo berjudul “Ganjar Siji Ganjar Kabeh” di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu (7/6/2023).
"Jadi saya juga, nah ini tolong disuarakan, diinformasikan, karena masih banyak para seniman kita begitu polos, dan bukan hanya seniman tapi rakyat yang telah membuat (karya), mempresentasikan hasilnya itu karena polos maka tidak tahu karena itu ada hak cipta dia, maka seharusnya dengan hukumnya adalah HAKI yaitu dipatenkan," ujar Megawati.
Megawati menjelaskan, Indonesia sudah sangat jelas terkait undang-undang yang mengatur tentang hak cipta dan kekayaan intelektual untuk melindungi karya anak bangsa. Ini dibuktikan dengan kehadiran Hak atas Kekayaan Intelektual (HAKI).
Oleh karenanya, Presiden ke-5 RI itu mengaku sudah berbicara dengan Presiden Jokowi agar mendorong rakyat memiliki kesadaran mematenkan karya masing-masing. Dia mewanti-wanti agar semua hasil karya anak bangsa benar-benar didaftarkan ke HAKI.
"Karena kalau ada orang mau membeli, meminjam, memakai itu secara hukumnya yang punya hak itu harus dapat royalti, gambar besarnya begitu. Nah banyak anak-anak muda kita setelah saya jadi ketua dewan pengarah BRIN itu kasihan sekali ya menciptakan sesuatu, tapi karena dia butuh untuk kehidupannya tanpa mengerti bahwa ada yang melindungi namanya HAKI ini terus dijual kepada orang lain, itu menurut saya sangat disayangkan," ujarnya.
Sebagai Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Megawati menyebut tak jarang dirinya sering menerima pertanyaan apakah mereka memiliki hak materi dari karya yang diciptakan. Megawati kemudian bertanya, apakah karya rakyat tersebut sudah dipatenkan.
Hal inilah yang menurut Megawati sangat penting dilakukan semua pihak. Dia berharap, hak cipta atau karya yang dihasilkan tak diperjualbelikan sembarangan, yang mengakibatkan kerugian.
"Karena di sini (sertifikat HAKI) ada kalimat, memang saya tanya kepada Pak Laoly itu harus termaktub yaitu berlaku selama hidup pencipta dan terus berlangsung selama 70 tahun setelah pencipta meninggal dunia dan itu mulai tanggal dia mulai mendapat sertifikat ini. Nah saya minta kepada para wartawan supaya kalau meliput itu saya minta juga tolonglah hal-hal seperti ini disampaikan kepada masyarakat karena juga sangat berarti," ucapnya.
Masih selaku Ketua Dewan Pengarah BRIN, Megawati menegaskan pihaknya sudah mendata semua karya anak bangsa yang berhak untuk dilindungi."Karena menurut saya hak paten jangan diperjualbelikan, karena kerugiannya menurut saya lebih besar," pungkas Putri Proklamator RI Bung Karno itu.
Lihat Juga: Teliti Langkah Cak Imin sebagai Cawapres 2024, Mahasiswa S2 Paramadina Ini Raih IPK 3,95
(rca)
tulis komentar anda