Fakta-fakta Letjen TNI (Purn) Besar Harto Karyawan
Senin, 05 Juni 2023 - 06:06 WIB
Baca Juga: Besar Harto Resmi Pangkostrad, Pangdam Siliwangi Dijabat Tri Soewandono
Kariernya semakin cemerlang, pangkatnya naik menjadi Brigadir Jenderal (Brigjen) TNI. Ketika masih sebagai Jenderal Bintang 1, Besar Harto pernah menjabat sebagai Ir Kostrad (2015), Kakordos Sesko TNI (2016), dan Ir Kostrad (2016).
Kariernya terus meroket. Dia dipercaya sebagai Komandan Pusat Penerbangan TNI Angkatan Darat (Danpuspenerbad) (2017), selanjutnya Pangdam III/Siliwangi (2018) ketika berpangkat Mayor Jenderal (Mayjen) TNI.
Bintang emas di pundaknya bertambah menjadi tiga atau disebut Letnan Jenderal (Letjen) dan dipercaya menjabat Panglima Komando Strategis Angkatan Darat atau Pangkostrad (2018). Pernah menjabat sebagai Pangkostrad merupakan hal yang tidak terlupakan baginya karena harus meningkatkan dan mempertahankan kemampuan prajurit dengan jumlah hampir 27.000 personel untuk menjadi profesional.
Baca Juga: Mayjen TNI Besar Harto Karyawan Terima Wing Kehormatan Penerbad
Setelah itu, dia dimutasi menjadi Komandan Pusat Kesenjataan Infanteri (Danpussenif) Komando Pembina Doktrin, Pendidikan dan Latihan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat atau Kodiklatad (2020). Jabatan terakhirnya adalah Koordinator Staf Ahli KSAD (2021).
“Selama kurang lebih 35 tahun bertugas di TNI AD, hampir 20 tahun saya menjalankan tugas di lapangan baik operasi maupun latihan. Diberikan kesempatan dan kepercayaan menjadi Pangkostrad merupakan yang paling berkesan,” ujar Letjen TNI (Purn) Besar Harto Karyawan dalam video yang diunggah kanal YouTube TNI AD pada 18 Juni 2021.
Dia mengungkapkan bahwa untuk menjadi seorang prajurit harus menguasai 5 kemampuan dasar dan 1 kemampuan spesialisasi yang akan menciptakan prajurit yang profesional. “Seluruh hal mendasar yang mereka kuasai harus dipertanggungjawabkan sampai akhir hayat menjadi seorang prajurit,” katanya.
Dia mengaku ingin selalu berkumpul bersama keluarga dan menikmati kebahagiaan yang telah dihasilkan selama 35 tahun bertugas di TNI AD setelah memasuki masa purnabakti. “Berkumpul bersama keluarga yang kerap saya tinggalkan bertugas merupakan kesempatan emas bagi saya di masa purnabakti ini,” tuturnya.
Kariernya semakin cemerlang, pangkatnya naik menjadi Brigadir Jenderal (Brigjen) TNI. Ketika masih sebagai Jenderal Bintang 1, Besar Harto pernah menjabat sebagai Ir Kostrad (2015), Kakordos Sesko TNI (2016), dan Ir Kostrad (2016).
Kariernya terus meroket. Dia dipercaya sebagai Komandan Pusat Penerbangan TNI Angkatan Darat (Danpuspenerbad) (2017), selanjutnya Pangdam III/Siliwangi (2018) ketika berpangkat Mayor Jenderal (Mayjen) TNI.
Bintang emas di pundaknya bertambah menjadi tiga atau disebut Letnan Jenderal (Letjen) dan dipercaya menjabat Panglima Komando Strategis Angkatan Darat atau Pangkostrad (2018). Pernah menjabat sebagai Pangkostrad merupakan hal yang tidak terlupakan baginya karena harus meningkatkan dan mempertahankan kemampuan prajurit dengan jumlah hampir 27.000 personel untuk menjadi profesional.
Baca Juga: Mayjen TNI Besar Harto Karyawan Terima Wing Kehormatan Penerbad
Setelah itu, dia dimutasi menjadi Komandan Pusat Kesenjataan Infanteri (Danpussenif) Komando Pembina Doktrin, Pendidikan dan Latihan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat atau Kodiklatad (2020). Jabatan terakhirnya adalah Koordinator Staf Ahli KSAD (2021).
“Selama kurang lebih 35 tahun bertugas di TNI AD, hampir 20 tahun saya menjalankan tugas di lapangan baik operasi maupun latihan. Diberikan kesempatan dan kepercayaan menjadi Pangkostrad merupakan yang paling berkesan,” ujar Letjen TNI (Purn) Besar Harto Karyawan dalam video yang diunggah kanal YouTube TNI AD pada 18 Juni 2021.
Dia mengungkapkan bahwa untuk menjadi seorang prajurit harus menguasai 5 kemampuan dasar dan 1 kemampuan spesialisasi yang akan menciptakan prajurit yang profesional. “Seluruh hal mendasar yang mereka kuasai harus dipertanggungjawabkan sampai akhir hayat menjadi seorang prajurit,” katanya.
Dia mengaku ingin selalu berkumpul bersama keluarga dan menikmati kebahagiaan yang telah dihasilkan selama 35 tahun bertugas di TNI AD setelah memasuki masa purnabakti. “Berkumpul bersama keluarga yang kerap saya tinggalkan bertugas merupakan kesempatan emas bagi saya di masa purnabakti ini,” tuturnya.
2. Anak Kolong
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Anak Kolong adalah anak serdadu atau anak tentara. Ya, ayah Besar Harto Karyawan adalah seorang tentara.Lihat Juga :
tulis komentar anda