BNN Deteksi 91 dari 1.150 Jenis Narkotika di Dunia Masuk Indonesia
Rabu, 31 Mei 2023 - 19:54 WIB
JAKARTA - Badan Narkotika Nasional ( BNN ) mendeteksi sebanyak 91 jenis narkotika dari 1.150 jenis narkotika di dunia telah masuk Indonesia. Hal ini menjadi perhatian BNN, khususnya dalam hal pengawasan.
"Di Indonesia kita deteksi ada 91 jenis (narkotika) dari 1.150 jenis di dunia," kata Kepala BNN RI, Petrus Reinhard Golose kepada wartawan di Universitas Trisakti, Grogol, Jakarta Barat, Rabu (31/5/2023).
Kendati demikian, Petrus enggan membeberkan rinci soal narkotika yang kadung beredar luas di Indonesia tersebut. Saat disinggung soal narkotika berjenis Flaka yang beredar di Amerika hingga membuat warga menjadi zombie, Petrus menegaskan pihaknya terus melakukan pengawasan.
"Nah itu jadi yang ada banyak di Amerika dan Eropa yang disebut dengan NPS (New Psychoative Substances). Kemudian sekarang dalam kontroling kita," bebernya.
Lebih lanjut, menurut hasil Survei BNN tahun 2021, angka prevalensi penyalahgunaan narkoba di Indonesia mencapai hingga 1,9 persen atau 3,99 juta jiwa terpapar. Di Jakarta sendiri, menempati urutan ketiga dengan presentase 4,9 persen atau 195.367 jiwa.
Guna mencegah penyalahgunaan narkoba itu, pihaknya menggencarkan edukasi dan sosialisasi melalui program Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN).
Sosialisasi dan edukasi dilakukan ke kalangan siswa dan mahasiswa. P4GN mendatangi sekolah hingga kampus untuk menyosialisasikan bahaya penyalahgunaan narkotika.
"Jadi sebenarnya Universitas Trisakti sudah bekerjasama dengan BNNP, jadi saya kunjungan kerja ke BNNP DKI dilanjutkan dengan kuliah umum di Trisakti. Dan memang ada program pencegahan bersama BNNP dengan Universitas Trisaksi," pungkasnya.
"Di Indonesia kita deteksi ada 91 jenis (narkotika) dari 1.150 jenis di dunia," kata Kepala BNN RI, Petrus Reinhard Golose kepada wartawan di Universitas Trisakti, Grogol, Jakarta Barat, Rabu (31/5/2023).
Kendati demikian, Petrus enggan membeberkan rinci soal narkotika yang kadung beredar luas di Indonesia tersebut. Saat disinggung soal narkotika berjenis Flaka yang beredar di Amerika hingga membuat warga menjadi zombie, Petrus menegaskan pihaknya terus melakukan pengawasan.
"Nah itu jadi yang ada banyak di Amerika dan Eropa yang disebut dengan NPS (New Psychoative Substances). Kemudian sekarang dalam kontroling kita," bebernya.
Lebih lanjut, menurut hasil Survei BNN tahun 2021, angka prevalensi penyalahgunaan narkoba di Indonesia mencapai hingga 1,9 persen atau 3,99 juta jiwa terpapar. Di Jakarta sendiri, menempati urutan ketiga dengan presentase 4,9 persen atau 195.367 jiwa.
Guna mencegah penyalahgunaan narkoba itu, pihaknya menggencarkan edukasi dan sosialisasi melalui program Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN).
Sosialisasi dan edukasi dilakukan ke kalangan siswa dan mahasiswa. P4GN mendatangi sekolah hingga kampus untuk menyosialisasikan bahaya penyalahgunaan narkotika.
"Jadi sebenarnya Universitas Trisakti sudah bekerjasama dengan BNNP, jadi saya kunjungan kerja ke BNNP DKI dilanjutkan dengan kuliah umum di Trisakti. Dan memang ada program pencegahan bersama BNNP dengan Universitas Trisaksi," pungkasnya.
(muh)
tulis komentar anda