Cara PDIP agar Tak Terjungkal Setelah 2 Periode Berkuasa
Kamis, 23 Juli 2020 - 17:00 WIB
Menurutnya, pemerintah harus mengendalikan pandemi Covid-19 dan berbagai dampaknya agar tidak mengganggu wilayah sosial dan politik. Keberhasilan mengendalikan covid dan berbagai dampaknya akan memupuk loyalitas publik kepada partai berlambang moncong putih.
"Saya kira penanganan-penanganan masyarakat terdampak pandeminya, berbagai persoalan pengangguran dan daya beli masyarkaat berkurang, ini sangat potensial sekali membuat program-program pemerintah itu akan tidak bisa berjalan," ucapnya.
Sedangkan terkait hasil survei Charta Politika Indonesia, Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia, Yunarto Wijaya, mengatakan, elektabilitas PDIP masih menjadi yang tetinggi yakni sebesar 20,5%.
Adapun di posisi kedua dihuni Partai Gerindra dengan torehan dukungan publik atau responden sejumlah 14,2%, ketiga Partai Golkar dengan angka 10,3%. Keempat diraih PKB dengan angka 8,7%, PKS di posisi kelima dengan angka 8,1%.
Untuk posisi keenam didapat Partai NasDem 8,0%. Urutan ketujuh ada Partai Demokrat 6,0%, kedelapan PAN 2,3%, kesembilan PPP 2,2%, Partai Perindo di urutan ke-10 dengan dukungan 1,7%, PSI pada urutan ke-11 dengan raihan 1,6%.
Untuk urutan 12 dihuni Partai Garuda 0,5%, ke-13 Partai Hanura 0,5%, ke-14 Partai Berkarya 0,3%, PKPI ke-15 dengan suara 0,2%, dan Partai Bulan Bintang (PBB) 0,1%. Sedangkan untuk responden menjawab tidak tahu atau tidak menjawab sebesar 15,1%.
Charta Politika Indonesia melakukan survei ini dengan cara mewawancarai sebanyak 2000 orang responden berusia minimal 17 tahun melalui sambungan telepon, menggunakan simple random sampling, margin of error 1,19%, dan quality control 20% dari total sampel. Survei dilakukan pada 6-1 Juli 2020.
"Saya kira penanganan-penanganan masyarakat terdampak pandeminya, berbagai persoalan pengangguran dan daya beli masyarkaat berkurang, ini sangat potensial sekali membuat program-program pemerintah itu akan tidak bisa berjalan," ucapnya.
Sedangkan terkait hasil survei Charta Politika Indonesia, Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia, Yunarto Wijaya, mengatakan, elektabilitas PDIP masih menjadi yang tetinggi yakni sebesar 20,5%.
Adapun di posisi kedua dihuni Partai Gerindra dengan torehan dukungan publik atau responden sejumlah 14,2%, ketiga Partai Golkar dengan angka 10,3%. Keempat diraih PKB dengan angka 8,7%, PKS di posisi kelima dengan angka 8,1%.
Untuk posisi keenam didapat Partai NasDem 8,0%. Urutan ketujuh ada Partai Demokrat 6,0%, kedelapan PAN 2,3%, kesembilan PPP 2,2%, Partai Perindo di urutan ke-10 dengan dukungan 1,7%, PSI pada urutan ke-11 dengan raihan 1,6%.
Untuk urutan 12 dihuni Partai Garuda 0,5%, ke-13 Partai Hanura 0,5%, ke-14 Partai Berkarya 0,3%, PKPI ke-15 dengan suara 0,2%, dan Partai Bulan Bintang (PBB) 0,1%. Sedangkan untuk responden menjawab tidak tahu atau tidak menjawab sebesar 15,1%.
Charta Politika Indonesia melakukan survei ini dengan cara mewawancarai sebanyak 2000 orang responden berusia minimal 17 tahun melalui sambungan telepon, menggunakan simple random sampling, margin of error 1,19%, dan quality control 20% dari total sampel. Survei dilakukan pada 6-1 Juli 2020.
(maf)
tulis komentar anda