Cara PDIP agar Tak Terjungkal Setelah 2 Periode Berkuasa

Kamis, 23 Juli 2020 - 17:00 WIB
loading...
Cara PDIP agar Tak Terjungkal...
Elektabilitas PDI Perjuangan, masih bertengger di puncak klasemen dari hasil survei Charta Politika Indonesia dengan angka 20,5% dari 2.000 responden. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Elektabilitas Partai Demokrasi Indonesia Perjuangangan (PDIP) masih bertengger di puncak klasemen hasil survei Charta Politika Indonesia dengan angka 20,5% dari 2.000 responden. Lantas apakah PDIP akan tetap bersinar di 2024, atau terjungkal seperti Demokrat setelah Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjabat 2 periode?

(Baca juga: Mega Resmikan 20 Kantor Partai, PDIP: Jadi Pusat Pendidikan Politik)

Politikus PDIP, Aria Bima, dalam rilis hasil survei Charta Politika Indonesia secara daring, Rabu 22 Juli 2020 menyampaikan, pihaknya menyadari soal potensi seperti yang menimpa Demokrat setelah‎ SBY mendapuk sebagai presiden selama 2 periode.

Untuk menjaga elektabilitas dan kembali memenangkan pemilu setelah Joko Widodo (Jokowi) mengakhiri masa jabatannya selama 2 periode sebagai Presiden, PDIP, lanjut Aria Bima, berupaya mengantisipasi hal tersebut dengan mengenjot kinerja pemerintahan agar tetap dipercaya publik.

"Faktor dan problem harus diantisipasi, saya kiran ‎keinginan kita untuk menjaga kinerja pemerintah ini beserta seluruh partai pengusung dalam stabilitas politik yang stabil," kata Aria Bima dalam pers rilis, Kamis (23/7/2020). (Baca juga: Update, 1.207 WNI di Luar Negeri Positif Covid-19)

Menurutnya, situasi politik di DPR, MPR, dan pemerintah yang di dalam kabitnya terdapat sejumlah menteri dari partai koalisi, dalam situasi harmonis untuk terus meningkatkan kinerja, khususnya soal penanganan pandemi dan berbagai dampaik, khususnya sektor ekonomi.

"Supaya kinerja dalam mengatasi dampak Covid-19 terhadap ekonomi ini, baik menyangkut pertumbuhan ekonomi dalam memperkuat daya beli masyarakat dan sosial sefety net-nya itu bisa berjalan secara baik," ujarnya.

Untuk mengatasi pandemi dan berbagai dampaknya, salah satunya dengan disahkannya Undang-Undang (UU) Nomor 2 Tahun 2020. Penanganan Covid-19 ini sangat penting karena parpol pengusung pemerintah berselancar dengan partai-partai politik lainnya untuk menjaga stabilnya kondisi.

"Karena tadi, dampak ini bisa berdampak sosial sampai ke dampak politiknya. Ini yang saya kira terus harus dijaga," ujarnya.

Menurutnya, pemerintah harus mengendalikan pandemi Covid-19 dan berbagai dampaknya agar tidak mengganggu wilayah sosial dan politik. Keberhasilan mengendalikan covid dan berbagai dampaknya akan memupuk loyalitas publik kepada partai berlambang moncong putih.

"Saya kira penanganan-penanganan masyarakat terdampak pandeminya, berbagai persoalan pengangguran dan daya beli masyarkaat berkurang, ini sangat potensial sekali membuat program-program pemerintah itu akan tidak bisa berjalan," ucapnya.

Sedangkan terkait hasil survei Charta Politika Indonesia, Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia, Yunarto Wijaya‎, mengatakan, elektabilitas PDIP masih menjadi yang tetinggi yakni sebesar 20,5%.

Adapun di posisi kedua dihuni Partai Gerindra dengan torehan‎ dukungan publik atau responden sejumlah 14,2%, ketiga Partai Golkar dengan angka 10,3%. Keempat diraih PKB dengan angka 8,7%, PKS di posisi kelima dengan angka 8,1%.

Untuk posisi keenam didapat Partai NasDem 8,0%. Urutan ketujuh ada Partai Demokrat 6,0%, kedelapan PAN 2,3%, kesembilan PPP 2,2%, Partai Perindo di urutan ke-10 dengan dukungan 1,7%, PSI pada urutan ke-11 dengan raihan 1,6%.

Untuk urutan 12 dihuni Partai Garuda 0,5%, ke-13 Partai Hanura 0,5%, ke-14 Partai Berkarya 0,3%, PKPI ke-15 dengan suara 0,2%, dan Partai Bulan Bintang (PBB) 0,1%. Sedangkan untuk responden menjawab tidak tahu atau tidak menjawab sebesar 15,1%.

Charta Politika Indonesia melakukan survei ini dengan cara mewawancarai sebanyak 2000 orang responden berusia minimal 17 tahun melalui sambungan telepon, menggunakan simple random sampling, margin of error 1,19%, dan quality control 20% dari total sampel. Survei dilakukan pada 6-1 Juli 2020.‎
(maf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Hadiri Halalbihalal,...
Hadiri Halalbihalal, Bahlil Dorong AMPI Inovatif Gaet Anak Muda
Waketum Perindo Minta...
Waketum Perindo Minta Optimalisasi Dana Desa Rp71 Triliun Tepat Sasaran
Tegaskan Prabowo Presiden...
Tegaskan Prabowo Presiden Konstitusional, OSO: Kita Tahu Siapa yang Mengadu Domba
Hadiri Pelantikan Pengurus...
Hadiri Pelantikan Pengurus Partai Hanura, Sekjen Perindo: Kita Punya DNA yang Sama
Ungkap Tantangan Perempuan...
Ungkap Tantangan Perempuan di Politik, Ketua DPP Perindo: Stigma Tak Bisa Lebih Baik
Pengurus DPP Hanura...
Pengurus DPP Hanura Periode 2024-2029 Dikukuhkan, Ada Eks Pimpinan KPK dan Hakim MK
DPP Pemuda Perindo Dukung...
DPP Pemuda Perindo Dukung Program Ekraf dan Seni Budaya Pemkot Bogor
Beri Dukungan Penuh,...
Beri Dukungan Penuh, Partai Perindo Optimistis Paslon Roni Omba-Marlinus Menang PSU Boven Digoel
Jadi Ketua DPW PAN Sulbar,...
Jadi Ketua DPW PAN Sulbar, Ajbar Bakal Perkuat Kaderisasi Hadapi Pemilu 2029
Rekomendasi
Sejarah Perseteruan...
Sejarah Perseteruan Manchester United vs Manchester City: Old Trafford Sempat Hancur saat Perang Dunia II 
Hasil Liga Futsal Profesional...
Hasil Liga Futsal Profesional 2025: Hujan Gol, Sadakata United vs Kuda Laut Nusantara Imbang 4-4
China Juara Piala Sudirman...
China Juara Piala Sudirman 2025 usai Kalahkan Korea Selatan 3-1
Berita Terkini
RBPI Gandeng Sahabat...
RBPI Gandeng Sahabat Polisi Gelar Seminar Tingkatkan Keselamatan Berkendara
Mantan Jubir Gus Dur...
Mantan Jubir Gus Dur Bicara Lain Dulu Lain Sekarang, Sindir Siapa?
Gema Waisak Pindapata...
Gema Waisak Pindapata Nasional, Ini Pesan Menag Nasaruddin Umar
Kondisi Terkini Gaza,...
Kondisi Terkini Gaza, BSMI: Pelayanan Kesehatan hanya Mampu Bertahan 40 Hari
PPK Kemayoran Dipilih...
PPK Kemayoran Dipilih Jadi Tempat Perayaan Gema Waisak Pindapata Nasional 2025
Letjen Kunto Arief Wibowo...
Letjen Kunto Arief Wibowo Batal Dimutasi, Pengamat: Prabowo Tetap Kuat di TNI
Infografis
Iran: 2 Kapal Induk...
Iran: 2 Kapal Induk Nuklir AS Tak akan Berani Menyerang!
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved