Libatkan Masyarakat, Cara Ganjar Selesaikan Konflik PSN Patut Jadi Pola Nasional
Kamis, 25 Mei 2023 - 17:32 WIB
MAGELANG - Staf Khusus Wakil Presiden, Imam Aziz menyebut cara Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyelesaikan konflik akibat Proyek Strategis Nasional (PSN) patut diduplikasi dan menjadi pola nasional.
Menurutnya, Ganjar berhasil mewujudkan sinergi antara pemerintah dan rakyat. Apa yang dilakukan Ganjar bisa menjadi prototype pembangunan di masa yang akan datang.
Pernyataan itu disampaikan Imam dalam Forum Group Discussion dengan tema Optimalisasi Koperasi untuk Penanggulangan Kemiskinan di Manohara Hotel, Magelang, Kamis (25/5/2023).
Acara itu diikuti perwakilan masyarakat Magelang dan Purworejo, Dinas UMKM Magelang, Kesbangpolinmas dan perguruan tinggi.
“Ini adalah satu keberhasilan, contoh keberhasilan bagaimana pemerintah dan masyarakat itu berdialog dengan intens, sehingga menghasilkan sesuatu yang pada endingnya sangat bagus sekali,” ujar Imam.
Pernyataan Imam merujuk pada pembentukan Koperasi Tirto Mulyo Bogowonto yang dikelola oleh warga terdampak pembangunan Bendungan Bener. Alih-alih konflik terus terjadi, warga terdampak PSN tetap bisa mengelola lahan lewat koperasi dan BUMDes, bahkan terlibat dalam proyek greenbelt Bendungan Bener.
Menurutnya, pola pengelolaan sabuk hijau yang dilakukan Ganjar, Balai Besar Wilayah Sungai Serayu-Opak (BBWS-SO), bersama masyarakat Wonosobo, adalah yang pertama dan satu-satunya di Indonesia. Masyarakat dilibatkan dalam pengelolaan lahan proyek strategis nasional yang sudah dibebaskan.
“Nah ini belum ada di Indonesia, belum pernah ada. Oleh karena itu ini kita coba untuk intensif dampingi supaya ini menjadi pola nasional. Ini prestasi Pak Ganjar,” tuturnya.
Imam menilai, upaya dan cara Ganjar ini bisa diterapkan di tiap pengerjaan PSN yang tengah berjalan. Sehingga juga bisa berdampak pada penanggulangan kemiskinan.
Menurutnya, Ganjar berhasil mewujudkan sinergi antara pemerintah dan rakyat. Apa yang dilakukan Ganjar bisa menjadi prototype pembangunan di masa yang akan datang.
Pernyataan itu disampaikan Imam dalam Forum Group Discussion dengan tema Optimalisasi Koperasi untuk Penanggulangan Kemiskinan di Manohara Hotel, Magelang, Kamis (25/5/2023).
Acara itu diikuti perwakilan masyarakat Magelang dan Purworejo, Dinas UMKM Magelang, Kesbangpolinmas dan perguruan tinggi.
“Ini adalah satu keberhasilan, contoh keberhasilan bagaimana pemerintah dan masyarakat itu berdialog dengan intens, sehingga menghasilkan sesuatu yang pada endingnya sangat bagus sekali,” ujar Imam.
Pernyataan Imam merujuk pada pembentukan Koperasi Tirto Mulyo Bogowonto yang dikelola oleh warga terdampak pembangunan Bendungan Bener. Alih-alih konflik terus terjadi, warga terdampak PSN tetap bisa mengelola lahan lewat koperasi dan BUMDes, bahkan terlibat dalam proyek greenbelt Bendungan Bener.
Menurutnya, pola pengelolaan sabuk hijau yang dilakukan Ganjar, Balai Besar Wilayah Sungai Serayu-Opak (BBWS-SO), bersama masyarakat Wonosobo, adalah yang pertama dan satu-satunya di Indonesia. Masyarakat dilibatkan dalam pengelolaan lahan proyek strategis nasional yang sudah dibebaskan.
“Nah ini belum ada di Indonesia, belum pernah ada. Oleh karena itu ini kita coba untuk intensif dampingi supaya ini menjadi pola nasional. Ini prestasi Pak Ganjar,” tuturnya.
Imam menilai, upaya dan cara Ganjar ini bisa diterapkan di tiap pengerjaan PSN yang tengah berjalan. Sehingga juga bisa berdampak pada penanggulangan kemiskinan.
tulis komentar anda