Pilpres 2024, Masyarakat Dinilai Ingin Kepemimpinan Sipil-Militer
Minggu, 21 Mei 2023 - 06:06 WIB
Wacana kolaborasi sipil-militer makin menguat di masyarakat. Hal ini bisa menjadi pertimbangan yang menentukan untuk keterpilihan capres dan cawapres di 2024. Foto/Ilustrasi/SINDOnews
JAKARTA - Wacanakolaborasi sipil-militer makin menguat di masyarakat. Hal ini bisa menjadi pertimbangan yang menentukan untuk keterpilihan capres dan cawapres di Pilpres 2024.
Pandangan ini disampaikan oleh Sekretaris Jenderal Sekretariat Bersama Ganjar Nusantara, Tomson Manurung di Jakarta. Tomson mendorong partai koalisi harus mempertimbangkan faktor kalangan militer dalam memilih calon Cawapers Ganjar Pranowo.
Tomson Manurung bersama Presiden Jokowi. Foto/Ist
"Pasangan Pak Ganjar dengan Pak Moeldoko disuarakan masyarakat diberbagai daerah. Melihat kedekatan kedua tokoh ini, merupakan pasangan yang ideal melanjutkan Program dan pembangunan yang dibuat oleh Presiden Joko Widodo," ujar Tomson dalam keterangannya, Minggu (21/5/2023).
Tomson menjelaskan beberapa faktor pasangan ini harus terealisasi. Pertama, Ganjar adalah anak ideologis Soekarno dan dibesarkan di lingkungan marhaenis.
"Pak Ganjar juga cucu dari Kiai Hisyam memiliki nama kecil Muhammad Qosim berdasarkan (keterangan Gus Baha). Beliau dulu santri Kiai Hisyam," ujarnya.
"Menurut Gus Baha, Kiai Hisyam memang merupakan ulama yang sangat disegani dan dihormati di matanya. Dari uraian Gus Baha tentu ke-NU-an Pak Ganjar tidak diragukan lagi," tambahnya.
Pandangan ini disampaikan oleh Sekretaris Jenderal Sekretariat Bersama Ganjar Nusantara, Tomson Manurung di Jakarta. Tomson mendorong partai koalisi harus mempertimbangkan faktor kalangan militer dalam memilih calon Cawapers Ganjar Pranowo.
Tomson Manurung bersama Presiden Jokowi. Foto/Ist
"Pasangan Pak Ganjar dengan Pak Moeldoko disuarakan masyarakat diberbagai daerah. Melihat kedekatan kedua tokoh ini, merupakan pasangan yang ideal melanjutkan Program dan pembangunan yang dibuat oleh Presiden Joko Widodo," ujar Tomson dalam keterangannya, Minggu (21/5/2023).
Tomson menjelaskan beberapa faktor pasangan ini harus terealisasi. Pertama, Ganjar adalah anak ideologis Soekarno dan dibesarkan di lingkungan marhaenis.
"Pak Ganjar juga cucu dari Kiai Hisyam memiliki nama kecil Muhammad Qosim berdasarkan (keterangan Gus Baha). Beliau dulu santri Kiai Hisyam," ujarnya.
"Menurut Gus Baha, Kiai Hisyam memang merupakan ulama yang sangat disegani dan dihormati di matanya. Dari uraian Gus Baha tentu ke-NU-an Pak Ganjar tidak diragukan lagi," tambahnya.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
tulis komentar anda