Bareskrim Panggil Nindy Ayunda terkait Kasus Senpi Ilegal Dito Mahendra

Selasa, 16 Mei 2023 - 17:23 WIB
Bareskrim Polri menjadwalkan pemeriksaan terhadap Penyanyi Nindy Ayunda terkait kasus dugaan senjata api (senpi) ilegal dengan tersangka Pengusaha Dito Mahendra. Foto/SINDOnews
JAKARTA - Bareskrim Polri menjadwalkan pemeriksaan terhadap Penyanyi Nindy Ayunda terkait kasus dugaan senjata api (senpi) ilegal dengan tersangka Pengusaha Dito Mahendra .

Dir Tipidum Bareskrim Polri Brigjen Djuhandhani Rahardjo Puro menyebut bahwa pihaknya sebetulnya sudah melayangkan surat panggilan pertama kepada Nindy. Namun, yang bersangkutan meminta penjadwalan ulang.



"Dipanggil pertama belum datang, kalau tidak salah minta bikin surat, tapi kita tetap panggilan kedua," ujar Djuhandhani kepada wartawan, Selasa (16/5/2023).

Meski begitu, Djuhandhani belum bisa memaparkan secara pasti dan detail terkait kapan pemanggilan kedua terhadap Nindy yang disebut-sebut sebagai kekasih Dito Mahendra.



"Saksi mempunyai kewajiban untuk hadir, saksi dipanggil petugas penyidik untuk hadir. Kalau tidak hadir kita bisa melaksanakan upaya walaupun saksi bisa melakukan panggilan kedua," jelas Djuhandhani.

Diketahui, Bareskrim Polri sudah menetapkan Dito Mahendra sebagai tersangka kasus senpi ilegal berdasarkan gelar perkara pada 17 April 2023. Dalam hal ini, Dito disangka melanggar Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang (UU) Darurat Nomor 12 Tahun 1951.

Adapun Pasal itu berbunyi, 'tanpa hak memasukkan ke Indonesia, membuat, menerima, mencoba, memperoleh, menyerahkan atau mencoba menyerahkan, menguasai, membawa, mempunyai persediaan padanya, atau mempunyai dalam miliknya, menyimpan, mengangkut, menyembunyikan, mempergunakan atau mengeluarkan dari Indonesia sesuatu senjata api, amunisi atau bahan peledak'.

Nama Dito sendiri sudah dimasukan ke dalam Daftar Pencarian Orang (DPO). Di sisi lain, Bareskrim Polri menyatakan bahwa sembilan dari 15 senjata api yang ditemukan di rumah Pengusaha Dito Mahendra diduga tidak berizin atau ilegal.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More