Indonesia Visionary Leader, Wali Kota Padang Sidempuan Ungkap Masalah Jalan hingga Sampah
Senin, 15 Mei 2023 - 15:11 WIB
JAKARTA - Indonesia Visionary Leader (IVL) season XII digelar di Auditorium Gedung SINDO, Jakarta Pusat. Kali ini, Wali Kota Padang Sidempuan Irsan Efendi Nasution menyampaikan, capaiannya selama menjabat mulai sejak terpilih di 2018 hingga 2023 kali ini.
Irsan mengatakan, pembangunan fasilitas sarana dan prasarana seperti memperbanyak lampu jalan umum dan penanganan sampah menjadi salah satu kebijakannya.
Hal tersebut diungkapkannya, saat sesi tanya jawab juri IVL ihwal pencapaiannya tersebut. Ia mengatakan pembangunan sarana dan pra sarana tersebut dapat dilihat dalam penerangan lampu di jalan umum.
"Simbol kota kami yakni Kota Padang Sidempuan Bersinar dapat menjadi acuan kritik masyarakat jika lampu-lampu di jalanan umum saja banyak yang mati. Untuk itu kritik hingga bully masalah lampu penerangan jalan umum (LPJU), harus saya tanggapi secara serius," ujar Irsan saat menjawab pertanyaan juri, Senin (15/5/2023).
Irsan menjawab pertanyaan dari salah satu juri yakni Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, Prof Dr Budi Frensidy. Irsan bahkan mengungkapkan pihaknya harus membayar biaya listrik LPJU per bulannya sekitar Rp200 juta, yang lebih besar dari tagihan sebelumnya.
"Kami membayar biaya tagihan lebih besar dari sebelumnya. Ini notabene dikarenakan kebutuhan LPJU di masa pemerintahan kami itu lebih besar dua kali lipat dibandingkan sebelumnya," katanya.
Selain pengembangan sarana LPJU, jalan hingga fasilitas publik, Irsan juga mengungkapkan berhasil menangani penumpukan sampah limbah kotanya dengan lebih baik. Ia mengatakan jajarannya berhasil menangani sampah hingga 100 ton per harinya.
"Kami berhasil menangani penumpukan sampah selama ini, petugas kami berhasil menangani penumpukan sekira 100 ton dengan diolah, didaur ulang, atau dimusnahkan agar tidak menjadi gangguan pencemaran lingkungan di kota kami," jelas Irsan.
Untuk diketahui, ajang IVL ini turut dijurikan oleh Prof Dr Budi Frensidy (Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia), Dr L Saydiman Marto (Analis Perundang-Undangan pada Sekretariat Ditjen OTDA, Kementerian Dalam Negeri RI), Dr Wahyu T Setyobudi (Pengajar Global Business Marketing, Binus Business School dan Co-Founder Astagatra Institute).
Irsan mengatakan, pembangunan fasilitas sarana dan prasarana seperti memperbanyak lampu jalan umum dan penanganan sampah menjadi salah satu kebijakannya.
Hal tersebut diungkapkannya, saat sesi tanya jawab juri IVL ihwal pencapaiannya tersebut. Ia mengatakan pembangunan sarana dan pra sarana tersebut dapat dilihat dalam penerangan lampu di jalan umum.
"Simbol kota kami yakni Kota Padang Sidempuan Bersinar dapat menjadi acuan kritik masyarakat jika lampu-lampu di jalanan umum saja banyak yang mati. Untuk itu kritik hingga bully masalah lampu penerangan jalan umum (LPJU), harus saya tanggapi secara serius," ujar Irsan saat menjawab pertanyaan juri, Senin (15/5/2023).
Irsan menjawab pertanyaan dari salah satu juri yakni Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, Prof Dr Budi Frensidy. Irsan bahkan mengungkapkan pihaknya harus membayar biaya listrik LPJU per bulannya sekitar Rp200 juta, yang lebih besar dari tagihan sebelumnya.
"Kami membayar biaya tagihan lebih besar dari sebelumnya. Ini notabene dikarenakan kebutuhan LPJU di masa pemerintahan kami itu lebih besar dua kali lipat dibandingkan sebelumnya," katanya.
Selain pengembangan sarana LPJU, jalan hingga fasilitas publik, Irsan juga mengungkapkan berhasil menangani penumpukan sampah limbah kotanya dengan lebih baik. Ia mengatakan jajarannya berhasil menangani sampah hingga 100 ton per harinya.
"Kami berhasil menangani penumpukan sampah selama ini, petugas kami berhasil menangani penumpukan sekira 100 ton dengan diolah, didaur ulang, atau dimusnahkan agar tidak menjadi gangguan pencemaran lingkungan di kota kami," jelas Irsan.
Untuk diketahui, ajang IVL ini turut dijurikan oleh Prof Dr Budi Frensidy (Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia), Dr L Saydiman Marto (Analis Perundang-Undangan pada Sekretariat Ditjen OTDA, Kementerian Dalam Negeri RI), Dr Wahyu T Setyobudi (Pengajar Global Business Marketing, Binus Business School dan Co-Founder Astagatra Institute).
(maf)
tulis komentar anda