Panglima TNI Akan Fokus Evakuasi Jasad Pratu Miftahul Arifin
Selasa, 18 April 2023 - 15:57 WIB
JAKARTA - Panglima TNI Laksamana Yudo Margono memastikan segera mengevakuasi Pratu Miftahul Arifin yang jasadnya jatuh ke jurang sedalam 15 meter seusai ditembak oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) atau Kelompok Separatis Teroris (KST). Serangan KKB dilakukan saat pasukan TNI melakukan pencarian pilot Susi Air di wilayah Nduga, Papua Pegunungan.
"Besok pagi kita akan fokuskan untuk itu (evakuasi Pratu Miftahul Arifin). Kita juga menjaga dan mengupayakan agar lokasi evakuasi aman dari KST. Karena disitu memang lokasinya mereka (KST) bertahan di situ. Mudah-mudahan ini bisa dilaksanakan bersama," kata Yudo di Base Off Lanudal, Surabaya, Selasa (18/4/2023).
Yudo menyatakan, serangan KKB menewaskan seorang prajurit TNI dan empat lainnya mengalami luka tembak. Saat ini, kondisi empat prajurit yang mengalami luka tembak sudah membaik. Mereka ditembak ketika hendak menolong Pratu Miftahul Arifin yang jasadnya jatuh ke jurang sedalam 15 meter.
"Saat ini ada 4 orang belum terkonfirmasi. Mungkin dalam situasi seperti itu mereka sembunyi dan sebagainya. Tapi kita akan laksanakan pencarian " ujarnya.
Peristiwa ini berawal saat 36 prajurit TNI pada Sabtu (15/4/2023) menyisir daerah Mugi-Mam, Nduga, Papua Pegunungan untuk mencari pilot Susi Air Phillip Mark Mhertens yang disandera KKB sejak Februari 2023. "Dalam perjalannya, prajurit diadang dan ada kontak tembak dengan KST. KST memanfaatkan ibu dan anak-anak untuk menyerbu pasukan," ujarnya.
Untuk itu, Panglima TNI menaikkan status operasi Nduga Papua menjadi siaga tempur. Hal ini sama dengan seperti siaga tempur Natuna. Di sini, lanjut Yudo, bisa dikatakan siaga tempur darat. Dengan status siaga tempur, diharapkan pasukan benar-benar bersiaga untuk bertempur dan lebih waspada.
"Sejauh ini tidak ada penambahan personel. Kemarin hanya rotasi pasukan. Sebab pasukan yang kontak tembak sudah setahun. Kita akan rotasi lebih awal agar psikologis mereka terjaga," katanya.
Lihat Juga: DPR Desak Proses Hukum Puluhan Anggota TNI Armed Serang Warga di Deli Serdang Transparan
"Besok pagi kita akan fokuskan untuk itu (evakuasi Pratu Miftahul Arifin). Kita juga menjaga dan mengupayakan agar lokasi evakuasi aman dari KST. Karena disitu memang lokasinya mereka (KST) bertahan di situ. Mudah-mudahan ini bisa dilaksanakan bersama," kata Yudo di Base Off Lanudal, Surabaya, Selasa (18/4/2023).
Yudo menyatakan, serangan KKB menewaskan seorang prajurit TNI dan empat lainnya mengalami luka tembak. Saat ini, kondisi empat prajurit yang mengalami luka tembak sudah membaik. Mereka ditembak ketika hendak menolong Pratu Miftahul Arifin yang jasadnya jatuh ke jurang sedalam 15 meter.
Baca Juga
"Saat ini ada 4 orang belum terkonfirmasi. Mungkin dalam situasi seperti itu mereka sembunyi dan sebagainya. Tapi kita akan laksanakan pencarian " ujarnya.
Peristiwa ini berawal saat 36 prajurit TNI pada Sabtu (15/4/2023) menyisir daerah Mugi-Mam, Nduga, Papua Pegunungan untuk mencari pilot Susi Air Phillip Mark Mhertens yang disandera KKB sejak Februari 2023. "Dalam perjalannya, prajurit diadang dan ada kontak tembak dengan KST. KST memanfaatkan ibu dan anak-anak untuk menyerbu pasukan," ujarnya.
Untuk itu, Panglima TNI menaikkan status operasi Nduga Papua menjadi siaga tempur. Hal ini sama dengan seperti siaga tempur Natuna. Di sini, lanjut Yudo, bisa dikatakan siaga tempur darat. Dengan status siaga tempur, diharapkan pasukan benar-benar bersiaga untuk bertempur dan lebih waspada.
"Sejauh ini tidak ada penambahan personel. Kemarin hanya rotasi pasukan. Sebab pasukan yang kontak tembak sudah setahun. Kita akan rotasi lebih awal agar psikologis mereka terjaga," katanya.
Lihat Juga: DPR Desak Proses Hukum Puluhan Anggota TNI Armed Serang Warga di Deli Serdang Transparan
(abd)
tulis komentar anda