Dansat-81 Kopassus Peraih Adhi Makayasa, Nomor 3 Pendiri Sekaligus Kepercayaan Jokowi
Senin, 17 April 2023 - 07:39 WIB
Di antaranya, Komandan Yonif 403/Wirasada Pratista, Danyon 400/Raider, kemudian Dandim 0703/Cilacap serta Komandan Satuan (Dansat) 81 Gultor/Kopassus.
Selanjutnya diangkat menjadi Asops Kasdam Jaya, Dandrindam Iskandar Muda, Danrem 173/Praja Vira Braja, Pamen Den Mabesad, Waasops KSAD. Karier militernya terus menanjak dengan menjabat sebagai Kasdam XVII/Cenderawasih, Staf Khusus KSAD dan terakhir Komandan Pussenif Kodiklat AD.
Luhut Binsar Pandjaitan merupakah tokoh militer yang sangat disegani di Indonesia. Pria yang kini menduduki jabatan Menko Marves juga merupakan peraih Adhi Makayasa dan Tri Sakti Wiratama sebagai lulusan terbaik Akmil 1970 dari kesatuan Infanteri Kopassus.
Hampir sebagian besar hidup pria kelahiran Toba Samosir, Sumatera Utara (Sumut) pada 28 September 1947 dihabiskan di Korps Baret Merah. Selama 30 tahun menjadi prajurit pasukan elite TNI Angkatan Darat (AD) tersebut, Luhut menorehkan banyak prestasi. Lewat tangan dinginnya, Luhut berhasil melakukan reorganisasi Kopassus.
Di antaranya, mendirikan sekaligus menjadi komandan pertama Detasemen 81 Antiteror Kopassus yang kini bernama Sat 81 Kopassus (Dansat-81 Kopassus). Termasuk membentuk dan menjadi komandan pertama Sekolah Pertempuran Khusus (Sepursus) Detasemen 81/Antiteror Kopassus di Pusdikpassus.
Bukan cuma itu, Luhut juga kenyang dengan pengalaman di medan tempur. Berbagai operasi telah dijalaninya mulai dari Operasi di Papua, Operasi di Aceh dan Operasi Seroja di Timor Timur (Timtim) yang saat ini bernama Timor Leste. Termasuk operasi khusus pengamanan Presiden Soeharto di KTT ASEAN III di Filipina pada 1987.
Selama mengabdi di Korps Baret Merah, Luhut menduduki sejumlah jabatan strategis di antaranya, Danton I/A Group 1 Para Komando, Kopassandha. Danton Siliwangi di Kalimantan Barat, Pada Operasi Pemberantasan dan Penumpasan PGRS/Paraku. Kemudian, Komandan Kompi A Pasukan Kontingen Garuda (KONGA VI) Wilayah Port Said, Port Fuad, Port Suez, Mesir.
Selain itu, menjadi Komandan Tim C Group 1 Para Komando Satuan Lintas Udara Pada Operasi Seroja, Kopassandha. Komandan Kompi Pasukan Pemburu Kopasshanda pada Satgas Tempur Khusus, dalam Operasi Seroja. Saat itu Luhut meraih prestasi dan predikat sebagai komandan kompi terbaik dalam Operasi Seroja.
Prestasi dan dedikasinya dalam menjalankan tugas membuat Luhut dipercaya membentuk dan mendirikan Detasemen 81 Gultor Kopassus sekaligus menjadi Komandan pertama Danden 81 Gultor/Kopassus. Tidak hanya itu, Luhut juga dipercaya menduduki jabatan sebagai Asops Danjen Kopassus, Dangroup 3/Sandhi Yudha Kopassus serta Danpusdikpassus.
Selanjutnya diangkat menjadi Asops Kasdam Jaya, Dandrindam Iskandar Muda, Danrem 173/Praja Vira Braja, Pamen Den Mabesad, Waasops KSAD. Karier militernya terus menanjak dengan menjabat sebagai Kasdam XVII/Cenderawasih, Staf Khusus KSAD dan terakhir Komandan Pussenif Kodiklat AD.
3. Jenderal TNI (HOR) Luhut Binsar Pandjaitan
Luhut Binsar Pandjaitan merupakah tokoh militer yang sangat disegani di Indonesia. Pria yang kini menduduki jabatan Menko Marves juga merupakan peraih Adhi Makayasa dan Tri Sakti Wiratama sebagai lulusan terbaik Akmil 1970 dari kesatuan Infanteri Kopassus.
Hampir sebagian besar hidup pria kelahiran Toba Samosir, Sumatera Utara (Sumut) pada 28 September 1947 dihabiskan di Korps Baret Merah. Selama 30 tahun menjadi prajurit pasukan elite TNI Angkatan Darat (AD) tersebut, Luhut menorehkan banyak prestasi. Lewat tangan dinginnya, Luhut berhasil melakukan reorganisasi Kopassus.
Di antaranya, mendirikan sekaligus menjadi komandan pertama Detasemen 81 Antiteror Kopassus yang kini bernama Sat 81 Kopassus (Dansat-81 Kopassus). Termasuk membentuk dan menjadi komandan pertama Sekolah Pertempuran Khusus (Sepursus) Detasemen 81/Antiteror Kopassus di Pusdikpassus.
Bukan cuma itu, Luhut juga kenyang dengan pengalaman di medan tempur. Berbagai operasi telah dijalaninya mulai dari Operasi di Papua, Operasi di Aceh dan Operasi Seroja di Timor Timur (Timtim) yang saat ini bernama Timor Leste. Termasuk operasi khusus pengamanan Presiden Soeharto di KTT ASEAN III di Filipina pada 1987.
Selama mengabdi di Korps Baret Merah, Luhut menduduki sejumlah jabatan strategis di antaranya, Danton I/A Group 1 Para Komando, Kopassandha. Danton Siliwangi di Kalimantan Barat, Pada Operasi Pemberantasan dan Penumpasan PGRS/Paraku. Kemudian, Komandan Kompi A Pasukan Kontingen Garuda (KONGA VI) Wilayah Port Said, Port Fuad, Port Suez, Mesir.
Selain itu, menjadi Komandan Tim C Group 1 Para Komando Satuan Lintas Udara Pada Operasi Seroja, Kopassandha. Komandan Kompi Pasukan Pemburu Kopasshanda pada Satgas Tempur Khusus, dalam Operasi Seroja. Saat itu Luhut meraih prestasi dan predikat sebagai komandan kompi terbaik dalam Operasi Seroja.
Prestasi dan dedikasinya dalam menjalankan tugas membuat Luhut dipercaya membentuk dan mendirikan Detasemen 81 Gultor Kopassus sekaligus menjadi Komandan pertama Danden 81 Gultor/Kopassus. Tidak hanya itu, Luhut juga dipercaya menduduki jabatan sebagai Asops Danjen Kopassus, Dangroup 3/Sandhi Yudha Kopassus serta Danpusdikpassus.
tulis komentar anda