Jemaah Haji Penderita Penyakit Jantung dan Paru Jadi Fokus Penanganan Kemenkes
Sabtu, 15 April 2023 - 04:48 WIB
JAKARTA - Kementerian Kesehatan ( Kemenkes ) bakal memfokuskan perhatian kepada jemaah haji yang masuk dalam kategori risiko tinggi (risti). Mereka adalah jemaah yang memiliki riwayat penyakit jantung dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).
"Mereka akan mendapatkan perhatian khusus. Sebab masuk salah satu kategori berat. Jemaah dengan riwayat sakit jantung, kalau aktivitas fisik sangat bahaya begitu juga dengan penderita PPOK, musuh bebuyutannya aktivitas fisik," kata Ketua Tim Kerja Pelayanan Kesehatan Haji Pusat Kesehatan Haji dr Muhammad Imran saat Bimbingan Teknis Terintegrasi dengan Kementerian Kesehatan PPIH Arab Saudi 1444/2023, Jumat (15/4/2023).
Dia menyebut, pada tahun ini jumlah jemaah haji risti Indonesia sebesar 65%. Jumlah ini lebih tinggi dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya yang hanya sebesar 63% dari total jemaah haji. "Apabila dalam 1 regu ada 10 orang jemaah maka yang risti sebanyak 6-7 orang," ujarnya
Berdasarkan hasil screening, sambung dia, ada 50 jemaah paling risti di setiap kloter. Untuk itu, mereka akan mendapatkan perhatian khusus dan menjadi pusat seluruh layanan kesehatan oleh tim dokter.
"Mereka tidak hanya ditanya tapi juga diukur tekanan darahnya. Terhadap kedua kelompok ini mereka yang akan melaksanakan ibadah haji harus naik kursi roda saat thawaf atau sai," katanya.
Di sisi lain, untuk melayani jemaah haji pihaknya akan menyediakan sath ambulans di masing-masing sektor. Apabila di Mekkah ada 11 sektor maka akan disediakan 11 ambulan. Begitu juga di Madina jika ada 5 sektor maka akan ada 5 ambulans yamg disiapkan.
"Pihaknya juga akan menerjunkan 15 unit ambulans ke Arafah untuk evakuasi jemaah sakit dari tenda ke klinik. Sedangkan di Muzdalifah ada 11 pos kesehatan kita siapkan 4 ambulans. Di Mina juga ada 1 pos kesehatan utama lokasinya berada di mulut terowongan. Di sepanjang jalan Jamarat atas ada 5 pos dengan 2 ambulans," tukasnya.
Tak hanya itu, pihaknya juga menyiapkan obat-obatan untuk jemaah haji. "Kami siapkan 70 ton obat untuk haji tahun ini. Kuotanya sama dengan tahun lalu. Apabila habis bisa beli di Arab Saudi. Sebanyak 257 bed juga disiapkan kalau di Indonesia masuk kategori RS A. Sebab banyak dokter umum, perawat," katanya.
"Mereka akan mendapatkan perhatian khusus. Sebab masuk salah satu kategori berat. Jemaah dengan riwayat sakit jantung, kalau aktivitas fisik sangat bahaya begitu juga dengan penderita PPOK, musuh bebuyutannya aktivitas fisik," kata Ketua Tim Kerja Pelayanan Kesehatan Haji Pusat Kesehatan Haji dr Muhammad Imran saat Bimbingan Teknis Terintegrasi dengan Kementerian Kesehatan PPIH Arab Saudi 1444/2023, Jumat (15/4/2023).
Dia menyebut, pada tahun ini jumlah jemaah haji risti Indonesia sebesar 65%. Jumlah ini lebih tinggi dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya yang hanya sebesar 63% dari total jemaah haji. "Apabila dalam 1 regu ada 10 orang jemaah maka yang risti sebanyak 6-7 orang," ujarnya
Berdasarkan hasil screening, sambung dia, ada 50 jemaah paling risti di setiap kloter. Untuk itu, mereka akan mendapatkan perhatian khusus dan menjadi pusat seluruh layanan kesehatan oleh tim dokter.
"Mereka tidak hanya ditanya tapi juga diukur tekanan darahnya. Terhadap kedua kelompok ini mereka yang akan melaksanakan ibadah haji harus naik kursi roda saat thawaf atau sai," katanya.
Baca Juga
Di sisi lain, untuk melayani jemaah haji pihaknya akan menyediakan sath ambulans di masing-masing sektor. Apabila di Mekkah ada 11 sektor maka akan disediakan 11 ambulan. Begitu juga di Madina jika ada 5 sektor maka akan ada 5 ambulans yamg disiapkan.
"Pihaknya juga akan menerjunkan 15 unit ambulans ke Arafah untuk evakuasi jemaah sakit dari tenda ke klinik. Sedangkan di Muzdalifah ada 11 pos kesehatan kita siapkan 4 ambulans. Di Mina juga ada 1 pos kesehatan utama lokasinya berada di mulut terowongan. Di sepanjang jalan Jamarat atas ada 5 pos dengan 2 ambulans," tukasnya.
Tak hanya itu, pihaknya juga menyiapkan obat-obatan untuk jemaah haji. "Kami siapkan 70 ton obat untuk haji tahun ini. Kuotanya sama dengan tahun lalu. Apabila habis bisa beli di Arab Saudi. Sebanyak 257 bed juga disiapkan kalau di Indonesia masuk kategori RS A. Sebab banyak dokter umum, perawat," katanya.
(thm)
tulis komentar anda