Gus Muhaimin: Pertanian Harus Jadi Arah Baru Ekonomi Indonesia

Senin, 20 Juli 2020 - 12:08 WIB
Wakil Ketua DPR Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Abdul Muhaimin Iskandar saat mengunjungi Institute Pertanian Bogor (IPB), Minggu (19/7/2020). FOTO/IST
JAKARTA - Wakil Ketua DPR Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Abdul Muhaimin Iskandar menyatakan bahwa menghadapi Pandemi Covid-19, berbagai upaya harus dilakukan agar bangsa Indonesia tidak mengalami krisis ekonomi lebih dalam.

Menurutnya, diperlukan reorientasi ekonomi baru karena Indonesia menghadapi tantangan yang semakin kompleks. Orientasi ekonomi baru yang dimaksudkan salah satunya dengan memperkuat sektor pertanian .

"Pertanian adalah solusi menghadapi krisis. 75 persen desa-desa kita adalah desa pertanian, dan mayoritas penduduk Indonesia pendapatannya bertumpu pada sektor pertanian dan sumber daya alam. Karenanya, dibutuhkan perhatian khusus ke sektor ini," ujar Gus Muhaimin saat melakukan kunjungan ke Institute Pertanian Bogor (IPB), Minggu (19/7/2020).( )



Lebih jauh Gus Muhaimin menjelaskan, orientasi ekonomi baru ke sektor pertanian ini dibutuhkan karena Indonesia harus menjadi kekuatan pangan dunia. Indonesia harus keluar dari ketergantungan global, khususnya dari sektor pertanian dan pangan.

"Bangsa Indonesia harus berdaulat pangan. Kita tidak boleh menggantungkan nasib pangan 260 jutaan rakyat Indonesia dari luar karena itu sangat berbahaya jika terjadi krisis," katanya.

Gus Muhaimin pun semakin optimistis bahwa gagasan untuk melakukan reorientasi ekonomi baru ke sektor pertanian dapat diwujudkan karena adanya dukungan dari perguruan tinggi dan para pakar. Dia menegaskan bahwa apa yang digagas IPB sejalan dengan apa yang dia inginkan baik sebagai Wakil Ketua DPR Korkesra maupun sebagai Ketua Umum PKB.( )

"Saya sudah memerintahkan kepada semua calon pimpinan daerah yang diusung oleh PKB untuk melakukan kontrak politik dengan menjalankan reorientasi ekonomi baru ke sektor pertanian dan ekonomi alternatif lainnya yang mengsejahterakan rakyat dan tidak merusak lingkungan," kata Gus Muhaimin.

Rektor IPB Prof Arif Satria dalam kunjungan Wakil Ketua DPR RI/Korkesra, menunjukkan berbagai inovasi yang telah dilakukan oleh IPB di bidang teknologi pertanian dan pangan berbasis 4.0. Pihaknya mendorong regenerasi petani dengan menciptakan sociopreneur. Misalnya dengan mengembangkan program santrienterpreneur.
(abd)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More