Anas Urbaningrum Bebas, Bisakah Bikin Demokrat Melorot?
Rabu, 12 April 2023 - 06:49 WIB
Apalagi, kata dia, Anas Urbaningrum disediakan posisi khusus oleh Gede Pasek dalam kepengurusan PKN. “Dengan demikian, Gede Pasek dan PKN bisa saja menggembosi eksistensi Partai Demokrat, memang secara tidak langsung manuver politik yang selama ini dilakukan PKN tertuju pada kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), yang saat ini memiliki pengaruh kuat di Partai Demokrat,” tuturnya.
Dia melihat Gede Pasek dan PKN berusaha untuk melakukan manuver politik yang tujuannya tidak lain untuk merebut kembali kepercayaan publik terhadap Anas Urbaningrum. Dia menambahkan, melalui PKN Gede Pasek ingin menarik kembali loyalis Anas Urbaningrum dari Partai Demokrat dan ingin menunjukkan bahwa yang sebenarnya berjasa terhadap Partai Demokrat adalah Anas Urbaningrum.
“Dengan kata lain, melalui posisi baru yang ditawarkan PKN, Pasek ingin mengambil simpati publik dan mempengaruhi pemilih yang loyal terhadap Demokrat karena momentum juga sangat dekat dengan pemilu. Memang untuk merebut kembali Partai Demokrat tidak akan terwujud, paling tidak usaha Gede Pasek untuk mengganggu loyalis Demokrat agar pindah haluan ke PKN di mana ada mantan tokoh Demokrat Anas Urbaningrum,” jelasnya.
Menurutnya, tujuan Gede Pasek lebih kepada membersihkan nama Anas Urbaningrum di era kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). “Terlalu jauh jika Anas Urbaningrum berkeinginan merebut kembali Partai Demokrat, memang tidak akan berpengaruh signifikan terhadap keberadaan Partai Demokrat,” imbuhnya.
Karena, lanjut dia, Anas Urbaningrum bukan lagi kader Demokrat, apalagi statusnya saat ini kurang menguntungkan dalam dunia politik karena pernah tersandung kasus hukum. “Jadi manuver politik yang dilakukan Anas Urbaningrum melalui Ketua Umum PKN Gede Pasek tidak akan berpengaruh signifikan. Posisi keduanya tidak terlalu kuat untuk menggoyahkan Partai Demokrat,” pungkasnya.
Pengamat Politik dari Universitas Al-Azhar Ujang Komarudin menilai akan terjadi persaingan antara Demokrat dengan PKN. “Kemungkinan basis-basis massa Demokrat bisa jadi kalau Anasnya lihai, kalau PKN-nya lihai ya akan bisa diambil oleh PKN. Bagaimana pun banyak pendukung Anas di Demokrat di akar rumput yang kecewa kepada AHY atau SBY kemungkinan besar ke Anas,” kata Ujang.
Menurut Ujang, Demokrat perlu waspada dan hati-hati dengan bebasnya Anas dari penjara. “Kalau Anas mengeluarkan kartu trufnya, mengeluarkan serangan-serangan misalkan kasus-kasus korupsi Demokrat itu kan menjadi persoalan sendiri bagi Demokrat,” kata Ujang.
Dia berpendapat, melorot atau tidaknya elektabilitas Demokrat tergantung dari keberanian Anas. “Kalau mampu membuka borok-borok misal korupsi dan itu terbukti misalnya ya itu bisa jadi elektabilitas Demokrat akan turun, tetapi kalau Anas tidak mau atau mampu membuka ya Demokrat bisa stabil-stabil saja, jadi tergantung dari Anasnya sendiri. Naik turunnya suara Demokrat banyak faktor ya,” pungkasnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat Andi Nurpati menyambut positif bebasnya Anas dari penjara. “Alhamdulillah, sudah selesai menjalani suatu kehidupan sebagai ujian cobaan hidup, bersyukur atas kebebasan beliau. Insyaallah beliau memiliki banyak hal kemampuan untuk berkiprah ke depan termasuk bidang politik,” ujar Andi Nurpati.
Dia juga berharap Anas bisa menatap dan menata ke depan jauh lebih baik. “Tiada manusia sempurna dan pasti memiliki kelemahan kekurangan sekaligus kelebihan-kelebihan yang positif. Energi positif Mas AU jauh lebih relevan diutamakan diprioritaskan ke depan,” katanya.
Dia melihat Gede Pasek dan PKN berusaha untuk melakukan manuver politik yang tujuannya tidak lain untuk merebut kembali kepercayaan publik terhadap Anas Urbaningrum. Dia menambahkan, melalui PKN Gede Pasek ingin menarik kembali loyalis Anas Urbaningrum dari Partai Demokrat dan ingin menunjukkan bahwa yang sebenarnya berjasa terhadap Partai Demokrat adalah Anas Urbaningrum.
“Dengan kata lain, melalui posisi baru yang ditawarkan PKN, Pasek ingin mengambil simpati publik dan mempengaruhi pemilih yang loyal terhadap Demokrat karena momentum juga sangat dekat dengan pemilu. Memang untuk merebut kembali Partai Demokrat tidak akan terwujud, paling tidak usaha Gede Pasek untuk mengganggu loyalis Demokrat agar pindah haluan ke PKN di mana ada mantan tokoh Demokrat Anas Urbaningrum,” jelasnya.
Menurutnya, tujuan Gede Pasek lebih kepada membersihkan nama Anas Urbaningrum di era kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). “Terlalu jauh jika Anas Urbaningrum berkeinginan merebut kembali Partai Demokrat, memang tidak akan berpengaruh signifikan terhadap keberadaan Partai Demokrat,” imbuhnya.
Karena, lanjut dia, Anas Urbaningrum bukan lagi kader Demokrat, apalagi statusnya saat ini kurang menguntungkan dalam dunia politik karena pernah tersandung kasus hukum. “Jadi manuver politik yang dilakukan Anas Urbaningrum melalui Ketua Umum PKN Gede Pasek tidak akan berpengaruh signifikan. Posisi keduanya tidak terlalu kuat untuk menggoyahkan Partai Demokrat,” pungkasnya.
Pengamat Politik dari Universitas Al-Azhar Ujang Komarudin menilai akan terjadi persaingan antara Demokrat dengan PKN. “Kemungkinan basis-basis massa Demokrat bisa jadi kalau Anasnya lihai, kalau PKN-nya lihai ya akan bisa diambil oleh PKN. Bagaimana pun banyak pendukung Anas di Demokrat di akar rumput yang kecewa kepada AHY atau SBY kemungkinan besar ke Anas,” kata Ujang.
Menurut Ujang, Demokrat perlu waspada dan hati-hati dengan bebasnya Anas dari penjara. “Kalau Anas mengeluarkan kartu trufnya, mengeluarkan serangan-serangan misalkan kasus-kasus korupsi Demokrat itu kan menjadi persoalan sendiri bagi Demokrat,” kata Ujang.
Dia berpendapat, melorot atau tidaknya elektabilitas Demokrat tergantung dari keberanian Anas. “Kalau mampu membuka borok-borok misal korupsi dan itu terbukti misalnya ya itu bisa jadi elektabilitas Demokrat akan turun, tetapi kalau Anas tidak mau atau mampu membuka ya Demokrat bisa stabil-stabil saja, jadi tergantung dari Anasnya sendiri. Naik turunnya suara Demokrat banyak faktor ya,” pungkasnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat Andi Nurpati menyambut positif bebasnya Anas dari penjara. “Alhamdulillah, sudah selesai menjalani suatu kehidupan sebagai ujian cobaan hidup, bersyukur atas kebebasan beliau. Insyaallah beliau memiliki banyak hal kemampuan untuk berkiprah ke depan termasuk bidang politik,” ujar Andi Nurpati.
Dia juga berharap Anas bisa menatap dan menata ke depan jauh lebih baik. “Tiada manusia sempurna dan pasti memiliki kelemahan kekurangan sekaligus kelebihan-kelebihan yang positif. Energi positif Mas AU jauh lebih relevan diutamakan diprioritaskan ke depan,” katanya.
tulis komentar anda