Pengamat: Poros yang Dapat Menggaet Golkar Akan Dapat Energi Terbarukan
Kamis, 30 Maret 2023 - 14:06 WIB
JAKARTA - Poros koalisi mana pun yang dapat menggaet Partai Golkar dinilai akan mendapatkan energi terbarukan. Pandangan ini terkait wacana Golkar bergabung dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) atau Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).
Peneliti Senior Institut Riset Indonesia (INSIS), Dian Permata mengatakan, Golkar di setiap kontestasi Pilpres selalu memiliki daya magnet kuat. Hal itu dikarenakan Golkar mempunyai kematangan secara organisasi dan kelembagaan, baik sebagai institusi partai politik; maupun kader politiknya.
Dian menyebut, kedua hal itu tercipta lantaran proses dinamisasi dalam tubuh partai yang sangat panjang. "Karena kematangan itulah, Golkar selalu mendapatkan tempat, baik di kubu lawan dan kawan," kata Dian, Kamis (30/3/2023).
"Kasus pada Pilpres 2019 dapat menjadi contoh. Di mana Golkar yang di Pilpres 2014 menjadi compatriot pasangan Prabowo dan Hatta, dapat dan dengan mudah serta diberikan karpet merah pada pasangan Jokowi dan Ma'ruf Amin," tambahnya.
Dian menilai, jika Golkar masuk ke Koalisi Perubahan, maka akan lebih mudah untuk membicarakan soal sharing power, dan memungkinkan Golkar diberikan jatah Ketua DPR atau lainnya.
Sementara itu, jika Golkar gabung bersama Gerindra-PKB ke dalam KKIR, secara moril, Golkar akan memompa semangat koalisi tersebut, dan memungkinkan terjadinya tiga poros, yakni poros Koalisi Perubahan, KKIR, dan poros PDIP.
"Lagi-lagi, jika Airlangga tidak dapat kursi Cawapres, maka Golkar akan mendapatkan jatah Ketua DPR. Karenanya, Golkar layak bagi poros mana pun. Poros mana pun yang dapat meminang Golkar akan mendapatkan energi terbarukan," pungkasnya.
Untuk diketahui, menuju Pilpres 2024 sudah ada tiga koalisi partai politik (parpol) yang muncul. Seperti Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang dibentuk oleh Partai Golkar, PAN, dan PPP.
Kemudian KKIR yang berisi Partai Gerindra dan PKB; dan Koalisi Perubahan oleh Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan PKS. Hanya Koalisi Perubahan yang sudah sepakat mengusung Anies Baswedan sebagai capres 2024.
Sedangkan PDIP sampai sekarang belum menentukan arah akan berkoalisi dengan siapa pun. PDIP merupakan satu-satunya partai yang bisa mengusung pasangan capres-cawapres di Pilpres 2024 tanpa koalisi.
Peneliti Senior Institut Riset Indonesia (INSIS), Dian Permata mengatakan, Golkar di setiap kontestasi Pilpres selalu memiliki daya magnet kuat. Hal itu dikarenakan Golkar mempunyai kematangan secara organisasi dan kelembagaan, baik sebagai institusi partai politik; maupun kader politiknya.
Dian menyebut, kedua hal itu tercipta lantaran proses dinamisasi dalam tubuh partai yang sangat panjang. "Karena kematangan itulah, Golkar selalu mendapatkan tempat, baik di kubu lawan dan kawan," kata Dian, Kamis (30/3/2023).
"Kasus pada Pilpres 2019 dapat menjadi contoh. Di mana Golkar yang di Pilpres 2014 menjadi compatriot pasangan Prabowo dan Hatta, dapat dan dengan mudah serta diberikan karpet merah pada pasangan Jokowi dan Ma'ruf Amin," tambahnya.
Golkar ke Koalisi Perubahan atau KKIR
Dian menilai, jika Golkar masuk ke Koalisi Perubahan, maka akan lebih mudah untuk membicarakan soal sharing power, dan memungkinkan Golkar diberikan jatah Ketua DPR atau lainnya.
Sementara itu, jika Golkar gabung bersama Gerindra-PKB ke dalam KKIR, secara moril, Golkar akan memompa semangat koalisi tersebut, dan memungkinkan terjadinya tiga poros, yakni poros Koalisi Perubahan, KKIR, dan poros PDIP.
"Lagi-lagi, jika Airlangga tidak dapat kursi Cawapres, maka Golkar akan mendapatkan jatah Ketua DPR. Karenanya, Golkar layak bagi poros mana pun. Poros mana pun yang dapat meminang Golkar akan mendapatkan energi terbarukan," pungkasnya.
Untuk diketahui, menuju Pilpres 2024 sudah ada tiga koalisi partai politik (parpol) yang muncul. Seperti Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang dibentuk oleh Partai Golkar, PAN, dan PPP.
Kemudian KKIR yang berisi Partai Gerindra dan PKB; dan Koalisi Perubahan oleh Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan PKS. Hanya Koalisi Perubahan yang sudah sepakat mengusung Anies Baswedan sebagai capres 2024.
Sedangkan PDIP sampai sekarang belum menentukan arah akan berkoalisi dengan siapa pun. PDIP merupakan satu-satunya partai yang bisa mengusung pasangan capres-cawapres di Pilpres 2024 tanpa koalisi.
(maf)
tulis komentar anda