Produksi Tas Bantuan Sosial Kemensos Serap 30.000 Pekerja
Sabtu, 18 Juli 2020 - 23:50 WIB
JAKARTA - Program jaring pengaman sosial yang digulirkan Kementerian Sosial (Kemensos) bagi warga terdampak virus corona (COVID-19) menimbulkan efek ganda (multiplier effect) dalam menggerakan ekonomi masyarakat. Selain dapat meringankan beban warga tidak mampu juga membuka lapangan pekerjaan.
Seperti bantuan sosial (bansos) yang ditujukan untuk 1,9 juta kepala keluarga di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek). Paket bansos berisi bahan pokok seperti beras, minyak goreng, dan gula pasir tersebut dikemas dalam sebuah tas (goodie bag). Untuk pembuatan tas ini, Kemensos menggandeng PT Sri Rejeki Isman (Tbk) atau Sritex. Perusahaan berbasis di Sukoharjo ini lalu memberdayakan mitra yang melibatkan sekitar 30.000 pekerja.
"Kami ingin memberdayakan tenaga kerja dengan melibatkan para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di wilayah Soloraya. Karena itu, kami memercayakan pembuatan tas bansos sembako sebanyak 1,9 juta tas kepada PT Sritex dan mitra kerjanya," kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemensos, Hartono Laras saat mengunjungi pabrik PT Sritex di Sukoharjo, Jawa Tengah, Kamis (16/7/2020) seperti dalam siaran persnya, Sabtu (18/7/2020).( )
Rombongan Kemensos ditemui langsung Presiden Direktur (Presdir) PT Sritex Tbk Iwan Setiawan Lukminto. Selain itu, sejumlah perwakilan mitra kerja PT Sritex hadir dalam acara tersebut.
Hartono mengatakan, pandemi COVID-19 telah memukul sektor industri di Tanah Air. Tak sedikit karyawan yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) dan dirumahkan oleh perusahaan. Mereka membutuhkan pekerjaan. Para tenaga kerja tersebut bisa diberdayakan untuk membuat goodie bag bansos.
"Ada multiplier effect dengan melibatkan masyarakat terdampak pandemi COVID-19 sehingga kondisi perekonomian daerah bangkit di masa pandemi COVID-19," ujarnya.
Hartono berharap program pemberdayaan masyarakat untuk bansos sembako berlanjut hingga pandemi COVID-19 hilang. Kemensos berkomitmen mempercepat penyaluran bansos kepada warga miskin sesuai instruksi Presiden Joko Widodo (Jokowi).( )
Sementara itu, Presdir PT Sritex Iwan Setiawan Lukminto menyatakan ada 30 mitra kerja yang dilibatkan dalam pembuatan tas bansos pangan Kemensos. Puluhan mitra kerja itu tersebar di wilayah Soloraya. Iwan memperkirakan jumlah tenaga kerja yang terlibat dalam pembuatan tas bansos pangan sekitar 30.000 orang.
Iwan mengapresiasi komitmen Kemensos yang berupaya membantu warga terdampak pandemi COVID-19, juga memberdayakan para pelaku UMKM dan masyarakat yang berimplikasi pada menggeliatnya perekonomian daerah. "Ibarat ikan kena air bakal hidup kembali. Hal ini terobosan baru di sektor industri. Karyawan jangan di-PHK tapi diberi pekerjaan agar mendapat penghasilan," katanya.
Seperti bantuan sosial (bansos) yang ditujukan untuk 1,9 juta kepala keluarga di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek). Paket bansos berisi bahan pokok seperti beras, minyak goreng, dan gula pasir tersebut dikemas dalam sebuah tas (goodie bag). Untuk pembuatan tas ini, Kemensos menggandeng PT Sri Rejeki Isman (Tbk) atau Sritex. Perusahaan berbasis di Sukoharjo ini lalu memberdayakan mitra yang melibatkan sekitar 30.000 pekerja.
"Kami ingin memberdayakan tenaga kerja dengan melibatkan para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di wilayah Soloraya. Karena itu, kami memercayakan pembuatan tas bansos sembako sebanyak 1,9 juta tas kepada PT Sritex dan mitra kerjanya," kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemensos, Hartono Laras saat mengunjungi pabrik PT Sritex di Sukoharjo, Jawa Tengah, Kamis (16/7/2020) seperti dalam siaran persnya, Sabtu (18/7/2020).( )
Rombongan Kemensos ditemui langsung Presiden Direktur (Presdir) PT Sritex Tbk Iwan Setiawan Lukminto. Selain itu, sejumlah perwakilan mitra kerja PT Sritex hadir dalam acara tersebut.
Hartono mengatakan, pandemi COVID-19 telah memukul sektor industri di Tanah Air. Tak sedikit karyawan yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) dan dirumahkan oleh perusahaan. Mereka membutuhkan pekerjaan. Para tenaga kerja tersebut bisa diberdayakan untuk membuat goodie bag bansos.
"Ada multiplier effect dengan melibatkan masyarakat terdampak pandemi COVID-19 sehingga kondisi perekonomian daerah bangkit di masa pandemi COVID-19," ujarnya.
Hartono berharap program pemberdayaan masyarakat untuk bansos sembako berlanjut hingga pandemi COVID-19 hilang. Kemensos berkomitmen mempercepat penyaluran bansos kepada warga miskin sesuai instruksi Presiden Joko Widodo (Jokowi).( )
Sementara itu, Presdir PT Sritex Iwan Setiawan Lukminto menyatakan ada 30 mitra kerja yang dilibatkan dalam pembuatan tas bansos pangan Kemensos. Puluhan mitra kerja itu tersebar di wilayah Soloraya. Iwan memperkirakan jumlah tenaga kerja yang terlibat dalam pembuatan tas bansos pangan sekitar 30.000 orang.
Iwan mengapresiasi komitmen Kemensos yang berupaya membantu warga terdampak pandemi COVID-19, juga memberdayakan para pelaku UMKM dan masyarakat yang berimplikasi pada menggeliatnya perekonomian daerah. "Ibarat ikan kena air bakal hidup kembali. Hal ini terobosan baru di sektor industri. Karyawan jangan di-PHK tapi diberi pekerjaan agar mendapat penghasilan," katanya.
(abd)
tulis komentar anda