Golkar Anggap Pernyataan Rommy PPP Prematur
Rabu, 08 Maret 2023 - 08:12 WIB
Terkait pasangan capres-cawapres, Mekeng memastikan KIB akan secara rutin melakukan pertemuan, apalagi masing-masing parpol sudah menunjuk koordinator untuk berkomunikasi secara intensif. Terkait gerakan di masing-masing internal parpol, hal itu merupakan hal biasa.
"Nanti internal tiga itu akan duduk, akan melihat situasi lebih luas bukan hanya uuntuk diri partainya. Kalau untuk diri partainya mungkin masing-masing tidak cukup untuk ngajuin capres. Jadi biasa-biasa aja, terlalu prematur mengatakan. KIB itu solid, Pak Rommy juga baru muncul kok di permukaan. Yang berhak ngomong itu mestinya ketumnya, soal koalisi antar Ketum, mestinya Pak Mardiono," kata Mekeng.
Mekeng menegaskan, dalam politik tidak ada target waktu dalam pencapresan karena selalu berkembang. KIB akan melihat perkembangan tersebut. "Kalau politik itu enggak ada target, bisa besok, bisa bulan depan, bisa 3 bulan lagi, itu politik enggak bisa diukur-ukur. Kan semua masih melihat situasi perkembangan di publik," katanya.
Rommy Ungkap Potensi Pecahnya KIB
Sebelumnya, Rommy saat menjadi narasumber dalam acara Bimbingan Teknis (Bimtek) Anggota DPRD PPP se-Jatim di Surabaya, Senin (6/3/2023), mengatakan, KIB berpotensi pecah. Sebab, sejauh ini belum ada kemajuan berarti dari KIB, utamanya terkait sosok capres-cawapres."Jadi hari ini politik Indonesia untuk capres-cawapres masih cair dan semua kemungkinan masih terbuka. Bahkan saya melihatnya itu sesuatu yang betul-betul masih gamang satu sama lain. Jadi kemungkinan perubahan KIB pun masih sangat besar," katanya.
Romy juga menyinggung putusan Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat yang memerintahkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) menunda Pemilu 2024. Menurutnya, semua pihak harus menghormati putusan tersebut dan tidak reaktif karena belum inkrah atau berkekuatan hukum tetap.
Jika KPU banding, maka masih ada waktu tiga bulan lagi. Jika kasasi, maka ada waktu sembilan bulan lagi. Sebab, Indonesia sudah terbiasa dengan kejutan-kejutan menjelang Pemilu.
"Potensi (Pemilu) tertunda sampai hari ini masih ada. Dan Pemilu itu digelar 2024 itu masih fifty-fifty. Kalau keputusan penundaan ya harus kita hormati dan kita jalani," katanya.
(abd)
tulis komentar anda