Kisah Heroik Jenderal Sarwo Edhie Merebut Pangkalan Udara dari Tangan Komunis
Selasa, 28 Februari 2023 - 19:23 WIB
JAKARTA - Sarwo Edhie Wibowo merupakan salah satu tokoh penting dalam peristiwa G30S sebagai pemberantas para komunis. Hal yang tidak terlupakan ketika Sarwo Edhie merebut pangkalan udara dari tangan komunis.
Ketika peristiwa G30S berlangsung, Sarwo Edhie tengah menjabat sebagai Panglima RPKAD (Resimen Komando Angkatan darat) yang sekarang bernama Kopassus (Komando Pasukan Khusus).
Kala itu, pria asal Purworejo ini jadi orang kepercayaan Jenderal Soeharto untuk menumpas gerakan yang didalangi komunis tersebut.
Baca juga : Profil Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo, Kakak Ipar SBY Mantan Komandan Kopassus yang Memiliki Banyak Prestasi
Alasan ditunjuknya Sarwo Edhie sebagai pemimpin penumpasan G30S ini tidak lain karena kematian sahabatnya Jenderal Ahmad Yani yang juga berasal dari Purworejo. Untuk itulah sosok Sarwo Edhie dipandang sebagai seorang yang sangat termotivasi untuk membungkam gerakan kelompok separatis tersebut.
Menurut laporan Sarwo Edhie sendiri yang dikatakannya pada 1989 di depan DPR, operasi penumpasan G30S dan PKI oleh militer memakan hingga 3 juta korban jiwa. Mereka disebutkan berasal dari Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Bali.
Sebelum peristiwa bersejarah itu terjadi, Sarwo Edhie sempat didatangi oleh Brigjen Sabur selaku Komandan Resimen Tjakrabirawa atau pasukan pengamanan Presiden Soekarno yang bertanggung jawab atas G30S.
Sarwo Edhie sempat diajak untuk bergabung dalam kubu G30S. Namun hal tersebut ditolaknya.
Hingga setelah Peristiwa G30S telah dilancarkan, Sarwo Edhie langsung diberikan tugas untuk merebut beberapa lokasi strategis yang telah dikuasai kelompok separatis komunis.
Ketika peristiwa G30S berlangsung, Sarwo Edhie tengah menjabat sebagai Panglima RPKAD (Resimen Komando Angkatan darat) yang sekarang bernama Kopassus (Komando Pasukan Khusus).
Kala itu, pria asal Purworejo ini jadi orang kepercayaan Jenderal Soeharto untuk menumpas gerakan yang didalangi komunis tersebut.
Baca juga : Profil Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo, Kakak Ipar SBY Mantan Komandan Kopassus yang Memiliki Banyak Prestasi
Alasan ditunjuknya Sarwo Edhie sebagai pemimpin penumpasan G30S ini tidak lain karena kematian sahabatnya Jenderal Ahmad Yani yang juga berasal dari Purworejo. Untuk itulah sosok Sarwo Edhie dipandang sebagai seorang yang sangat termotivasi untuk membungkam gerakan kelompok separatis tersebut.
Menurut laporan Sarwo Edhie sendiri yang dikatakannya pada 1989 di depan DPR, operasi penumpasan G30S dan PKI oleh militer memakan hingga 3 juta korban jiwa. Mereka disebutkan berasal dari Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Bali.
Sebelum peristiwa bersejarah itu terjadi, Sarwo Edhie sempat didatangi oleh Brigjen Sabur selaku Komandan Resimen Tjakrabirawa atau pasukan pengamanan Presiden Soekarno yang bertanggung jawab atas G30S.
Sarwo Edhie sempat diajak untuk bergabung dalam kubu G30S. Namun hal tersebut ditolaknya.
Hingga setelah Peristiwa G30S telah dilancarkan, Sarwo Edhie langsung diberikan tugas untuk merebut beberapa lokasi strategis yang telah dikuasai kelompok separatis komunis.
Lihat Juga :
tulis komentar anda