Selama Belum Didaftarkan ke KPU, Koalisi dan Capres 2024 Dinilai Masih Belum Pasti
Sabtu, 25 Februari 2023 - 06:20 WIB
JAKARTA - Arah koalisi dan peta partai politik menuju Pilpres 2024, dinilai masih belum ada yang pasti. Pandangan tersebut disampaikan Wakil Ketua Umum PAN Yandri Susanto merespons Wasekjen Partai Demokrat Jansen Sitindaon yang mengatakan kasihan terhadap koalisi lain karena belum memiliki nama Capres 2024 .
"Iya enggak usah kasihan, ngapain ngasihanin orang lain, urus masing-masing saja dan semua punya masing-masing strategi, dan koalisi sampai sekarang pun belum ada koalisi yang didaftarkan ke KPU, belum ada hitam di atas putih," kata Yandri, Jumat (24/2/2023).
"Menurut saya masih biasa saja, masih bunga-bunga demokrasi aja sekarang, masih hingar bingar, belum tahu ujungnya, siapa sama siapa, gitu kan? Jadi enggak usah kasihan-kasihan," tambahnya.
Karena itu Yandri menegaskan, dalam perjalanan menuju Pilpres 2024, sampai saat ini belum ada yang jelas. "Termasuk koalisi Demokrat, PKS, Nasdem, belum jelas. Kalau jelas itu sudah daftar ke KPU. Capres siapa, cawapresnya siapa, cukup enggak 20 persen yang ngusung, baru lengkap, dan aman. Sekarang masih geger-geger demokrasi saja," jelasnya.
Baca juga: Koalisi Pilpres 2024, AHY Buka Semua Kemungkinan
Wakil Ketua MPR ini mengimbau semua partai politik, agar menahan diri dan menjaga suasana adem dan damai jelang Pemilu 2024. Ia mengajak semua pihak dapat menciptakan situasi kondusif dan demokrasi riang gembira.
"Yang pasti koalisi sekarang itu belum ada yang permanen, segala kemungkinan masih bisa terjadi, siapa bersatu dengan siapa. Oleh karena itu situasi kondusif dan komunikasi antaranak bangsa itu tetap harus kita jaga," tuturnya.
"Kita buat demokrasi itu kegembiraan bukan sebuah ancaman, bagi PAN kita berterima kasih kalau ada anak bangsa yang mau menjadi capres atau cawapres dari partai mana pun," sambungnya.
Senada dengan Yandri, Ketua DPP Partai Golkar Dave Laksono mengatakan, KIB tidak akan terburu-buru dalam mengumumkan nama capres. Meskipun Golkar sudah memiliki nama Airlangga namun ia menegaskan, akan mengikuti Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mengumumkan di waktu yang tepat.
"Pada Pilpres 2014, Presiden Jokowi itu baru menyatakan maju hanya selang beberapa hari sebelum mendaftarkan. Jadi semua akan indah pada waktunya," ungkapnya.
Anggota Komisi I DPR ini mengatakan, masih banyak waktu yang dimiliki oleh semua kandidat untuk melakukan sosialisasi. "Ya semua akan pas, dan masih banyak waktu untuk melakukan sosialisasi menuju kemenangan," tutupnya.
"Iya enggak usah kasihan, ngapain ngasihanin orang lain, urus masing-masing saja dan semua punya masing-masing strategi, dan koalisi sampai sekarang pun belum ada koalisi yang didaftarkan ke KPU, belum ada hitam di atas putih," kata Yandri, Jumat (24/2/2023).
"Menurut saya masih biasa saja, masih bunga-bunga demokrasi aja sekarang, masih hingar bingar, belum tahu ujungnya, siapa sama siapa, gitu kan? Jadi enggak usah kasihan-kasihan," tambahnya.
Karena itu Yandri menegaskan, dalam perjalanan menuju Pilpres 2024, sampai saat ini belum ada yang jelas. "Termasuk koalisi Demokrat, PKS, Nasdem, belum jelas. Kalau jelas itu sudah daftar ke KPU. Capres siapa, cawapresnya siapa, cukup enggak 20 persen yang ngusung, baru lengkap, dan aman. Sekarang masih geger-geger demokrasi saja," jelasnya.
Baca juga: Koalisi Pilpres 2024, AHY Buka Semua Kemungkinan
Wakil Ketua MPR ini mengimbau semua partai politik, agar menahan diri dan menjaga suasana adem dan damai jelang Pemilu 2024. Ia mengajak semua pihak dapat menciptakan situasi kondusif dan demokrasi riang gembira.
"Yang pasti koalisi sekarang itu belum ada yang permanen, segala kemungkinan masih bisa terjadi, siapa bersatu dengan siapa. Oleh karena itu situasi kondusif dan komunikasi antaranak bangsa itu tetap harus kita jaga," tuturnya.
"Kita buat demokrasi itu kegembiraan bukan sebuah ancaman, bagi PAN kita berterima kasih kalau ada anak bangsa yang mau menjadi capres atau cawapres dari partai mana pun," sambungnya.
Senada dengan Yandri, Ketua DPP Partai Golkar Dave Laksono mengatakan, KIB tidak akan terburu-buru dalam mengumumkan nama capres. Meskipun Golkar sudah memiliki nama Airlangga namun ia menegaskan, akan mengikuti Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mengumumkan di waktu yang tepat.
"Pada Pilpres 2014, Presiden Jokowi itu baru menyatakan maju hanya selang beberapa hari sebelum mendaftarkan. Jadi semua akan indah pada waktunya," ungkapnya.
Anggota Komisi I DPR ini mengatakan, masih banyak waktu yang dimiliki oleh semua kandidat untuk melakukan sosialisasi. "Ya semua akan pas, dan masih banyak waktu untuk melakukan sosialisasi menuju kemenangan," tutupnya.
(maf)
Lihat Juga :
tulis komentar anda