Megawati Sindir Ibu-ibu Pengajian, PRK MUI: Pemilih Perempuan Banyak di Majelis Taklim
Jum'at, 24 Februari 2023 - 20:37 WIB
JAKARTA - Ketua Komisi Perempuan Remaja dan Keluarga Majelis Ulama Indonesia (PRK MUI) DKI Jakarta Nuraini Syaifullah geleng-geleng merespons pernyataan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri .
"Istighfar minta ampun ke Allah SWT," ujar Nuraini dalam keterangannya, Jumat (24/2/2023).
Permintaan agar Presiden ke-5 RI itu istighfar menyusul pernyataannya yang viral terkait ibu-ibu pengajian. Megawati mengaitkan aktivitas pengajian dengan menelantarkan anak-anak dan stunting.
Menurut Nuraini, pernyataan itu tak relevan dan didasari ketidaktahuan. Megawati disarankan meminta maaf ke Allah karena ketidaktahuannya.
Lebih lanjut, Nuraini meminta Megawati menakar pernyataannya, apalagi jika dilakukan di forum kebangsaan. Jangan sampai menyinggung ranah yang tidak diketahui.
"Kalau enggak tahu, enggak usah komen, itu wilayah ustazah, guru, kiai, kalau politik boleh lah," tutur Nuraini.
Di sisi lain, dia melihat komentar Megawati berdampak buruk pada partainya, apalagi jika dikaitkan dengan konstituen. Menurut Nuraini, tak sedikit pemilih perempuan yang menimba ilmu di majelis taklim.
Nuraini menambahkan para ibu-ibu menanggapi serius pernyataan Megawati. Mayoritas tak setuju dikatakan menelantarkan anak dan memilih mengikuti pengajian.
"Secara politik memperburuk citra partainya, karena suara perempuan itu lebih banyak di majelis taklim," tutup Nuraini.
"Istighfar minta ampun ke Allah SWT," ujar Nuraini dalam keterangannya, Jumat (24/2/2023).
Baca Juga
Permintaan agar Presiden ke-5 RI itu istighfar menyusul pernyataannya yang viral terkait ibu-ibu pengajian. Megawati mengaitkan aktivitas pengajian dengan menelantarkan anak-anak dan stunting.
Menurut Nuraini, pernyataan itu tak relevan dan didasari ketidaktahuan. Megawati disarankan meminta maaf ke Allah karena ketidaktahuannya.
Lebih lanjut, Nuraini meminta Megawati menakar pernyataannya, apalagi jika dilakukan di forum kebangsaan. Jangan sampai menyinggung ranah yang tidak diketahui.
"Kalau enggak tahu, enggak usah komen, itu wilayah ustazah, guru, kiai, kalau politik boleh lah," tutur Nuraini.
Di sisi lain, dia melihat komentar Megawati berdampak buruk pada partainya, apalagi jika dikaitkan dengan konstituen. Menurut Nuraini, tak sedikit pemilih perempuan yang menimba ilmu di majelis taklim.
Nuraini menambahkan para ibu-ibu menanggapi serius pernyataan Megawati. Mayoritas tak setuju dikatakan menelantarkan anak dan memilih mengikuti pengajian.
Baca Juga
"Secara politik memperburuk citra partainya, karena suara perempuan itu lebih banyak di majelis taklim," tutup Nuraini.
(kri)
tulis komentar anda