Fenomena Paradoks, Enam Poin Ini Dinilai Jadi Faktor Keberhasilan Pemimpin
Selasa, 14 Februari 2023 - 22:34 WIB
JAKARTA - Setelah dikukuhkan menjadi Guru Besar Tetap Bidang Ilmu Manajemen Stratejik, Prof Mohammad Hamsal mengungkap tentang fenomena paradoks dan enam faktor penting keberhasilan seorang pemimpin. Pandangan ini disampaikan Prof Hamsal dalam orasi ilmiahnya di Binus University, Jakarta.
Paradoks sendiri merupakan sebuah pernyataan yang seolah-olah berlawanan atau bertentangan dengan asumsi umum, namun di dalam kenyataannya pernyataan tersebut mengandung sebuah kebenaran.
Faktor pertama keberhasilan seorang pemimpin kata Hamsal adalah, globally minded localist yang merupakan Pemimpin harus bisa berkiprah secara efektif di pasar lokal dan terhubung dengan baik di seluruh dunia pada saat yang bersamaan.
"Ini membutuhkan pemimpin yang tidak terpaku pada sistem kepercayaan dan struktur pasar, dan mampu mengenali bias dan melihat dunia tanpa kehilangan integritas dan sukses pasar lain," kata Hamsal dalam keterangannya, Selasa (14/2/2023).
Baca juga: Menunggu Bukti Pemimpin Muda
Kedua yakni high integrity versus hypocrisy politicia. Paradoksnya dalam lingkungan politis, pemimpin bisa kehilangan integritasnya karena fokus pada memenuhi kebutuhan orang lain dan manajemen politik.
"Namun, integritas sangat penting bagi keberlangsungan perubahan dan keterlibatan insan dalam organisasi," ujarnya.
Ketiga kata Hamsal, humble versus arrogant hero. Paradoksnya dalam situasi kritis, pemimpin harus tampil seperti pahlawan, namun juga harus menerima saran dan meminta bantuan.
"Memiliki kemampuan mengelola paradoks penting untuk membuat keputusan cerdas dan melewati kegagalan, sehingga membuat bawahan menghargai pemimpin sebagai atasan yang baik," tuturnya.
Paradoks sendiri merupakan sebuah pernyataan yang seolah-olah berlawanan atau bertentangan dengan asumsi umum, namun di dalam kenyataannya pernyataan tersebut mengandung sebuah kebenaran.
Faktor pertama keberhasilan seorang pemimpin kata Hamsal adalah, globally minded localist yang merupakan Pemimpin harus bisa berkiprah secara efektif di pasar lokal dan terhubung dengan baik di seluruh dunia pada saat yang bersamaan.
"Ini membutuhkan pemimpin yang tidak terpaku pada sistem kepercayaan dan struktur pasar, dan mampu mengenali bias dan melihat dunia tanpa kehilangan integritas dan sukses pasar lain," kata Hamsal dalam keterangannya, Selasa (14/2/2023).
Baca juga: Menunggu Bukti Pemimpin Muda
Kedua yakni high integrity versus hypocrisy politicia. Paradoksnya dalam lingkungan politis, pemimpin bisa kehilangan integritasnya karena fokus pada memenuhi kebutuhan orang lain dan manajemen politik.
"Namun, integritas sangat penting bagi keberlangsungan perubahan dan keterlibatan insan dalam organisasi," ujarnya.
Ketiga kata Hamsal, humble versus arrogant hero. Paradoksnya dalam situasi kritis, pemimpin harus tampil seperti pahlawan, namun juga harus menerima saran dan meminta bantuan.
"Memiliki kemampuan mengelola paradoks penting untuk membuat keputusan cerdas dan melewati kegagalan, sehingga membuat bawahan menghargai pemimpin sebagai atasan yang baik," tuturnya.
tulis komentar anda