BPPT Siap Produksi 10 Mobile Lab, Mampu Periksa 300 Spesimen Per Hari
Rabu, 15 Juli 2020 - 15:12 WIB
JAKARTA - Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) , Hammam Riza mengatakan, saat ini pihaknya siap memproduksi 10 Mobile Laboratorium Bio Safety Level 2 (BSL 2). Dengan kapasitas pengujian untuk mendeteksi COVID-19 sebanyak 300 spesimen per hari.
Hammam mengatakan, pembangunan Mobile Lab BSL 2 ini melibatkan berbagai stakeholder, terutama BPPT bersama dengan Task Force Riset dan Inovasi Teknologi COVID-19 itu di bawah konsorsium riset inovasi COVID-19.
"Maret yang lalu saat merebaknya COVID-19 ya, BPPT bersama dengan Task Force Riset dan Inovasi Teknologi COVID-19 itu di bawah konsorsium riset inovasi COVID-19 itu mengajak seluruh stakeholder, kita sebut pemangku kepentingan, dalam kita menghasilkan inovasi produk yang dapat diproduksi oleh industri dalam negeri," kata Hammam di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Graha BNPB, Jakarta, Rabu (15/7/2020).( )
Mobile Lab BSL 2 ini, kata Hammam, juga sebagai upaya untuk membantu fasilitas kesehatan dalam rangka memeriksa spesimen untuk menemukan kasus COVID-19. "Kita melengkapi Fasilitas Kesehatan, khususnya dengan Laboratorium Bio Safety Level 2 sebagai alat kesehatan yang diperlukan untuk memeriksa sampel swab test tersebut ya. Tentu saja pada saat-saat awal COVID-19 itu sangat kurang ya laboratorium ini," katanya.
Saat ini, kata Hammam, telah diproduksi sebanyak 3 Mobile Lab BSL 2. Dan siap diproduksi lagi sebanyak 10 Mobile Lab BSL 2 untuk disebarkan oleh Gugus Tugas ke seluruh Nusantara dalam rangka mencari kasus positif COVID-19.
"Kita membangun yang namanya Mobile Laboratory BSL 2 dalam sebuah kontainer. Saat ini sedang dalam produksi 3. Kita siap memproduksi lagi ada 10 yang kita harapkan nanti dari Gugus Tugas untuk kita deploy ke penjuru Nusantara," kata Hammam.( )
Mobile Lab BSL 2 saat ini mampu memeriksa sebanyak 300 spesimen per hari. "Kita kalau di laboratorium BSL 2 yang mobile itu bisa memeriksa sampai 120 spesimen dalam waktu 12 jam. Sehari mungkin sekitar 300 spesimen yang bisa diperiksa," kata Hammam.
Hammam mengatakan, pembangunan Mobile Lab BSL 2 ini melibatkan berbagai stakeholder, terutama BPPT bersama dengan Task Force Riset dan Inovasi Teknologi COVID-19 itu di bawah konsorsium riset inovasi COVID-19.
"Maret yang lalu saat merebaknya COVID-19 ya, BPPT bersama dengan Task Force Riset dan Inovasi Teknologi COVID-19 itu di bawah konsorsium riset inovasi COVID-19 itu mengajak seluruh stakeholder, kita sebut pemangku kepentingan, dalam kita menghasilkan inovasi produk yang dapat diproduksi oleh industri dalam negeri," kata Hammam di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Graha BNPB, Jakarta, Rabu (15/7/2020).( )
Mobile Lab BSL 2 ini, kata Hammam, juga sebagai upaya untuk membantu fasilitas kesehatan dalam rangka memeriksa spesimen untuk menemukan kasus COVID-19. "Kita melengkapi Fasilitas Kesehatan, khususnya dengan Laboratorium Bio Safety Level 2 sebagai alat kesehatan yang diperlukan untuk memeriksa sampel swab test tersebut ya. Tentu saja pada saat-saat awal COVID-19 itu sangat kurang ya laboratorium ini," katanya.
Saat ini, kata Hammam, telah diproduksi sebanyak 3 Mobile Lab BSL 2. Dan siap diproduksi lagi sebanyak 10 Mobile Lab BSL 2 untuk disebarkan oleh Gugus Tugas ke seluruh Nusantara dalam rangka mencari kasus positif COVID-19.
"Kita membangun yang namanya Mobile Laboratory BSL 2 dalam sebuah kontainer. Saat ini sedang dalam produksi 3. Kita siap memproduksi lagi ada 10 yang kita harapkan nanti dari Gugus Tugas untuk kita deploy ke penjuru Nusantara," kata Hammam.( )
Mobile Lab BSL 2 saat ini mampu memeriksa sebanyak 300 spesimen per hari. "Kita kalau di laboratorium BSL 2 yang mobile itu bisa memeriksa sampai 120 spesimen dalam waktu 12 jam. Sehari mungkin sekitar 300 spesimen yang bisa diperiksa," kata Hammam.
(abd)
tulis komentar anda