Tantangan NU Abad ke-2: Penguatan Aswaja dan Pancasila (Tulisan ke-2)

Minggu, 05 Februari 2023 - 20:01 WIB
Pertama, membuat kanal-kanal khusus sebagai instrumen media massa dengan mempertegas identitatas dan konten edukasi Aswaja secara masif dan efektif untuk mengajak agar umat Islam Indonesia secara konsisten mengamalkan dan mempertahankan Aswaja An-Nahdliyyah. Kanal yang dimaksud meliputi TV Komunitas, Youtube, FB dan kanal-kanal lainnya.

Kedua, NU harus menjalin kerja sama yang erat dengan pemilik media massa mainstrime baik cetak maupun elektronik yang dimaksudkan agar seluruh program dakwahnya diisi oleh narasumber dari NU atau yang perpaham Aswaja. NU harus menjalin kerjasama yang erat dengan pengelola masjid-masjid di perkantoran baik pemerintah maupun swasta, baik masjid BUMN maupun masjid swasta, masjid di mal yang bertujuan agar seluruh program dakwahnya diisi oleh narasumber dari NU atau yang perpaham Aswaja.

Ketiga, NU harus mencetak Opinion Leader untuk mengajak masyarakat sadar akan pentingnya pengamalan dan pengamanan paham Aswaja An-Nahdliyyah selalu didakwahkan di manapun berada. NU harus mempersiapkan kader dakwahnya untuk dikirim pada daerah terpencil dan terluar yang mempunyai semangat keagamaan Islam yang kuat, karena pada prinsipnya paham Aswaja An-Nahdliyyah sangat toleran yang dimungkinkan dapat diterima pada komunitas tersebut.

Tantangan dan Program Penguatan Ideologi

Nahdlatul Ulama perlu terus meningkatkan pemahaman, penghayatan, dan pengamalan Pancasila secara melembaga serta dijadikan penuntun dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara dengan semakin memperteguh keyakinan bahwa Pancasila merupakan dasar dan penuntun bagi terwujudnya masyarakat yang harmonis, aman, tenteram, dan damai dalam keberagaman sehingga dapat memperkuat sendi-sendi persatuan dan kesatuan bangsa.

Upaya NU untuk meningkatkan pemahaman, penghayatan, dan pengamalan Pancasila sebagai dasar dan Ideologi Negara kepada penyelenggara negara, pimpinan pemerintahan dari pusat hingga desa/kelurahan, pimpinan partai politik, organisasi masyarakat dan organisasi profesi, kelompok kepentingan, dan seluruh kelompok strategis dan unsur masyarakat perlu terus ditingkatkan agar para elite bangsa dan negara tersebut mampu memelihara budi pekerti kemanusiaan, menegakkan etika publik dan perilaku etis, serta memegang teguh cita-cita moral bangsa dalam pelayanan masyarakat dan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Komitmen NU ini dikarenakan NU merupakan Organisasi terbesar di Indonesia, dan karena mempunyai tanggung jawab yang besar.

NU harus terus menerus mendorong peningkatan secara konsisten dan berlanjut sikap toleran untuk menangkal radikalisme yang merupakan gerakan, tindakan dan aksi teror terencana dengan memanfaatkan irasionalitas dan emosi massa, rasa ketidakadilan, potensi konflik serta benturan pemahaman yang berlatar belakang perbedaan suku, agama, ras, dan antargolongan. Hal ini sejalan dengan pandangan keagamaan NU yang perpaham Aswaja yang mengedapankan moderasi dalam kehidupan sosial dan kenegaraan.

Sebagai Ideologi Nasional dan Falsafah Bangsa Indonesia, Pancasila bersifat terbuka dan dinamis dalam merespons perubahan zaman yang sudah teruji menghadapi tantangan zaman selama nilai-nilai Pancasila dipahami, dihayati, dan direaktualisasikan dalam kehidupan nyata. Karena itu, Pancasila harus diajarkan dalam setiap jenjang pendidikan formal serta disosialisakan dan diinternalisasikan di tengah masyarakat dengan pendekatan yang mudah dipahami. NU harus terus mendampingi masyarakat dalam memahami hubungan antara agama dan negara secara benar dan tidak bertentangan dengan akidah.

Kokohkan Tiga Ukhuwah

Masyarakat Indonesia yang beragam suku, ras, dan agama merupakan keniscayaan dan sunnatullah, di satu sisi bisa menjadi kekuatan, dan disisi yang lain bisa menjadi salah satu sumber konflik. Etika sosial NU yang telah dirumuskan dengan baik oleh KH Ahmad Siddiq yaitu Ukhuwah Islamiyah, Ukhuwah Wathaniyah, dan Ukhuwah Basyariyah harus terus ditingkatkan pelaksanaannya secara seimbang dan porposional. Etika sosial ini jika dapat dijalankan secara simultan akan bisa melahirkan suatu tatanan masyarakat Indonesia yang Baldatun Thayyibatun sebagai manivestasi dari Islam Rahmatan Lil Alamin. Adapun program yang perlu dilakukan adalah:
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More