Pemerintah Didorong Berikan Edukasi Komprehensif soal Pemahaman Berbangsa

Sabtu, 04 Februari 2023 - 21:38 WIB
Ketua Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia (Matakin) Liem Liliany Lontoh. Foto/Istimewa
JAKARTA - Ketua Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia (Matakin) Liem Liliany Lontoh mendorong pemerintah memberikan edukasi yang komprehensif tentang pemahaman berbangsa dan bernegara yang baik dan benar. Caranya, kata dia, bisa melalui penyuluhan-penyuluhan maupun melalui program kebijakan yang adil dan tidak pilih kasih.

Dia mengatakan, Indonesia adalah wadah yang ditempati oleh suku, budaya, dan agama yang sangat beragam. Keragaman ini, kata dia, sejatinya merupakan karunia Tuhan atas bangsa Indonesia yang tetap kokoh dalam persatuan dan kesatuan di saat bangsa-bangsa lain mulai terkikis atau bahkan hancur karena konflik horizontal.

Dia menuturkan, terpeliharanya Indonesia sebagai bangsa yang majemuk tentunya tidak lepas dari ancaman-ancaman yang datang silih berganti, termasuk dari kelompok-kelompok yang cenderung memahami agama secara ekstrim dan tekstualis. Dia menambahkan, kelompok yang secara aktif menyebarkan pemahamannya yang sudah terbukti telah mencoreng semangat toleransi terhadap perbedaan yang justru harus dipelihara dan jaga.



Dia melanjutkan, upaya dalam menjaga toleransi dan kebersamaan menjadi hal yang wajib diperhatikan oleh semua pihak, baik pemerintah, tokoh masyarakat, dan tokoh agama. “Bagaimana mungkin keutuhan bangsa dapat terjaga jika ada satu pihak yang anti terhadap pihak lain dalam suatu komunitas besar yang disebut bangsa? Pemerintah perlu memberikan edukasi yang komprehensif tentang pemahaman berbangsa dan bernegara yang baik dan benar. Melalui penyuluhan-penyuluhan maupun melalui program kebijakan yang adil dan tidak pilih kasih,” ujar Liem Liliany Lontoh di Jakarta dikutip, Sabtu (4/2/2023).



Wanita yang juga Ketua Gugus Tugas Pemuka Agama Konghucu ini menilai berbagai pihak khususnya pemerintah, tokoh masyarakat, dan tokoh agama harus mendorong tersedianya perlindungan bagi setiap etnis, agama, dan suku agar dapat hidup nyaman serta damai dengan segala hak dan kewajibannya. Dia mengatakan, semua orang harus memiliki keinginan untuk hidup bersama dengan rukun dan damai.

“Tidak mengutamakan kepentingan kelompok atau golongan. Apalagi mementingkan diri sendiri. Baik pemerintah, tokoh masyarakat maupun tokoh agama perlu memegang prinsip kebersamaan ini. Jika satu pihak saja tidak konsekuen, maka semua pihak akan terkena imbasnya,” kata perempuan yang akrab disapa Bu Liem ini.

Sebab, Indonesia memiliki enam agama resmi dan berbagai aliran kepercayaan yang diakui serta dilindungi oleh konstitusi. Kondisi ini tentu menjamin kepada berbagai agama dan kepercayaan dalam melakukan ibadahnya dan menyelenggarakan hari raya sesuai dengan apa yang diyakini.

Misalnya, pada perayaan Imlek kemarin yang dirayakan di banyak tempat di Indonesia secara terbuka. Hal ini merupakan suatu kemajuan karena Imlek pernah dilarang untuk dirayakan secara terbuka.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More