Bacakan Duplik dan 11 Bantahan, Pengacara Tetap Minta Hakim Bebaskan Kuat

Selasa, 31 Januari 2023 - 12:06 WIB
Tim pengacara Kuat Maruf membacakan dupliknya di sidang dugaan kasus pembunuhan Brigadir J, Selasa (31/1/2023) dan tetap meminta hakim membebaskan Kuat. Foto/MPI
JAKARTA - Tim pengacara Kuat Ma'ruf membacakan dupliknya di sidang dugaan kasus pembunuhan Brigadir J, Selasa (31/1/2023). Adapun dalam duplik tersebut, tim pengacara Kuat tetap meminta majelis hakim membebaskan Kuat sebagaimana disampaikan dalam pleidoinya.

Pengacara Kuat, Irwan Irawan mengatakan, pihaknya memohon kepada Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara a quo untuk memberikan putusan. Pertama, menerima seluruh dalil Duplik dari Tim Penasihat Hukum Terdakwa Kuat Ma'ruf. Kedua, menolak seluruh isi Replik dari Penuntut Umum.

"Menjatuhkan Putusan sebagaimana Diktum Pleidoi Tim Penasihat Hukum yang telah dibacakan pada hari Selasa, 24 Januari 2023," kata Irwan di persidangan, Selasa (31/1/2023).



Adapun dalam duplik pengacara Kuat, setidaknya ada 11 poin bantahan atas analisis fakta atas replik Jaksa Penuntut Umum (JPU) sebagaimana telah dibacakan Jaksa pada sidang sebelumnya. Pertama, bantahan tentang tuduhan perselingkuhan Putri Candrawathi dengan Brigadir J hanyalah imajinasi picisan Jaksa.

Baca juga: Dua Pekan Lagi, PN Jaksel Vonis Kuat Ma'ruf

Kedua, Kuat Ma'ruf tak memiliki motif probadi atas terjadinya pembunuhan terhadap Brigadir J. Ketiga, terdakwa Kuat Ma'ruf tak mengetahui adanya pengamanan senjata milik Brigadir J yang dilakukan Ricky Rizal Wibowo.

Keempat, Kuat Ma'ruf tak pernah berkomunikasi dengan Ferdy Sambo selama berada di Magelang dan dalam perjalanan dari Magelang menuju Jakarta hingga ke rumah Saguling. Kelima, Kuat tak pernah bertemu Ferdy Sambo di lantai tiga rumah Saguling guna mempersiapkan merampas nyawa Brigadir J.

"Keenam, terdakwa Kuat tak mengetahui adanya pembicaraan antara saksi Ricky Rizal Wibowo, Richard Eliezer, dengan Ferdy Sambo di lantai tiga rumah Saguling," tuturnya.

Ketujuh, Kuat baru menerima arahan terkait skenario tembak-menembak saat berada di lantai tiga Biro Provost dari Ferdy Sambo. Kedelapan, Kuat berangkat dari Magelang ke rumah Saguling dan berangkat dari rumah Saguling ke rumah Duren Tiga atas permintaan Ricky Rizal Wibowo.

Kesembilan, alasan Kuat membawa pisau dapur semata-mata hanya untuk melindungi diri dan bukan untuk mempersiapkan pelaksanaan pembunuhan di Rumah Duren Tiga. Ke-10, Kuat tak pernah dijanjikan sesuatu oleh Ferdy Sambo sebelum terjadinya tindak pidana.

"Ke-11, terdakwa Kuat tak memiliki sifat manipulatif," tutup pengacara Kuat.
(maf)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More