BNPB: 33 Kejadian Bencana Terjadi Sepekan Terakhir, 8 Orang Meninggal Dunia
Senin, 30 Januari 2023 - 16:34 WIB
JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan sebanyak 33 kejadian bencana terjadi selama sepekan terakhir atau periode 23 sampai 29 Januari 2023. 8 orang meninggal dunia akibat kejadian bencana itu.
Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan kejadian bencana sepekan terakhir naik jika dibandingkan pekan awal Januari 2023 lalu.
“Kita lihat summary atau data kita satu minggu ini. Jadi kalau minggu lalu kita mengalami kejadian bencana paling sedikit dari awal tahun berkisar di angka 20-an sekarang kita udah naik lagi di 33 kejadian bencana,” ujar Aam sapaan akrab Abdul Muhari saat konferensi pers secara virtual, Senin (30/1/2023).
“Di minggu ini 23-29 kita ada 33 kali kejadian bencana, gelombang pasang abrasi ada 1 kali kejadian, banjir 16 kali longsor 10, dan gempa bumi ada dua kali yang terakhir di Pangalengan di Bandung ini mereminder kita semua bahwa gempanya yang sangat dangkal meskipun kekuatannya cuma ada di 4 tapi cukup merusak hingga 40-an rumah rusak meskipun tidak signifikan rusaknya,” sambung Aam.
Kejadian tersebut tersebar di 11 provinsi di 28 kabupaten/kota. Kemudian tercatat 8 orang meninggal dunia, 16 orang luka-luka, 46.058 terdampak dan mengungsi, 7.623 rumah terendam, 567 rumah rusak, 3 fasilitas pendidikan rusak, 1 fasilitas peribadatan rusak, dan 2 jembatan rusak.
Aam juga menjelaskan distribusi kejadian bencana tersebut merata hampir di seluruh wilayah Indonesia. “Kalau kita lihat distribusi spasialnya ini merata hampir di seluruh Indonesia, kecuali Papua,” ucap dia.
Selain itu, tambah Aam, bahwa kejadian bencana yang paling dominan adalah bencana hidrometeorologi basah. Hal ini terlihat dari 33 kejadian yang terdiri dari 16 kejadian banjir, 10 kejadian tanah longsor, 4 kejadian cuaca ekstrem, 2 kejadian gempa cumi, 1 kejadian gelombang pasang atau abrasi.
“Kita lihat di sini sangat dominan bencana hidrometeorologi basah banjir puting beliung tanah longsor,” pungkasnya.
Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan kejadian bencana sepekan terakhir naik jika dibandingkan pekan awal Januari 2023 lalu.
Baca Juga
“Kita lihat summary atau data kita satu minggu ini. Jadi kalau minggu lalu kita mengalami kejadian bencana paling sedikit dari awal tahun berkisar di angka 20-an sekarang kita udah naik lagi di 33 kejadian bencana,” ujar Aam sapaan akrab Abdul Muhari saat konferensi pers secara virtual, Senin (30/1/2023).
“Di minggu ini 23-29 kita ada 33 kali kejadian bencana, gelombang pasang abrasi ada 1 kali kejadian, banjir 16 kali longsor 10, dan gempa bumi ada dua kali yang terakhir di Pangalengan di Bandung ini mereminder kita semua bahwa gempanya yang sangat dangkal meskipun kekuatannya cuma ada di 4 tapi cukup merusak hingga 40-an rumah rusak meskipun tidak signifikan rusaknya,” sambung Aam.
Kejadian tersebut tersebar di 11 provinsi di 28 kabupaten/kota. Kemudian tercatat 8 orang meninggal dunia, 16 orang luka-luka, 46.058 terdampak dan mengungsi, 7.623 rumah terendam, 567 rumah rusak, 3 fasilitas pendidikan rusak, 1 fasilitas peribadatan rusak, dan 2 jembatan rusak.
Aam juga menjelaskan distribusi kejadian bencana tersebut merata hampir di seluruh wilayah Indonesia. “Kalau kita lihat distribusi spasialnya ini merata hampir di seluruh Indonesia, kecuali Papua,” ucap dia.
Selain itu, tambah Aam, bahwa kejadian bencana yang paling dominan adalah bencana hidrometeorologi basah. Hal ini terlihat dari 33 kejadian yang terdiri dari 16 kejadian banjir, 10 kejadian tanah longsor, 4 kejadian cuaca ekstrem, 2 kejadian gempa cumi, 1 kejadian gelombang pasang atau abrasi.
Baca Juga
“Kita lihat di sini sangat dominan bencana hidrometeorologi basah banjir puting beliung tanah longsor,” pungkasnya.
(kri)
tulis komentar anda