Kutuk Aksi Pembakaran Al-Qur'an, Muhammadiyah Imbau Umat Tak Tersulut Adu Domba

Senin, 23 Januari 2023 - 13:54 WIB
Sekretaris PP Muhammadiyah Izzul Muslimin secara lantang mengutuk keras atas terjadinya peristiwa pembakaran kitab suci Al-Quran oleh Politikus Swedia Rasmus Paludan. Foto/Reuters
JAKARTA - Nama Politikus Swedia Rasmus Paludan tengah menjadi perbincangan panas di negara-negara muslim di dunia. Sebab, ia dengan lantang membakar salinan kitab suci Al-Qur'an di depan gedung Kedutaan Turki di Stockholm pada Jumat lalu.

Menanggapi hal itu, Sekretaris PP Muhammadiyah Izzul Muslimin secara lantang mengutuk keras atas terjadinya peristiwa tersebut. Menurutnya, Muhammadiyah menolak adanya tindakan yang memancing amarah bagi umat Islam itu.

"Pada prinsipnya Muhammadiyah mengutuk keras semua tindakan yang bersifat ingin memecah belah hubungan antar agama dengan melalui provokasi yang bisa menyulut kemarahan umat Islam," ujar Izzul kepada MPI, Senin (23/1/2023).



Izzul menuturkan adanya aksi tersebut diduga kuat adalah bentuk kesengajaan politisi tersebut untuk memecah umat beragama. "Diduga kemungkinan ada kesengajaan tindakan tersebut dilakukan untuk memperuncing konflik antar ummat beragama," paparnya.

Kendati demikian, Izzul mengimbau meski sudah sepatutnya umat muslim Indonesia tersinggung atas kejadian tersebut. Namun, ia meminta agar masyarakat tetap menjaga kerukunan antar umat beragama yang selama terus diperjuangkan.

"Tapi yang paling penting jangan sampai justru yang terjadi kita diadu domba sebagai warga Indonesia, kemudian justru malah akan menghancurkan apa yang sudah kita perjuangkan selama ini," pungkasnya.

Sebelumnya, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH M Cholil Nafis juga mengutuk aksi pembakaran salinan Al-Qur'an oleh politisi anti-Islam, Rasmus Paludan. Pemimpin partai politik sayap kanan Denmark, Hard Line itu membakar salinan Kitab Suci Umat Islam di luar Kedutaan Besar Turki di Stockhol, Swedia, Sabtu (21/1/2023).

Menurut Cholil Nafis, aksi tersebut menunjukkan bahwa masih terjadi Islamophobia di Denmark. Yang membuat geram adalah aksi itu tidak dianggap sebagai pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) oleh dunia.

"Di Denmark ini masih banyak yang phobia akut kepada Islam. Dan, yang seperti ini tak dianggap pelanggaran HAM oleh dunia. Saya mengutuk orang seperti ini dan mudah2-an mereka dikutuk oleh Allah," tulis Cholil Nafis di akun Twitternya, Senin (23/1/2023).

Kecaman juga disampaikan oleh Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Bidang Keagamaan KH Ahmad Fahrur Rozi atau Gus Fahrur Rozi. "Kita mengecam keras dan mengutuk tindakan brutal itu, pembakaran Al-Qur’an merupakan tindakan penistaan terhadap kitab suci dan melukai serta menodai toleransi umat beragama di dunia," kata Gus Fahrur kepada MNC Portal, Senin (23/1/2023).

Hal senada juga dilontarkan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Mereka mengecam tindakan seorang politisi sayap kanan di Swedia Rasmus Paludan yang membakar kitab suci Al-Qur’an.

"Kami mengutuk keras atas tindakan pembakaran Al-Qur’an oleh politisi sayap kanan Swedia ini. Tindakan keji ini jelas melukai hati umat Islam di seluruh dunia," ujar Ketua DPP PKS Sukamta, Minggu (22/1/2023).
(kri)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More