Waspada Bahaya Narkoba Ancam Pedesaan
A
A
A
JAKARTA - Deputi Bidang Pencegahan Badan Narkotika Nasional (BNN) terus melakukan upaya pencegahan, agar masyarakat Indonesia bebas dari penyalahgunaan narkoba. Kali ini BNN menyasar kegiatan pencegahannya kepada masyarakat pedesaan.
Direktur Diseminasi Informasi Deputi Bidang Pencegahan BNN Gun Gun Siswadi mengatakan, hal ini dilakukan BNN mengingat peredaran gelap narkoba sudah sampai pelosok pedesaan.
“Jadi saat ini yang diincar oleh sindikat bukan saja masyarakat yang tinggal di kota," ungkap Gun Gun, Dialog Interaktif dengan Radio Komunitas Desa Susukan, di Bojong Gede, Kabupaten Bogor, Minggu (10/5/2015).
"Tetapi sudah mengarahkan bisnis haramnya di pelosok-pelosok desa. Hal ini terlihat dari data yang dimiliki BNN bahwa tidak ada satupun daerah di Indonesia yang bersih dari penyalahgunaan narkoba," imbuhnya.
Gun Gun berpesan, masyarakat di pedesaan harus waspada jangan sampai keluarganya menjadi korban dari peredaran gelap narkoba. "Hati-hati dengan orang asing yang kos atau kontrak di sekitar kita," sambungnya.
Menurutnya, sindikat narkoba seringkali memanfaatkan ketidaktahuan masyarakat pedesaan untuk memuluskan bisnis haramnya.
“Sulit untuk mengetahui seseorang itu sindikat atau tidak. Bisa saja seorang sindikat memiliki sikap yang ramah dan peduli dengan lingkungan sekitar. Misalnya suka menyumbang di masjid dan lain-lain. Tetapi bisa juga sebaliknya," ujarnya.
Dia menegaskan, yang paling penting adalah setiap orang harus menjaga keluarganya dari penyalahgunaan narkoba. Salah satu caranya dengan membekali keluarga dengan ilmu agama yang cukup.
"Jadilah contoh yang baik bagi anak-anak kita," kata Gun Gun.
Sementara Slamet, anggota komunitas Radio Susukan mengatakan penting memberikan informasi bahaya penyalahgunaan narkoba kepada masyarakat.
Ketidaktahuan masyarakat kata Slamet dimanfaatkan oleh bandar untuk mengedarkan narkoba. Apalagi saat ini beredar narkoba baru yang belum diketahui jenis dan namanya.
"Saya mengapresiasi langkah BNN yang berkunjung ke pedesaan untuk menyampaikan bahaya penyalahgunaan narkoba kepada masyarakat. Ini sangat baik, mengingat desa sudah tidak aman dari pengaruh narkoba," tuturnya.
"Apalagi saat ini banyak anak muda dari Desa Susukan yang bekerja di Jakarta dan Bandung. Saya khawatir ketika mereka kembali ke desa dengan membawa pengaruh yang kurang baik dari kota," pungkasnya.
Direktur Diseminasi Informasi Deputi Bidang Pencegahan BNN Gun Gun Siswadi mengatakan, hal ini dilakukan BNN mengingat peredaran gelap narkoba sudah sampai pelosok pedesaan.
“Jadi saat ini yang diincar oleh sindikat bukan saja masyarakat yang tinggal di kota," ungkap Gun Gun, Dialog Interaktif dengan Radio Komunitas Desa Susukan, di Bojong Gede, Kabupaten Bogor, Minggu (10/5/2015).
"Tetapi sudah mengarahkan bisnis haramnya di pelosok-pelosok desa. Hal ini terlihat dari data yang dimiliki BNN bahwa tidak ada satupun daerah di Indonesia yang bersih dari penyalahgunaan narkoba," imbuhnya.
Gun Gun berpesan, masyarakat di pedesaan harus waspada jangan sampai keluarganya menjadi korban dari peredaran gelap narkoba. "Hati-hati dengan orang asing yang kos atau kontrak di sekitar kita," sambungnya.
Menurutnya, sindikat narkoba seringkali memanfaatkan ketidaktahuan masyarakat pedesaan untuk memuluskan bisnis haramnya.
“Sulit untuk mengetahui seseorang itu sindikat atau tidak. Bisa saja seorang sindikat memiliki sikap yang ramah dan peduli dengan lingkungan sekitar. Misalnya suka menyumbang di masjid dan lain-lain. Tetapi bisa juga sebaliknya," ujarnya.
Dia menegaskan, yang paling penting adalah setiap orang harus menjaga keluarganya dari penyalahgunaan narkoba. Salah satu caranya dengan membekali keluarga dengan ilmu agama yang cukup.
"Jadilah contoh yang baik bagi anak-anak kita," kata Gun Gun.
Sementara Slamet, anggota komunitas Radio Susukan mengatakan penting memberikan informasi bahaya penyalahgunaan narkoba kepada masyarakat.
Ketidaktahuan masyarakat kata Slamet dimanfaatkan oleh bandar untuk mengedarkan narkoba. Apalagi saat ini beredar narkoba baru yang belum diketahui jenis dan namanya.
"Saya mengapresiasi langkah BNN yang berkunjung ke pedesaan untuk menyampaikan bahaya penyalahgunaan narkoba kepada masyarakat. Ini sangat baik, mengingat desa sudah tidak aman dari pengaruh narkoba," tuturnya.
"Apalagi saat ini banyak anak muda dari Desa Susukan yang bekerja di Jakarta dan Bandung. Saya khawatir ketika mereka kembali ke desa dengan membawa pengaruh yang kurang baik dari kota," pungkasnya.
(maf)