Luka Bakar Serius, Dubes RI Kritis

Minggu, 10 Mei 2015 - 09:59 WIB
Luka Bakar Serius, Dubes RI Kritis
Luka Bakar Serius, Dubes RI Kritis
A A A
ISLAMABAD - Tragedi jatuhnya helikopter Mi-17 di Lembah Naltar, Gilgit-Baltisan, Pakistan tidak hanya merenggut tujuh nyawa. Sejumlah korban selamat pun mengalami cedera serius, termasuk Duta Besar (Dubes) RI untuk Pakistan Burhan Muhammad.

Menteri Luar Negeri Pakistan Aizaz Chaudhry menyatakan Burhan dalam kondisi kritis setelah mengalami luka bakar 75%. Dua dubes lain juga menderita luka parah. ”Dubes Polandia mengalami luka di bagian otak, sedangkan Dubes Belanda luka bakar di kaki dan wajah,” kata Chaudury di Islamabad, Pakistan, kemarin.

Dia memastikan untuk membawa secepat mungkin para korban selamat ke Islamabad agar mendapat perawatan intensif. Mengenai spekulasi atas penyebab tragedi itu Chaudury kembali menepis heli jatuh karena serangan Taliban. Menurutnya, insiden dipicu kerusakan mesin helikopter.

”Kotak hitam ditemukan. Otoritas telah memulai penyelidikan,” sebutnya. Heli Mi-17 buatan Rusia yang mengangkut rombongan diplomat jatuh jelang mendarat di wilayah Gilgit-Baltisan, Jumat (8/9). Tujuh orang meninggal dunia, yakni Heri Listyawati (istri Dubes Burhan), Datin Habibah Mahmud (istri Dubes Malaysia), Dubes Norwegia Leif Larsen, dan Dubes Filipina Domingo Lucenario Jr. Selain itu Mayor Altamash dan Mayor Faisal (pilot) serta Subaidar Zakir (kru).

Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif mengucapkan dukacita mendalam atas tragedi itu. Menurut Kantor PM, tiga menteri akan mendampingi pemulangan jenazah dubes dan istri dubes ke negara asal masingmasing. ”Para menteri itu akan mendampingi jenazah menggunakan penerbangan khusus untuk menunjukkan rasa hormat dan pentingnya kedekatan Pakistandengannegara- negaratersebut,” tulis Kantor PM dalam sebuah pernyataan tertulis.

Reuters melaporkan, tim evakuasi kemarin telah membawa para korban meninggal ke Islamabad. Prajurit Pakistan membentuk barisan kehormatan, menerima peti mati yang terbungkus bendera nasional dan dihiasi dengan karangan bunga, saat pesawat yang membawa mereka tiba dari Gilgit. Sementara itu, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi berjanji untuk mengupayakan kepulangan jenazah Heri Listyawati secepatmungkin.

Saat iniPemerintah RI menerbangkan adik Heri ke Jakarta untuk diambil sampel DNA-nya sebagai bagian proses identifikasi jenazah di Pakistan. ”Kita akan berupaya yang terbaik untuk bantu memulangkan jenazah,” tutur Retno di rumah duka, Jalan Agus Salim 57 Ngampilan, Yogyakarta, kemarin.

Di mata rekan dan koleganya di Universitas Gadjah Mada (UGM), almarhumahHeri Listyawati sosok yang humanis, supel, tetapi cenderung pendiam.

Muh fauzi
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7549 seconds (0.1#10.140)