Hindari Polisi, Model Cantik Terjun Bebas

Jum'at, 08 Mei 2015 - 08:30 WIB
Hindari Polisi, Model Cantik Terjun Bebas
Hindari Polisi, Model Cantik Terjun Bebas
A A A
MEDAN - Diduga ketakutan karena kamarnya digerebek polisi dan tiga temannya ditangkap terkait kasus narkoba, model cantik, Adelia Friska, 24, tewas akibat terjatuh dari lantai enam Hotel Grand Kanaya, Medan, Sumatera Utara Rabu (6/5) pukul 23.00 WIB.

Adelia terjatuh saat berupaya kabur lewat jendela kamar 603 yang ditempatinya sejak Selasa (5/5). Menurut petugas kepolisian, warga Kelurahan Tanah Enam Ratus, Medan Marelan itu sempat merayap di tembok mengarah ke jendela kamar sebelah. Tubuhnya jatuh terempas dari ketinggian sekitar 20 meter, dan tewas seketika dengan kondisi mengenaskan.

Sontak kejadian ini menggegerkan seisi hotel. Polisi pun membawa jenazah perempuan yang disebut- sebut pernah menjadi model majalah khusus pria dewasa terbitan Jakarta itu ke Rumah Sakit (RS) Bhayangkara, Medan. Kemarin, keluarga menolak dokter kepolisian melakukan autopsi, dan memilih membawa pulang jenazah Adelia. Selepas salat Zuhur, Adelia pun dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Pusaran, tidak jauh dari kediamannya.

Kematian tidak wajar Adelia membuat keluarganya sangat terpukul. Bahkan, sang ibu, Ati, mengusir sejumlah wartawan yang bermaksud mewawancarainya. ”Kalian dari mana, wartawan ya? Tapi kalau kalian teman- temannya si Donny (tersangka), berarti kalianlah yang membuat anak saya hancur,” ungkap Ati. Wakasat Reserse Narkoba Polresta Medan AKP Rosyid Hartanto mengatakan, penggerebekan dilakukan atas informasi masyarakat, bahwaakanadapesta narkoba di salah satu kamar Hotel Grand Kanaya.

Setelah melakukan pengintaian, polisi menangkap Dony Satria, 38, warga Kecamatan Medan Helvetia; dan Adrian Siahaan, 21, warga Kecamatan Medan Perjuangan. Sejurus kemudian, polisi menuju kamar Adelia di lantai enam. Saat bersamaan, muncul tersangka lain, Muhammad Fadil, 21, warga Medan Sunggal dari lift hendak menuju kamar sama. Dari saku celananya, ditemukan satu gram sabu-sabu.

Ternyata penangkapan ketiga temannya diketahui Adelia yang langsung panik. Diduga karena dipengaruhi narkoba yang sudah dikonsumsi, Adelia menjadi nekat dan tidak berpikir panjang. Setelah membuka jendela kaca, dia terlihat mondar-mandir melihat ke arah luar. Seketika dia keluar dari jendela dan merayap ke arah jendela kamar sebelahnya. Dia lalu terpeleset dan jauh dari ketinggian sekitar 20 meter.

”Awalnya target kami adalah Donny yang merupakan bandar. Kami ringkus Donny bersama rekannya, Adrian. Dari keduanya tidak ditemukan barang bukti sabu. Tetapi mereka menuturkan ada orang lain (Fadil) yang membawa sabu untuk diberikan kepada Adelia, dan dari orang tersebut ditemukan satu gram sabu. Fadil mengaku satu gram sabu ini didapatnya dari orang berinisial JE,” ungkapnya. Setelah ketiga pria itu diamankan, petugas pun menuju kamar Adelia yang terkunci dari dalam. Menurut Rosyid, kemungkinan besar korban tahu ketika tiga rekannya ditangkap.

”Nah, dari pengakuan pria ini korban sudah memakai sabu sebelum ditangkap. Dugaan saya, korban sudah di bawah pengaruh narkoba, dan nekat melakukan apa pun, termasuk melompat dari kamarnya. Ketika anggota masuk ke kamar korban, ternyata korban sudah terjatuh,” ucap Rosyid.

Adapun barang bukti yang diamankan berupa sepucuk pistol air softgun, sebilah pisau lipat, sebuah bong (alat isap), tiba buah plastik klip kecil berisikan sisa pakai sabu.

Dody ferdiansyah
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 2.4363 seconds (0.1#10.140)