Partai Konservatif Makin Percaya Diri
A
A
A
LONDON - Pemimpin Partai Konservatif Perdana Menteri (PM) Inggris David Cameron semakin percaya diri akan memenangkan pemilu parlemen yang akan digelar besok.
Keyakinan itu seiring berbagai jajak pendapat terakhir yang menunjukkan mereka unggul dibandingkan rival utama mereka, Partai Buruh. Cameron meminta rakyat Inggris agar memberikan kesempatan bagi partainya untuk berkuasa.
Partai Konservatif, kata dia, siap membawa Inggris untuk keluar dari tahun yang dipenuhi banyak tantangan dan hambatan. Dia menyarankan pemilih Inggris untuk mendukung Partai Konservatif dan menghindari ”ketidakstabilan”. ”Pemilu bukan hanya untuk beberapa pekan, tetapi selama lima tahun,” kata Cameron, dikutip AFP. ”Pada Kamis (besok), rakyat akan memilih (Partai Konservatif) sehingga saya untuk melanjutkan pemerintahan atau memilih (Partai Buruh) yang mengusung Ed Miliband sebagai kandidat PM,” kata Cameron, dikutip Telegraph.
Dia menambahkan, dua pilihan tersebut tidak dapat dielakkan. Cameron pun menyarankan pendukung Partai Liberal Demokrat dan Partai Independen Inggris (UKIP) mengalihkan dukungan kepada Konservatif. ”Pesan saya adalah jika kamu memilih Liberal Demokrat, Anda dalam posisi bahaya karena berkoalisi dengan Ed Miliband. Jika Anda memilih UKIP, Anda juga dalam bahaya karena berkoalisi dengan Ed Miliband,” ajak Cameron.
Jajak pendapat yang digelar BBC menunjukkan Partai Konservatif dan Partai Buruh hanya terpaut satu poin yakni 34% dan 33%. Posisi tersebut berubah karena sebelumnya Partai Buruh yang unggul dalam beberapa jajak pendapat pekan lalu. Hasil jajak pendapat BBC itu menyimpulkan belum ada pemenang mutlak pada pemilu parlemen Inggris. Sedangkan Partai UKIP meraih 14% dan Liberal dengan 8%.
Jajak pendapat yang digelar ICM untuk harian Guardian juga menunjukkan Partai Konservatif meraih 35% dan Partai Buruh meraih 32%. Sedangkan Partai UKIP mendapatkan 13% dan Partai Liberal Demokrat dengan 9%. Media pendukung Partai Konservatif, The Sun, meminta para pemilih Inggris untuk mendukung partai yang anti-Uni Eropa (UE), anti-Partai UKIP, dan jangan memilih Partai Buruh.
Dalam upaya membendung pergerakan Partai Konservatif, Partai Buruh menjanjikan koalisi pemerintahan dengan Partai Nasional Skotlandia (SNP). Koalisi tersebut skenario lain untuk Ed Miliband sebagai PM Inggris. Sebelumnya beberapa tokoh Partai Buruh mempertimbangkan opsi pembentukan koalisi minoritas bersama dengan Liberal Demokrat. Upaya Partai Buruh itu dilakukan karena mereka memprediksi akan mendapatkan kursi parlemen yang lebih kecil dibandingkan Partai Konservatif.
Namun, dengan dukungan banyak partai, Miliband yakin dapat membentuk pemerintahan baru mendatang. Politisi senior Partai Buruh mengungkapkan koalisi akan mengumpulkan lebih banyak kursi parlemen dibandingkan Partai Konservatif. Miliband dapat menjadi PM jika pemilu parlemen tidak menghasilkan partai yang menjadi pemenang mutlak. ”Koalisi dengan Liberal Demokrat bukan hanya memberikan legitimasi bagi Ed Miliband, melainkan juga akan memperkuat stabilitas pemerintahan yang dipimpin Partai Buruh,” ungkap sumber Partai Buruh yang tidak disebutkan namanya, dikutip BBC .
Sikap resmi Partai Buruh tidak membantah kabar rencana koalisi. Mereka beranggapan koalisi merupakan spekulasi pascapemilu. ”Setiap jam bergerak hingga pemilu parlemen mengharuskan kita fokus untuk memenangkan pemilu. Target kita adalah mendapatkan suara mayoritas di parlemen,” tutur juru bicara Partai Buruh yang tak disebutkan namanya. Miliband kemarin juga mulai mendekati para pemimpin serikat buruh untuk mencari dukungan. Selama ini serikat buruh menjadi donatur utama bagi Partai Buruh.
”Pemilu ini pertarungan dua visi,” ujarnya di depan para pendukungnya. Semakin solidnya koalisi yang dibangun Partai Buruh, Menteri Keuangan Inggris dari Konservatif George Osborne mengungkapkan hasil pemilu yang ragu-ragu dapat berdampak ketidakstabilan Inggris. ”Reputasi stabilitas ekonomi akan hancur dalam hitungan menit jika Buruh menang,” katanya kepada Financial Times.
Arvin / andika
Keyakinan itu seiring berbagai jajak pendapat terakhir yang menunjukkan mereka unggul dibandingkan rival utama mereka, Partai Buruh. Cameron meminta rakyat Inggris agar memberikan kesempatan bagi partainya untuk berkuasa.
Partai Konservatif, kata dia, siap membawa Inggris untuk keluar dari tahun yang dipenuhi banyak tantangan dan hambatan. Dia menyarankan pemilih Inggris untuk mendukung Partai Konservatif dan menghindari ”ketidakstabilan”. ”Pemilu bukan hanya untuk beberapa pekan, tetapi selama lima tahun,” kata Cameron, dikutip AFP. ”Pada Kamis (besok), rakyat akan memilih (Partai Konservatif) sehingga saya untuk melanjutkan pemerintahan atau memilih (Partai Buruh) yang mengusung Ed Miliband sebagai kandidat PM,” kata Cameron, dikutip Telegraph.
Dia menambahkan, dua pilihan tersebut tidak dapat dielakkan. Cameron pun menyarankan pendukung Partai Liberal Demokrat dan Partai Independen Inggris (UKIP) mengalihkan dukungan kepada Konservatif. ”Pesan saya adalah jika kamu memilih Liberal Demokrat, Anda dalam posisi bahaya karena berkoalisi dengan Ed Miliband. Jika Anda memilih UKIP, Anda juga dalam bahaya karena berkoalisi dengan Ed Miliband,” ajak Cameron.
Jajak pendapat yang digelar BBC menunjukkan Partai Konservatif dan Partai Buruh hanya terpaut satu poin yakni 34% dan 33%. Posisi tersebut berubah karena sebelumnya Partai Buruh yang unggul dalam beberapa jajak pendapat pekan lalu. Hasil jajak pendapat BBC itu menyimpulkan belum ada pemenang mutlak pada pemilu parlemen Inggris. Sedangkan Partai UKIP meraih 14% dan Liberal dengan 8%.
Jajak pendapat yang digelar ICM untuk harian Guardian juga menunjukkan Partai Konservatif meraih 35% dan Partai Buruh meraih 32%. Sedangkan Partai UKIP mendapatkan 13% dan Partai Liberal Demokrat dengan 9%. Media pendukung Partai Konservatif, The Sun, meminta para pemilih Inggris untuk mendukung partai yang anti-Uni Eropa (UE), anti-Partai UKIP, dan jangan memilih Partai Buruh.
Dalam upaya membendung pergerakan Partai Konservatif, Partai Buruh menjanjikan koalisi pemerintahan dengan Partai Nasional Skotlandia (SNP). Koalisi tersebut skenario lain untuk Ed Miliband sebagai PM Inggris. Sebelumnya beberapa tokoh Partai Buruh mempertimbangkan opsi pembentukan koalisi minoritas bersama dengan Liberal Demokrat. Upaya Partai Buruh itu dilakukan karena mereka memprediksi akan mendapatkan kursi parlemen yang lebih kecil dibandingkan Partai Konservatif.
Namun, dengan dukungan banyak partai, Miliband yakin dapat membentuk pemerintahan baru mendatang. Politisi senior Partai Buruh mengungkapkan koalisi akan mengumpulkan lebih banyak kursi parlemen dibandingkan Partai Konservatif. Miliband dapat menjadi PM jika pemilu parlemen tidak menghasilkan partai yang menjadi pemenang mutlak. ”Koalisi dengan Liberal Demokrat bukan hanya memberikan legitimasi bagi Ed Miliband, melainkan juga akan memperkuat stabilitas pemerintahan yang dipimpin Partai Buruh,” ungkap sumber Partai Buruh yang tidak disebutkan namanya, dikutip BBC .
Sikap resmi Partai Buruh tidak membantah kabar rencana koalisi. Mereka beranggapan koalisi merupakan spekulasi pascapemilu. ”Setiap jam bergerak hingga pemilu parlemen mengharuskan kita fokus untuk memenangkan pemilu. Target kita adalah mendapatkan suara mayoritas di parlemen,” tutur juru bicara Partai Buruh yang tak disebutkan namanya. Miliband kemarin juga mulai mendekati para pemimpin serikat buruh untuk mencari dukungan. Selama ini serikat buruh menjadi donatur utama bagi Partai Buruh.
”Pemilu ini pertarungan dua visi,” ujarnya di depan para pendukungnya. Semakin solidnya koalisi yang dibangun Partai Buruh, Menteri Keuangan Inggris dari Konservatif George Osborne mengungkapkan hasil pemilu yang ragu-ragu dapat berdampak ketidakstabilan Inggris. ”Reputasi stabilitas ekonomi akan hancur dalam hitungan menit jika Buruh menang,” katanya kepada Financial Times.
Arvin / andika
(ars)