Menang Kontroversial, Mayweather Diolok-olok

Senin, 04 Mei 2015 - 11:51 WIB
Menang Kontroversial,...
Menang Kontroversial, Mayweather Diolok-olok
A A A
LAS VEGAS - Kesuksesan Floyd Mayweather Jr, 38, atas Manny Pacquiao, 36, pada perebutan gelar kelas welter (66,6 kg) WBC, WBO, WBA Super di MGM Grand Garden Arena, Las Vegas, Nevada, AS, kemarin, berbau kontroversi. Kemenangan mutlaknya atas Pacquaio dinilai tidak setara dengan aksi yang ditunjukkannya di atas ring.

Apalagi bila hal itu dibandingkan dengan promosi duel yang disebutsebut sebagai pertarungan terbesar abad ini yang menghasilkan pendapatan hingga USD400 juta atau Rp5,2 triliun. Laga itu ternyata tidak sesuai dengan ekspektasi masyarakat. Tidak ada pertarungan ketat, tidak ada jual beli pukulan yang dibayangkan orang, apalagi sampai ada yang mencium kanvas dan bercucuran darah.

Yang terekam, sang juara dunia Mayweather lebih banyak berlari, menghindar, dan melakukan clinch terhadap Pacquiao yang tampil agresif. Karena itu, ketika Mayweather (AS) akhirnya ditetapkan sebagai pemenang dengan kemenangan angka mutlak 118-110 (Dave Moratti), 116- 112 (Glenn Feldman), 116-112 (Bert Clements), suara minor pun mengemuka.

Banyak yang menilai PacMan— julukan Pacquiao— yang layak memenangi duel. Petinju asal Filipina itu dinilai lebih agresif dan menghibur, sedangkan Mayweather tampil monoton dan lebih fokus bertahan. Penampilan The Money— julukan Mayweather—itu dianggap tidak mencerminkan dirinya sebagai petinju terbaik dan termahal dengan bayaran USD120 juta atau sekitar Rp1,56 triliun (kurs Rp13.000).

Terutama karena dia lebih banyak menghindar dan merangkul meski hal itu sebagai bagian dari strategi brilian untuk memenangi duel. Lantaran memenangi duel ini secara kontroversial, Mayweather menjadi bahan olok-olok di dunia maya. Oleh banyak pihak, Mayweather dianggap licik karena hanya bertahan dan “memeluk” seraya menunggu kesempatan untuk menyerang balik Pacquiao.

Di atas ring, Mayweather juga sering “kabur” dengan berpindahpindah posisi demi menghindari pukulan-pukulan PacMan. Akun @DonaldGloverrr misalnya menulis, “Mayweather memeluk Pacquiao lebih sering dibandingkan ayah saya memelukku seumur hidup.”

Adapun @teddi mengungkapkan kekesalannya dengan menulis,” Duel abad ini? Huh! Tidak! Mayweather berlari di ring dan terus bertahan.” Di Tumblr Anji menulis, “Saya memetik pelajaran berharga hari ini. Untuk menjadi petinju hebat, Anda harus jago berlari dan piawai ... memeluk.”

Sementara itu, mantan juara dunia kelas berat (+86,1kg) Mike Tyson misalnya menyatakan bahwa Mayweather Jr tidak bertarung layaknya juara dunia. Dia bahkan menyindir Mayweather Jr sebagai pengecut.

“Kami menunggu lima tahun untuk menyaksikan laga seperti ini, duel yang sangat tidak berkesan. Saya lebih menyukai Manny Pacquiao. Dia melakukan banyak pukulan dan menunjukkan jati diri sebagai petinju sejati. Saya yakin dia petinju yang sangat sulit dipukul jatuh,” tulis Tyson dalam akun Twitter -nya.

Kekecewaan serupa diucapkan Oscar de la Hoya. Bahkan mantan juara dunia kelas welter WBC itu menyatakan permohonan maaf kepada semua pencinta tinju di seluruh dunia. “Maaf untuk fans tinju,” tulisnya singkat.

Peraih medali emas Olimpiade 1992 tersebut seakan menilai laga antara Mayweather Jr dan Pacquiao tidak pantas disebut sebagai pertandingan terbesar abad ini. Selain dari para mantan petinju, para bintang olahraga lain juga turut mengomentari jalannya pertarungan Mayweather dengan Pacquiao.

Pebasket Dallas Mavericks Dirk Nowitzki tidak ketinggalan memberi komentar. Dia secara khusus mengkritik penampilan Mayweather Jr yang terlalu sering menjaga jarak. “Saya berharap lebih pada pertandingan itu. Floyd (Mayweather Jr) terlalu lama menunggu dan hanya bergerak sekali-kali,” ungkap pemain asal Jerman itu.

Brett Anderson, penyanyi tersohor dari Inggris, ikutikutan mengeluarkan tanggapan. Dia menyebut hasil duel akhirnya sangat mengejutkan. Dia juga menilai Mayweather Jr lebih mementingkan uang ketimbang hiburan. Cukup banyak pula selebritas yang meminta diadakannya rematch. Mereka juga meminta jika memang diadakan tanding ulang, harga tiketnya diturunkan. Itu karena mereka tidak mau kecewa untuk kedua kalinya.

Terkecuali jika Mayweather Jr berani menjamin bakal menyajikan pertandingan seru, bukan hanya untuk menang. Keberhasilan Mayweather Jr ini pun makin diragukan karena Pacquiao tidak dalam kondisi terbaik. Pacquiao dikabarkan masih dibekap cedera bahu. Hal itu diungkapkan sang pelatih Freddie Roach.

Dia membeberkan cedera di bahu kanan anak asuhnya itu didapat saat berlatih sepekan sebelum naik ring. Pacquiao bahkan harus mendapat suntikan pembunuh rasa sakit sebelum naik ring. “Pada ronde ketiga saya merasa nyeri di bahu (kanan). Saya tidak bisa melontarkan banyak kombinasi pukulan karena rasanya sakit. Masalahnya adalah apa yang ingin saya lakukan tidak bisa terlaksana karena bahu (kanan) ini,” kilah Pacquiao.

Meski begitu, Pacquiao tetap tampil bagus dan sangat agresif. Karena itu, dia juga merasa akan memenangi laga tersebut. “Pukulan saya mengenai Mayweather Jr beberapa kali. Saya pikir akan memenangi laga ini. Dia bergerak ke sana-sini. Tidaklah mudah melancarkan banyak pukulan jika lawan Anda terus berkelit. Saya bisa mengatasi kekuatan dia. Ternyata, dia tidak sekuat lawan-lawan saya sebelumnya,” lanjut Pacquiao.

Beragam komentar miring itu pun mendapat respons dari Mayweather Jr. Dia menampik dianggap sebagai pengecut. Dia mengklaim keberhasilannya itu lantaran bertanding lebih cerdik dan bukan karena dibantu hakim. Dia menyatakan menerapkan taktik brilian untuk meredam keganasan Pacquiao.

“Saya bersyukur atas kemenangan ini. Saya ucapkan terima kasih kepada fans yang sudah datang dari segala penjuru dunia. Pacquiao petarung yang dahsyat. Kini saya tahu kenapa dia salah satu orang yang berada di puncak olahraga tinju ini,” tutur Mayweather Jr yang kini mencatatkan rekor 48-0-0 yang 26 di antaranya dimenangi dengan KO/TKO sebagaimana dilansir Reuters.

Mayweather Jr juga menyebut cara-cara yang dilakukannya di atas ring adalah strategi untuk meredam kekuatan Pacquiao. “Saya tahu Pacquiao akan berusaha menekan. Dia punya banyak momen. Tapi saya terus menjaga jarak. Saya petarung yang lebih cerdik yang bisa meredam dia. Kami melakukan apa yang harus kami lakukan. Saya merasa sangat diberkati. Dia kompetitor yang tangguh,” papar Mayweather Jr.

Argumentasi Mayweather Jr bisa jadi benar bila mengacu pada statistik. Dia tercatat melepaskan total 435 pukulan dan 148 di antaranya masuk (34%). Sementara Pacquiao, meski terlihat banyak melontarkan pukulan, kenyataannya cuma meluncurkan 429 pukulan dengan akurasi 18,9%.

Terlepas dari adanya kontroversi atau tidak, yang ingin publik ketahui adalah kemungkinan adanya duel ulang. Kemungkinan adanya rematch juga cukup terbuka meski tidak dimasukkan dalam klausul kontrak duel Mayweather- Pacquiao pada 2 Mei lalu. Sebab hal itu tergantung pada kesediaan Mayweather Jr sebagai juara memberikan kesempatan duel ulang dan kemauan Pacquiao untuk satu ring lagi bersama Mayweather.

Apalagi Mayweather Jr juga masih punya utang satu pertandingan lagi dari kontrak enam duelnya dengan Showtime, jaringan televisi yang menaunginya.

M mirza
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1193 seconds (0.1#10.140)