Sebelum Didor, Terpidana Mati Lantunkan Pujian

Kamis, 30 April 2015 - 13:14 WIB
Sebelum Didor, Terpidana...
Sebelum Didor, Terpidana Mati Lantunkan Pujian
A A A
JAKARTA - Delapan terpidana mati kasus narkoba telah dieksekusi di Lapangan Tembak, Linus Buntu, Nusakambangan, Rabu 29 April 2015 dini hari.

Detik-detik menjelang eksekusi jilid II, terpidana mati beragama kristen sempat melantunkan lagu pujian atau lagu rohani.

"Bukan nyanyi-nyanyian, tapi seperti melantunkan doa-doa yang terdengar sayup-sayup begitu," kata Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung, Tony Spontana di kantornya, Jakarta, Kamis (30/4/2015).

Dia mengatakan, pihaknya telah menuruti permintaan para terpidana mati tersebut, sebagian dari mereka yang meminta posisi duduk saat menjalani eksekusi.

"Ada tiga orang (melantunkan pujian-pujian kepada Tuhan) sebelum diserentakkan tembakkan pertama," tukasnya.

Namun, dia tak menjelaskan detail siapa saja terpidana mati itu yang melantunkan lagu pujian saat menghadapi regu tembak.

Rabu dini hari kemarin, Jaksa eksekutor sudah merampungkan eksekusi mati terhadap delapan terpidana kasus narkoba.

Satu terpidana asal Filipina Mary Jane Viesta Veloso gagal dieksekusi 30 menit sebelum pelaksanaan setelah ada permintaan dari Pemerintah Filipina.

Berikut ini delapan terpidana mati yang sudah dieksekusi mati seperti;

1. WN Australia, Myuran Sukumaran.
2. WN Australia, Andrew Chan.
3. WN Ghana, Martin Anderson.
4. WN Nigeria, Raheem Agbaje.
5. WN Indonesia, Zainal Abidin.
6. WN Brasil, Rodrigo Gularte.
7. WN Nigeria, Sylvester Obiekwe Nwolise.
8. WN Nigeria, Okwudili Oyatanze.

(ico)
(kur)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0320 seconds (0.1#10.140)