Badai di Pakistan, 45 Orang Tewas
A
A
A
PESHAWAR - Sedikitnya 45 orang meninggal dunia dan lebih dari 200 orang di Pakistan mengalami luka-luka setelah diterjang badai ganas sejak Minggu (26/4).
Otoritas terkait Pakistan kemarin menyatakan jumlah korban kemungkinan masih bisa bertambah mengingat wilayah yang terkena badai cukup luas. Ibu kota Provinsi Khyber Pakhtunkhwa, Peshawar, porak- poranda setelah semalam dihantam badai disertai hujan lebat. Banyak atap rumah rusak dan dinding bangunan roboh. Beberapa pohon besar tumbang dan menghalangi jalan raya.
Korban rata-rata terluka akibat tertimpa reruntuhan atap rumah, tembok, atau pohon. Menurut otoritas terkait Pakistan, hampir 100 anak mengalami luka-luka di Peshawar. Sementara kerugian material ditaksir sangat besar, meski belum disebutkan detail angkanya.
Maklum, badai itu merusak banyak perkebunan. ”Sedikitnya 45 orang meninggal dan 202 orang mengalami luka-luka. Badai yang diikuti dengan hujan lebat dan angin ribut merusak tanaman gandum dan buah-buahan,” ujar Menteri Informasi Provinsi Khyber Pakhtunkhwa Mushtaq Ghani, dikutip AFP.
Selain itu, ribuan hewan ternak dikhawatirkan mati. Situasi di Peshawar, kemarin, masih kacau balau setelah diterjang badai. Begitu pun wilayah di sekitar Peshawar seperti Nowshera dan Charsadda. Kedua wilayah itu juga terkena dampak parah, meski tidak separah di Peshawar. Pasokan listrik ke ketiga wilayah itu untuk sementara diputus demi keamanan.
Menurut Ghani, korban tewas paling banyak ditemukan di Peshawar. Sekitar 30 orang meninggal di wilayah hub ekonomi daerah pedesaan Pakistan tersebut. Sisanya ditemukan di Charsadda (10 orang) dan Nowshera (5 orang). Pejabat senior Badan Penanggulangan Bencana Pakistan, Aamir Afaq, mengonfirmasi jumlah itu. ”Ya, betul. Jumlah korban meninggal dan luka-luka di Peshawar dan wilayah sekitarnya meningkat,” kata Afaq.
”Saat ini pemerintah sedang berusaha mengirimkan bantuan makanan, tempat untuk berlindung (semacam tenda), dan obat-obatan darurat, termasuk pelayanan medis terhadap warga di wilayah terdampak,” sambungnya.
Muh shamil
Otoritas terkait Pakistan kemarin menyatakan jumlah korban kemungkinan masih bisa bertambah mengingat wilayah yang terkena badai cukup luas. Ibu kota Provinsi Khyber Pakhtunkhwa, Peshawar, porak- poranda setelah semalam dihantam badai disertai hujan lebat. Banyak atap rumah rusak dan dinding bangunan roboh. Beberapa pohon besar tumbang dan menghalangi jalan raya.
Korban rata-rata terluka akibat tertimpa reruntuhan atap rumah, tembok, atau pohon. Menurut otoritas terkait Pakistan, hampir 100 anak mengalami luka-luka di Peshawar. Sementara kerugian material ditaksir sangat besar, meski belum disebutkan detail angkanya.
Maklum, badai itu merusak banyak perkebunan. ”Sedikitnya 45 orang meninggal dan 202 orang mengalami luka-luka. Badai yang diikuti dengan hujan lebat dan angin ribut merusak tanaman gandum dan buah-buahan,” ujar Menteri Informasi Provinsi Khyber Pakhtunkhwa Mushtaq Ghani, dikutip AFP.
Selain itu, ribuan hewan ternak dikhawatirkan mati. Situasi di Peshawar, kemarin, masih kacau balau setelah diterjang badai. Begitu pun wilayah di sekitar Peshawar seperti Nowshera dan Charsadda. Kedua wilayah itu juga terkena dampak parah, meski tidak separah di Peshawar. Pasokan listrik ke ketiga wilayah itu untuk sementara diputus demi keamanan.
Menurut Ghani, korban tewas paling banyak ditemukan di Peshawar. Sekitar 30 orang meninggal di wilayah hub ekonomi daerah pedesaan Pakistan tersebut. Sisanya ditemukan di Charsadda (10 orang) dan Nowshera (5 orang). Pejabat senior Badan Penanggulangan Bencana Pakistan, Aamir Afaq, mengonfirmasi jumlah itu. ”Ya, betul. Jumlah korban meninggal dan luka-luka di Peshawar dan wilayah sekitarnya meningkat,” kata Afaq.
”Saat ini pemerintah sedang berusaha mengirimkan bantuan makanan, tempat untuk berlindung (semacam tenda), dan obat-obatan darurat, termasuk pelayanan medis terhadap warga di wilayah terdampak,” sambungnya.
Muh shamil
(ftr)