Gus Dur Segera Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional

Minggu, 26 April 2015 - 11:18 WIB
Gus Dur Segera Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional
Gus Dur Segera Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional
A A A
JAKARTA - Tokoh pluralisme yang juga Presiden ke-4 Republik Indonesia KH Abdurrahman Wahid atau biasa disapa Gus Dur (alm) berpeluang besar dianugerahi gelar Pahlawan Nasional.

Pemerintah telah mengkaji usulan kepahlawanan Gus Dur dan sekarang ini tinggal menyerahkan ke dewan gelar. Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansamengatakan, pengajuan ke dewan gelar akan dimulai pada Mei mendatang. ”Sementara proses penganugerah dilakukan menjelang 10November bertepatan dengan Hari Pahlawan,” kata Khofifah seusai peresmian patung Gus Dur masa kecil di Taman Amir Hamzah, Pegangsaan Jakarta Pusat, kemarin.

Hadir dalam acara ini antara lain, Sinta Nuriyah Wahid dan Yenny Wahid, juga Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Patung yang terbuat dari perunggu dengan berat 400 kilogram itu menampilkan sosok Gus Dur berusia 9 tahun sedang membaca buku. Patung tersebut merupakan karya seniman instalasi Yani Mariani Sastranegara. Khofifah meminta publik tidak mengaitkan peluang Gus Dur mendapat gelar Pahlawan Nasional dengan jabatannya sebagai Menteri Sosial.

“Karena ini sudah selesai pada kementerian yang lalu,” tegasnya. Untuk diketahui, dewan gelar diketuai oleh menteri koordinator politik hukum dan keamanan (menkopolhukam). Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama memuji Gus Dur sebagai sosok pemimpin yang berani dan selalu memberikan semangat bagi orang yang mau maju.

“Ketika saya mau jadi Gubernur Bangka Belitung, Gus Dur dukung saya. Dia bisa membuat kita jadi berani karena dia kasih semangatnya luar biasa,” kataAhok. Sementara itu, keluarga besarWahidmengharapkanperjuangan, keberanian dan usaha keras Gus Dur memperjuangkan kesatuan dalam keberagaman dapat menjadi inspirasi bagi anak-anak di Indonesia.

Yenny Wahid mengatakan, pribadi Gus Dur akan selalu terekam dalam ingatannya. Menurutnya Gus Dur senantiasa menomorsatukan toleransi, kesetaraan dan solidaritas dalam kehidupan berbangsa. ”Perbedaan suku, ras, etnis atau agama tidak menjadi penghalang untuk membangun Indonesia,” katanya.

Ridwansyah
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5326 seconds (0.1#10.140)