Barca Sua Bayern, Juve Tantang El Real
A
A
A
NYON - Reuni menjadi tema semifinal Liga Champions 2014/2015. Josep ”Pep” Guardiola dan Carlo Ancelotti bakal bernostalgia dengan eks tim asuhannya. Keduanya akan melupakan kenangan demi menjaga peluang meraih gelar.
Itu terjadi setelah pengundian di markas UEFA di Nyon. Di fase empat besar, Barcelona (Barca) bersua Bayern Muenchen dan Real M a d r i d meladeni Juventus. P e r t e - m u a n i t u dipastikan akan membangkitkan kenangan bagi Guardiola dan Ancelotti. Mereka pernah melatih tim yang akan dihadapi. Guardiola yang kini menjadi arsitek Bayern pernah menukangi Barcelona selama empat tahun (2008–2012).
Bila ditarik lebih luas, Guardiola sudah bertugas di Camp Nou mulai 2007 sebagai pelatih Barcelona B. Guardiola juga yang memasang fondasi tiki-taka yang menjadi ciri khas Lionel Messi dkk. Selama membimbing Barcelona, Guardiola mencatat sukses besar dengan total 14 gelar, 2 titel di antaranya adalah trofi Liga Champions. Torehan paling fenomenal Guardiola bersama El Barca ketika menyabet enam trofi sekaligus sepanjang 2008/ 2009.
Intinya Guardiola yang membuat Barcelona sukses seperti sekarang. Ancelotti juga punya sepenggal kisah bersama Juventus. Sebelum menangani Madrid, dia pernah membesut La Vecchia Signora selama dua musim (1999–2001). Walau kurang sukses, Ancelotti pernah mempersembahkan gelar Piala Intertoto pada 1999. Ancelotti menyadari rintangan yang menghadang pasukannya.
Dia juga tidak menampik Madrid sedikit terbebani. Konsentrasi El Real akan terpecah karena masih memikirkan perebutan gelar Primera Liga dengan Barcelona. Adapun Juventus dalam keadaan kondusif mengingat scudettosudah hampir digenggam. Ancelotti mengaku mewaspadai potensi ledakan yang akan diberikan wakil Italia itu.
Salah satu dasarnya karena Si Nyonya Tua sudah lama tidak lagi memenangi Liga Champions, tepatnya setelah 1995/ 1996. Hal lainnya, tim garapan Massimiliano Allegri tersebut bisa jadi sudah jadi juara di kompetisi domestik ketika partai semifinal bergulir. ”Juventus adalah klub legendaris yang mempunyai sejarah. Mereka bisa kembali lagi ke semifinal (Liga Champions). Mereka menjalani musim yang cemerlang.
Mereka bisa lebih fokus tampil di Liga Champions,” ucap Ancelotti di laman resmi UEFA. Komentar senada diutarakan Pelatih Barcelona Luis Enrique. Dia menyatakan pertandingan semifinal melawan Bayern akan sangat sulit. Guardiola tentu sudah paham dengan gaya bermain Barcelona. Selain itu, Barcelona tidak punya catatan bagus selama menghadapi jawara Bundesliga tersebut.
Menurut statistik, Barca dan Bayern sudah delapan kali bersua di kompetisi antarklub Eropa. Ironisnya, Barcelona cuma mengemas satu kemenangan. Selebihnya, klub Katalan itu menelan lima kekalahan dan menuai dua hasil imbang. Selama periode itu Barcelona cuma memasukan 9 gol dan kebobolan 15 gol. Meski demikian, Enriquemengklaim pihaknya tidak akan gentar.
Dia menyatakan sangat menantikan pertemuan itu. Sebab, baginya, ini juga reuni. Enrique pernah menjadi rekan setim Guardiola di Barcelona pada kurun waktu 1996– 2001. ”Ini akan menjadi pertandingan spesial karena Pep Guardiola punya hubungan khusus dengan saya dan para pemain. Ini pertemuan menarik untuk seluruh pendukung Barcelona,” kata Enrique.
Hasil pengundian ini juga melahirkan sejumlah potensi menarik. Salah satu yang paling diharapkan adalah el clasico di laga final. Skenario itu dapat terwujud bila Madrid dan Barcelona mampu bertahan. Pada pertemuan pertama 6 dan 7 Mei mendatang, yang akan didaulat sebagai tuan rumah adalah Juve dan Barcelona. Adapun leg kedua bakal digelar 12 dan 13 Mei.
M mirza
Itu terjadi setelah pengundian di markas UEFA di Nyon. Di fase empat besar, Barcelona (Barca) bersua Bayern Muenchen dan Real M a d r i d meladeni Juventus. P e r t e - m u a n i t u dipastikan akan membangkitkan kenangan bagi Guardiola dan Ancelotti. Mereka pernah melatih tim yang akan dihadapi. Guardiola yang kini menjadi arsitek Bayern pernah menukangi Barcelona selama empat tahun (2008–2012).
Bila ditarik lebih luas, Guardiola sudah bertugas di Camp Nou mulai 2007 sebagai pelatih Barcelona B. Guardiola juga yang memasang fondasi tiki-taka yang menjadi ciri khas Lionel Messi dkk. Selama membimbing Barcelona, Guardiola mencatat sukses besar dengan total 14 gelar, 2 titel di antaranya adalah trofi Liga Champions. Torehan paling fenomenal Guardiola bersama El Barca ketika menyabet enam trofi sekaligus sepanjang 2008/ 2009.
Intinya Guardiola yang membuat Barcelona sukses seperti sekarang. Ancelotti juga punya sepenggal kisah bersama Juventus. Sebelum menangani Madrid, dia pernah membesut La Vecchia Signora selama dua musim (1999–2001). Walau kurang sukses, Ancelotti pernah mempersembahkan gelar Piala Intertoto pada 1999. Ancelotti menyadari rintangan yang menghadang pasukannya.
Dia juga tidak menampik Madrid sedikit terbebani. Konsentrasi El Real akan terpecah karena masih memikirkan perebutan gelar Primera Liga dengan Barcelona. Adapun Juventus dalam keadaan kondusif mengingat scudettosudah hampir digenggam. Ancelotti mengaku mewaspadai potensi ledakan yang akan diberikan wakil Italia itu.
Salah satu dasarnya karena Si Nyonya Tua sudah lama tidak lagi memenangi Liga Champions, tepatnya setelah 1995/ 1996. Hal lainnya, tim garapan Massimiliano Allegri tersebut bisa jadi sudah jadi juara di kompetisi domestik ketika partai semifinal bergulir. ”Juventus adalah klub legendaris yang mempunyai sejarah. Mereka bisa kembali lagi ke semifinal (Liga Champions). Mereka menjalani musim yang cemerlang.
Mereka bisa lebih fokus tampil di Liga Champions,” ucap Ancelotti di laman resmi UEFA. Komentar senada diutarakan Pelatih Barcelona Luis Enrique. Dia menyatakan pertandingan semifinal melawan Bayern akan sangat sulit. Guardiola tentu sudah paham dengan gaya bermain Barcelona. Selain itu, Barcelona tidak punya catatan bagus selama menghadapi jawara Bundesliga tersebut.
Menurut statistik, Barca dan Bayern sudah delapan kali bersua di kompetisi antarklub Eropa. Ironisnya, Barcelona cuma mengemas satu kemenangan. Selebihnya, klub Katalan itu menelan lima kekalahan dan menuai dua hasil imbang. Selama periode itu Barcelona cuma memasukan 9 gol dan kebobolan 15 gol. Meski demikian, Enriquemengklaim pihaknya tidak akan gentar.
Dia menyatakan sangat menantikan pertemuan itu. Sebab, baginya, ini juga reuni. Enrique pernah menjadi rekan setim Guardiola di Barcelona pada kurun waktu 1996– 2001. ”Ini akan menjadi pertandingan spesial karena Pep Guardiola punya hubungan khusus dengan saya dan para pemain. Ini pertemuan menarik untuk seluruh pendukung Barcelona,” kata Enrique.
Hasil pengundian ini juga melahirkan sejumlah potensi menarik. Salah satu yang paling diharapkan adalah el clasico di laga final. Skenario itu dapat terwujud bila Madrid dan Barcelona mampu bertahan. Pada pertemuan pertama 6 dan 7 Mei mendatang, yang akan didaulat sebagai tuan rumah adalah Juve dan Barcelona. Adapun leg kedua bakal digelar 12 dan 13 Mei.
M mirza
(bbg)