Kembangkan Usaha melalui Teknologi

Minggu, 19 April 2015 - 10:09 WIB
Kembangkan Usaha melalui...
Kembangkan Usaha melalui Teknologi
A A A
Membuat usaha berbasis web dan teknologi digital tidak hanya dapat dijalankan oleh pria. Wanita pun bisa bergabung pada sektor bisnis tersebut. Hal itu dibuktikan oleh Aulia Halimatussadiah atau yang akrab disapa Ollie.

Ollie menjalankan berbagai bisnis di bidang teknologi, yaitu toko buku online kutukutubuku.com dan nulisbuku.com. Dari mana ide-ide itu muncul dan bagaimana pula ia mengembangkan bisnis tersebut? Berikut kutipan wawancara KORAN SINDO dengan wanita kelahiran Yogyakarta, 17 Juni 1983 ini.

Bagaimana ide awal berdirinya kutukutubuku.com ?

Berawal dari hobi saya yaitu membaca buku. Dulu saya merasa sulit memenuhi kebutuhan berbelanja buku karena tidak ada shopping cart. Dengan background pendidikan teknik, saya berpikir dapat menangani permasalahan ini dengan lebih baik. Akhirnya, tercetus untuk membuat toko buku online pada 2007 dengan nama kutukutubuku.combersama beberapa partner lain. Setelah berjalan satu tahun, ternyata perkembangannya cepat dan pesat. Banyak yang belanja di toko buku online, kemudian menjadi terkenal karena banyak diliput media. Hingga akhirnya, saya sendiri sampai harus resign dari pekerjaan saya sebagai web developer untuk konsen menggarap bisnis ini. Kini, kutukutubuku.com mempunyai member lebih dari 100.000.

Kemudian, bagaimana dengan nulisbuku.com ?

Semenjak berhenti dari pekerjaan sebagai web developer, saya merasa memiliki lebih banyak waktu. Kebanyakan waktu itu juga saya gunakan untuk hobi saya yang lain, yaitu menulis. Produktivitas menulis berubah menjadi karya. Saya dapat menerbitkan buku pertama dan seterusnya. Hingga pada saat saya ingin menerbitkan buku ke-16, naskah buku itu ditolak oleh penerbit.

Buku itu berjudul Inspirasi.net, berisi tentang bagaimana mencari inspirasi atau riset melalui internet. Penerbit menolak, mereka beranggapan buku ini tidak akan laku. Saya berusaha mencetak sendiri, saya mencoba mencari partner. Kemudian pada tahun 2010 lahirlah nulisbuku.com yang menjadi the first online self publishing, user generated content. Jadi, semua user dapat menyerahkan sendiri naskahnya dengan cara mengupload di website tersebut.

Seperti halnya situs berbagi video yaitu YouTube, setiap naskah yang masuk pada nulisbuku.com tidak dilakukan filter. Setiap ada yang melakukan pemesanan buku, maka naskah akan langsung di-print dan diantar kepada pembeli. Hingga saat ini ada 150.000 orang penulis dan 5.000 buku yang sudah diterbitkan oleh nulisbuku.com.

Apa saja kendala menjalankan bisnis tersebut?

Saya tidak menganggap itu sebuah kendala dan kesulitan, karena saya merasa suka dan senang menjalankannya. Tantangannya hanya seputar masalah teknis seperti website yang error, server bermasalah, dan edukasi kepada market bisnis. Namun, saya tidak menganggapnya sebuah masalah. Hal-hal itu adalah perjalanan wajar yang dihadapi seorang pengusaha. Terutama, saya tidak menjalankannya sendiri. Tetapi, dibantu oleh dua founder lain bersama staf yang berjumlah 15 orang.

Apa manfaat yang Anda rasakan selama menjadi pengusaha?

Setiap orang pasti memiliki value yang berbeda-beda. Bagi saya sendiri, value-nya untuk community . Saya bisa melihat perubahan dan impact yang perusahaan saya berikan kepada mereka, yaitu komunitas penulis. Selain itu, saya mendapatkan nilai positif untuk personal branding saya. Saya bisa dikenal sebagai orang yang dekat dengan buku dan teknologi. Kemudian, banyaknya waktu luang dapat saya optimalkan dengan menulis. Alhamdulillah, saya sudah bisa mengeluarkan 27 judul buku.

Aktivitas ini juga membuat saya sering diundang sebagai pembicara, baik di dalam maupun luar negeri seperti ke Rusia, Maroko, Prancis, Inggris, dan lain-lain. Sehingga, saya bisa membanggakan negara, diri, dan agama. Dari yang awalnya saya tidak tahu harus berbuat apa hingga menjadi seperti sekarang, semua itu bisa saya dapatkan dengan melakukan apa yang saya suka.

Adakah kisah unik ketika menjalankan bisnis ini?

Paling berkesan pada saat launching nulisbuku.com tahun 2010. Saat itu kami mengadakan launching dengan cara membuka hastag #99writers. Jadi, kami mengundang melalui twitter sebanyak 99 penulis untuk menyelesaikan karya mereka dalam sembilan hari. Kami sukses launching 99 buku dari penulis baru di Istora Senayan. Itu menjadi pengalaman yang tidak terlupakan.

Saat ini, apa saja kegiatan sehari-hari Anda?

Saya menjalankan dua kegiatan nonprofit yaitu Startup lokal dan Girls in Tech. Startuplokal adalah the biggest digital startup community di Indonesia. Di sana saya membantu mengadakan event setiap bulan dengan cara mengundang founder-founder untuk berbagi ilmu di bidang bisnis dan teknologi. Kemudian, menjalankan Girls in Tech, sebuah komunitas yang bertujuan mendorong perempuan dalam memberdayakan teknologi untuk berkarya dan menunjang kesuksesan.

Selain itu, tetap mengisi hari-hari dengan menulis dan membaca buku, minimal dua buku dalam satu hari. Pekerjaan dan hobi saya sudah satu jalur. Jadi, saya merasa bekerja seperti liburan di waktu yang bersamaan.

Dina angelina
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0503 seconds (0.1#10.140)