Fondasi Ambrol, Jembatan Jatimalang Ditutup
A
A
A
SUKOHARJO - Fondasi jembatan di Dukuh Jatimalang, Desa Kateguhan, Tawangsari, Sukoharjo ambrol hingga kedalaman 2 meter dan lebar 4,5 meter akibat diterjang banjir Rabu (15/4) malam.
Warga dan pemerintah desa menutup jembatan untuk dilintasi kendaraan roda empat. ”Debit air sungai naik dan arusnya menerjang fondasi yang sudah rapuh,” ujar warga sekitar Muryanto, 37, kemarin. Kepala Dusun (Kadus) II Desa Kateguhan Haryadi menerangkan, saat hujan deras, air sungai sering meluap. Bahkan, pernah saat banjir air mengalir di atas jembatan. Selama ini jembatan tersebut merupakan penghubung sejumlah wilayah di Kecamatan Bulu.
Seperti Desa Lengking, Ngasinan, dan Desa Malangan. Karena itu, para pengguna jalan yang mengendarai roda empat terpaksa harus memutar. ”Sejak dibangun tahun 1981 hingga saat ini jembatan itu belum pernah diperbaiki. Sungai Kedawung ini juga merupakan anak Sungai Bengawan Solo,” ujarnya. Panjang jembatan yang awalnya dibangun secara swadaya tersebut mencapai 18 meter dengan lebar 3 meter.
Kepala Desa Kateguhan Giyanto berharap instansi terkait segera melakukan perbaikan secepatnya. Dia meminta perbaikan yang bersifat jangka pendek agar jembatan bisa segera dilalui kendaraan roda empat. ”Perbaikan dulu yang rusak. Untuk pembangunan secara keseluruhan mungkin bisa dianggarkan dalam perubahan APBD 2015 atau APBD 2016,” ujarnya.
Dari pengecekan petugas, kerusakan tidak hanya ada di bagian fondasi. Tiang penyangga jembatan paling barat dari tiga tiang yang ada juga sudah berongga tergerus arus sungai. KepalaUnitPelaksanaTeknis Dinas Pekerjaan Umum (PU) Tawangsari Syamsu Kamarudin saat mengecek lokasi mengatakan perbaikan akan dimulai Senin (20/4) nanti.
Perbaikan tersebut sifatnya hanya sementara karena hanya memperbaiki bagian jembatan yang rusak. ”Perbaikan menggunakan dana pemeliharaan dulu. Soal nanti diperbaiki secara menyeluruh, tentu DPU akan memikirkannya karena tahun ini belum ada anggaran untuk pembangunan jembatan secara menyeluruh,” ucapnya.
Sumarno
Warga dan pemerintah desa menutup jembatan untuk dilintasi kendaraan roda empat. ”Debit air sungai naik dan arusnya menerjang fondasi yang sudah rapuh,” ujar warga sekitar Muryanto, 37, kemarin. Kepala Dusun (Kadus) II Desa Kateguhan Haryadi menerangkan, saat hujan deras, air sungai sering meluap. Bahkan, pernah saat banjir air mengalir di atas jembatan. Selama ini jembatan tersebut merupakan penghubung sejumlah wilayah di Kecamatan Bulu.
Seperti Desa Lengking, Ngasinan, dan Desa Malangan. Karena itu, para pengguna jalan yang mengendarai roda empat terpaksa harus memutar. ”Sejak dibangun tahun 1981 hingga saat ini jembatan itu belum pernah diperbaiki. Sungai Kedawung ini juga merupakan anak Sungai Bengawan Solo,” ujarnya. Panjang jembatan yang awalnya dibangun secara swadaya tersebut mencapai 18 meter dengan lebar 3 meter.
Kepala Desa Kateguhan Giyanto berharap instansi terkait segera melakukan perbaikan secepatnya. Dia meminta perbaikan yang bersifat jangka pendek agar jembatan bisa segera dilalui kendaraan roda empat. ”Perbaikan dulu yang rusak. Untuk pembangunan secara keseluruhan mungkin bisa dianggarkan dalam perubahan APBD 2015 atau APBD 2016,” ujarnya.
Dari pengecekan petugas, kerusakan tidak hanya ada di bagian fondasi. Tiang penyangga jembatan paling barat dari tiga tiang yang ada juga sudah berongga tergerus arus sungai. KepalaUnitPelaksanaTeknis Dinas Pekerjaan Umum (PU) Tawangsari Syamsu Kamarudin saat mengecek lokasi mengatakan perbaikan akan dimulai Senin (20/4) nanti.
Perbaikan tersebut sifatnya hanya sementara karena hanya memperbaiki bagian jembatan yang rusak. ”Perbaikan menggunakan dana pemeliharaan dulu. Soal nanti diperbaiki secara menyeluruh, tentu DPU akan memikirkannya karena tahun ini belum ada anggaran untuk pembangunan jembatan secara menyeluruh,” ucapnya.
Sumarno
(bbg)