Indonesia Raih Emas dan Perunggu

Jum'at, 17 April 2015 - 08:40 WIB
Indonesia Raih Emas dan Perunggu
Indonesia Raih Emas dan Perunggu
A A A
JAKARTA - Wakil Indonesia Siti Nurjanah berhasil meraih emas Global Indonesia Competition (GIC) 2015 di Jakarta tadi malam.

Adapun Ida Wahyuni menyabet perunggu. Siti Nurjanah mengembang kan A Voice for Women to Deepen Indonesia Democracy. Sasaran proyek ini adalah mendukung dialog berkelanjutan antara pemerintah lokal dan masyarakat melalui teknologi. ”Ini untuk mengakomodasi suara perempuan dalam kaitannya implementasi UU Desa. Di mana perempuan yang merupakan masyarakat desa dapat memberikan suaranya untuk pembangunan desa,” ujar dia.

Setelah meraih emas, langkah yang akan diambil Siti selanjutnya adalah mengaplikasikan inovasinya tersebut di Desa Tunjungkerto, Malang, Jawa Timur. Desa tersebut akan menjadi pilotprojectAVoiceforWomen to Deepen Indonesia Democracy . Direktur Inovasi Dausi Were mengatakan lebih dari 25.000 ide inovasi masuk untuk mengikuti kompetisi tahun ini. Setelah diseleksi, dipilih 10 finalis.

”Pemenang akan memperoleh dana hibah dengan total Rp5,7 miliar,” ujarnya. Menurut Dausi, acara ini merupakan suatu inisiatif inter na sional untuk membangun pemerintahan efektif dan akuntabel di Asia dan Afrika di mana GIC setiap tahunnya menggelar kompetisi dengan masalah dan akuntabilitas tata kelola pemerintahan yang berbeda.

Tema GIC tahun ini adalah ”Keter bukaan Legislatif, Tata Kelola Pemerintahan Lokal, Kesetaraan Gender, serta Membangun Ketahanan dan Respons terhadap Krisis Ke manusiaan. Kompetisi ini mengajak para stakeholders untuk me lahir kan terobosan yang meng gaungkan suara masyarakat luas. Selain itu juga mendorong pemerintahan yang bersih di negara-negara Asia dan Afrika. Finalis Indonesia lainnya Ida Wahyuni yang bersinar.

Dia merebut perunggu dengan mengembangkan The Volunteer Network Platform on Climate Change Info. Ida mengatakan inovasi ini akan menjadi sarana jaringan bagi relawan terkait informasi perubahan iklim. Proyek ini akan mengumpulkan informasi perubahan iklim pada masyarakat yang ter kena dampaknya. ”Informasi itu akan didistribusikan melalui website dan SMS,” paparnya.

Direktur Pertahanan dan Keamanan Bappenas Yudo Dwinanda Priaadi mengaku bangga dengan penyelenggaraan GIC 2015 di Indonesia. Menurutnya yang dikompetisikan pada event tersebut sejalan dengan komitmen Pemerintah Indonesia dalam membangun pemerintahan yang transparan. ”Ini penting dalam proses kon solidasi demokrasi dan pembangunan ekonomi di Indonesia,” kata dia.

Dita angga
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8883 seconds (0.1#10.140)