Jalur Garut Tertutup Longsor

Rabu, 15 April 2015 - 08:58 WIB
Jalur Garut Tertutup Longsor
Jalur Garut Tertutup Longsor
A A A
GARUT - Jalan Raya Garut-Pameungpeuk di kawasan Gunung Gelap wilayah Kecamatan Cihurip, Kabupaten Garut, Jawa Barat, kemarin sore tertutup longsor. Bencana itu terjadi setelah hujan lebat yang mengguyur kawasan itu.

”Ada beberapa titik longsor yang menutup jalan. Sebagian besar terletak di wilayah Kecamatan Cihurip, kawasan Gunung Gelap, sementara satu lagi ada di perbatasan antara Kecamatan Cikajang-Cihurip,” kata Kepala Dinas Bina Marga Kabupaten Garut Eded Komara Nugraha, kemarin. Eded belum mengetahui detail mengenai panjang dan ketebalan material longsor yang menutup jalan.

Namun, pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat, terkait penanganan bencana longsor tersebut. ”Kami belum mengetahui pasti panjang dan ketebalan longsoran tanah di sana. Namun, kami sudah kontak Dinas Binamarga Provinsi, karena jalan itu berada di bawah penanganan mereka. Alat berat juga sudah dikirim ke lokasi,” ujarnya.

Kepala Seksi Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut Tubagus Agus Sofyan mengatakan, longsor di wilayah itu terjadi secara bersusulan. Longsor pertama terjadi sekitar pukul 16.00 WIB kemarin. ”Namun, barusan (kemarin petang) juga dilaporkan ada dua lagi titik longsoran lagi. Lokasi yang baru masih berada di kawasan Gunung Gelap, sehingga sementara total longsor berjumlah lima titik,” ungkapnya.

Dia juga menyebutkan bahwa salah satu titik longsoran terbesar memiliki panjang sekitar 4 meter dengan ketebalan antara 2 hingga 3 meter. Begitu juga di titik lain dilaporkan longsoran mencapai panjang 12 meter dengan ketinggian 1,5 meter. Agus menyatakan, alat berat berupa loader dalam perjalanan menuju lokasi.

”Belum diketahui pasti detailnya seperti apa. Namun, petugas sudah di lokasi bersama muspika. Alat berat juga tadi ketika saya kontak sedang dalam perjalanan. Yang jelas, jalur ini putus total karena tertutup longsoran tebing,” ujar Agus. Insiden tertutupnya jalur Garut-Pameungpeuk itu bukan sekali ini terjadi. Pada 19 November tahun lalu, akibat hujan deras yang melanda kawasan Garut, jalur Kota Garut menuju Kecamatan Pameungpeuk juga putus total karena tertimbun tanah longsor sepanjang 35 meter dengan ketebalan material longsor 1,5 meter.

Begitu juga pada 29 November 2014, jalan itu kembali tertutup material longsor sepanjang 30 meter dengan ketinggian 1,5 meter, sehingga memutus kedua jalur lalu lintas wilayah selatan Garut. Sementara itu, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Jateng) telah memetakan kondisi infrastruktur jalan yang ada di daerah itu. Hasilnya, 52 ruas jalan baik berstatus jalan nasional maupun provinsi tergolong rawan longsor.

Menurut Kepala Dinas Bina Marga Jateng Bambang Nugroho, dari total 263 ruas jalan yang ada di Jateng, 20%-nya atau sekitar 52 ruas jalan dinilai perlu mendapat perhatian khusus karena rawan longsor.

”Selain jalan provinsi, jembatan nasional juga banyak yang rawan, terutama jembatan yang usianya di atas 40 tahun, seperti Kebon Agung, Purworejo; Cindaga, Cilacap; dan Kasugihan, Cilacap. Sedangkan jalan rawan longsor, selain di daerah Ciregol, Brebes, juga banyak ada di daerah Banjarnegara dan Wonosobo,” tegas Bambang kemarin.

Fani ferdiansyah/ amin fauzi
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6648 seconds (0.1#10.140)